NPCI Sumut laporkan 4 atlet yang membelot
A
A
A
Sindonews.com - National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), Sumatera
Utara (Sumut) gerah. Mereka akan melaporkan empat atlet binaannya yang pindah dan membela daerah lain saat ajang Pekan Paralimpik Nasional XIV/2012 di Riau lalu. Keempatnya dan NPC daerah yang menerimanya dinilai melanggar peraturan.
Ketua NPC Sumut, Zulkifli menuturkan, laporan tersebut akan disampaikannya kepada NPC Indonesia pada saat rapat kerja nasional (Rakernas) yang digelar 20 sampai 23 Januari mendatang di Solo, Jawa Tengah.
Namun, Zulkifli enggan membeberkan nama keempatnya. Sedangkan dari cabang olahraga, keempatnya fokus pada angkat berat, boling, atletik, dan bulu tangkis. "Empat atlet binaan kita (NPC Sumut) yang pindah ke daerah lain dan membelanya di Peparnas lalu akan kita laporkan ke NPC Pusat," ungkap Zulkifli, Selasa (8/1).
Dasar pihaknya melaporkan keempatnya dan NPCI yang menerima mereka, atas dasar telah melanggar ketentuan yang berlaku. Hal ini pun menjadi kerugian pihaknya yang berbuntut pada kekurangan kontingen dan cabor yang tidak diikuti saat Peparnas lalu, seperti boling. "Jadi, NPC Sumut dirugikan dan dikorbankan karena kepindahan atlet tersebut," tuturnya.
Diakuinya, saat pindah keempatnya masih atlet binaan NPC Sumut. Saat ajang multievent olahraga Peparnas XIV/2012 lalu akan bergulir, keempatnya pindah tanpa restu pihaknya dan turun membela daerah lain. "Kita protes karena proses kepindahan mereka tidak melalui prosedur yang benar. Kita sudah membina atlet, malah membela daerah lain," jelasnya.
Disesalkannya, keempat atlet tersebut pindah dan membela daerah lain, saat akan bergulirnya event. Setelah itu, mereka kembali dan meminta menjadi atlet binaan NPC Sumut. "Mereka pindah dengan status binaan NPC Sumut dan hanya saat akan ada event saja. Kita sudah membina si atlet, namun dia pindah dan membela NPC lain. Setelah habis, mereka kembali lagi," kesalnya.
Sesuai ketentuan dan peraturan, sebut atlet paralimpik spesialisasi menembak ini, atlet yang pindah dan NPC daerah yang menerima mendapat sanksi. Hal ini termaktub dalam AD/RT NPC. "Jika diajang itu, atlet menang, maka harus bertanggungjawab untuk menyelesaikan kewajiban administrasinya kepada NPC asalnya. Sedangkan, jika kalah, maka NPC yang menerimanya yang harus bertanggungjawab menyelesaikan kewajiban kepada NPC asal atlet," tegas Zulkifli.
Hal lainnya yang akan disampikannya saat Rakernas tersebut, NPC Sumut akan mendongkrak pembinaan para atlet paralimpik. Hal ini perlu dilakukan guna lebih memotivasi para atlet meningkatkan prestasinya. "Kita juga akan menyatukan program 2013 ini dan menentukan arah musyawarah olahraga nasional (Musornas),"
Utara (Sumut) gerah. Mereka akan melaporkan empat atlet binaannya yang pindah dan membela daerah lain saat ajang Pekan Paralimpik Nasional XIV/2012 di Riau lalu. Keempatnya dan NPC daerah yang menerimanya dinilai melanggar peraturan.
Ketua NPC Sumut, Zulkifli menuturkan, laporan tersebut akan disampaikannya kepada NPC Indonesia pada saat rapat kerja nasional (Rakernas) yang digelar 20 sampai 23 Januari mendatang di Solo, Jawa Tengah.
Namun, Zulkifli enggan membeberkan nama keempatnya. Sedangkan dari cabang olahraga, keempatnya fokus pada angkat berat, boling, atletik, dan bulu tangkis. "Empat atlet binaan kita (NPC Sumut) yang pindah ke daerah lain dan membelanya di Peparnas lalu akan kita laporkan ke NPC Pusat," ungkap Zulkifli, Selasa (8/1).
Dasar pihaknya melaporkan keempatnya dan NPCI yang menerima mereka, atas dasar telah melanggar ketentuan yang berlaku. Hal ini pun menjadi kerugian pihaknya yang berbuntut pada kekurangan kontingen dan cabor yang tidak diikuti saat Peparnas lalu, seperti boling. "Jadi, NPC Sumut dirugikan dan dikorbankan karena kepindahan atlet tersebut," tuturnya.
Diakuinya, saat pindah keempatnya masih atlet binaan NPC Sumut. Saat ajang multievent olahraga Peparnas XIV/2012 lalu akan bergulir, keempatnya pindah tanpa restu pihaknya dan turun membela daerah lain. "Kita protes karena proses kepindahan mereka tidak melalui prosedur yang benar. Kita sudah membina atlet, malah membela daerah lain," jelasnya.
Disesalkannya, keempat atlet tersebut pindah dan membela daerah lain, saat akan bergulirnya event. Setelah itu, mereka kembali dan meminta menjadi atlet binaan NPC Sumut. "Mereka pindah dengan status binaan NPC Sumut dan hanya saat akan ada event saja. Kita sudah membina si atlet, namun dia pindah dan membela NPC lain. Setelah habis, mereka kembali lagi," kesalnya.
Sesuai ketentuan dan peraturan, sebut atlet paralimpik spesialisasi menembak ini, atlet yang pindah dan NPC daerah yang menerima mendapat sanksi. Hal ini termaktub dalam AD/RT NPC. "Jika diajang itu, atlet menang, maka harus bertanggungjawab untuk menyelesaikan kewajiban administrasinya kepada NPC asalnya. Sedangkan, jika kalah, maka NPC yang menerimanya yang harus bertanggungjawab menyelesaikan kewajiban kepada NPC asal atlet," tegas Zulkifli.
Hal lainnya yang akan disampikannya saat Rakernas tersebut, NPC Sumut akan mendongkrak pembinaan para atlet paralimpik. Hal ini perlu dilakukan guna lebih memotivasi para atlet meningkatkan prestasinya. "Kita juga akan menyatukan program 2013 ini dan menentukan arah musyawarah olahraga nasional (Musornas),"
(aww)