Persipura: Membela Merah Putih harga mati
A
A
A
Sindonews.com - Klub peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL), Persipura Jayapura tak takut dengan kebijakan KPSI yang melarang pemainnya memperkuat Timnas. Pasalnya, Persipura telah mengizinkan para pemainnya bergabung membela tim nasional Indonesia yang dipersiapkan untuk berlaga di Pra Piala Asia 2015.
Sekretaris Persipura Jayapura, M. H. Thamrin Sagala mengatakan, klub berjuluk Mutiara Hitam itu mengizinkan para pemain untuk membela timnas, karena telah mendapat instruksi langsung dari Pelaksana tugas (Plt) Menpora, Agung Laksono.
"Kami mengizinkan pemain untuk bermain membela Timnas berdasarkan instruksi dari pemerintah melalui Menpora. Pada dasarnya kami sangat ingin menjunjung tinggi nama Indonesia di dunia internasional, membela Merah Putih itu harga mati" katanya seperti dilansir yahoo Senin, (7/1/2013).
KPSI menegaskan, selama berada dalam masa konflik sepak bola, seharusnya Timnas dibentuk melalui suatu lembaga seperti Joint Committee ataupun Task Force. Apabila pembentukan timnas tidak melalui lembaga seperti Task Force ataupun Joint Committee, menurutnya, KPSI tidak akan mengizinkan klub-klub ISL untuk memberikan pemain membela timnas.
"Kalau ada yang ngotot ke timnas ya kami kasih sanksi. Kami baru akan izinkan pemain ISL bergabung ke timnas hanya untuk tampil di SEA Games, karena yang meminta adalah Task Force yaitu, KONI. Pelatih yang dipilih pun Rahmad Darmawan," kata salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) KPSI, Djamal Aziz
Sekretaris Persipura Jayapura, M. H. Thamrin Sagala mengatakan, klub berjuluk Mutiara Hitam itu mengizinkan para pemain untuk membela timnas, karena telah mendapat instruksi langsung dari Pelaksana tugas (Plt) Menpora, Agung Laksono.
"Kami mengizinkan pemain untuk bermain membela Timnas berdasarkan instruksi dari pemerintah melalui Menpora. Pada dasarnya kami sangat ingin menjunjung tinggi nama Indonesia di dunia internasional, membela Merah Putih itu harga mati" katanya seperti dilansir yahoo Senin, (7/1/2013).
KPSI menegaskan, selama berada dalam masa konflik sepak bola, seharusnya Timnas dibentuk melalui suatu lembaga seperti Joint Committee ataupun Task Force. Apabila pembentukan timnas tidak melalui lembaga seperti Task Force ataupun Joint Committee, menurutnya, KPSI tidak akan mengizinkan klub-klub ISL untuk memberikan pemain membela timnas.
"Kalau ada yang ngotot ke timnas ya kami kasih sanksi. Kami baru akan izinkan pemain ISL bergabung ke timnas hanya untuk tampil di SEA Games, karena yang meminta adalah Task Force yaitu, KONI. Pelatih yang dipilih pun Rahmad Darmawan," kata salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) KPSI, Djamal Aziz
(wbs)