Dejan paling doyan koleksi mantan Arema ISL
A
A
A
Sindonews.com - Arema FC versi Indonesian Premier League (IPL) menahbiskan dirinya sebagai klub yang menampung bekas pemain. Tim arahan Dejan Antonic musim ini merekrut pemain-pemain yang dulunya pernah menjadi bagian dari Arema.
Dejan sudah merekomendasi pemain seperti Noh Alam Shah, Waluyo, Juan Revi, hingga Leonard Tupamahu. Deretan pemain itu bisa bertambah panjang dengan munculnya sosok Emile Bertrand Mbamba dan mantan kiper Kurnia Sandy.
Kurnia Sandy yang bernah berkostum Arema pada masa kepemimpinan pelatih Benny Dolo, dicalonkan sebagai pelatih kiper Arema IPL. Sedangkan Emile Mbamba yang pernah menjadi striker Arema, masih berstatus seleksi setelah gagal memperkuat Persepam Madura United.
Nama Kurnia Sandy tentu tidak bisa dilupakan publik bola Malang. Dia pernah berada di mistar Arema Malang pada musim 2003-2004 hingga 2006-2007. Dia mempersembahkan gelar Piala Indonesia dua kali di bawah asuhan pelatih Benny Dolo.
Setelah meninggalkan Arema, dia sempat melanglang buana ke sejumlah klub besar, yakni Persik Kediri, Persebaya Surabaya dan Mitra Kukar. Setelah musim lalu memperkuat Bandung FC, mantan kiper primavera tersebut memutuskan pensiun.
''Saya sudah tidak efektif menjadi pemain. Sekarang mencoba mencari pengalaman sebagai pelatih kiper. Semoga di Arema IPL saya mendapatkan pengalaman yang bagus di awal karir sebagai pelatih,” ucap Kurnia Sandy yang kini berusia 37 tahun.
Sandy menggantikan pelatih kiper Arema IPL sebelumnya Alex Ciric yang mendapat tugas melatih Timnas Serbia. Rencananya Sandy juga bakal membantu Arema mencari kiper baru setelah kepergian kiper veteran asal Latvia Denis Romanovs.
Arema kini hanya memiliki Aji Saka dan masih mencari tambahan kiper. Kiper Persija Jakarta Galih Sudaryono kini masuk sebagai kandidat dan mengikuti proses seleksi. Tapi Arema belum menentukan nasib pemain ini karena Dejan menginginkan kiper yang berpengalaman.
''Saya merasa terhormat bisa bekerja dengan Dejan Antonic karena dia pelatih modern dengan banyak pengalaman dan prestasi. Saya akan manfaatkan kesempatan di Arema IPL sebaik mungkin. Saya pernah di Malang dan senang bisa kembali ke sini,” tukasnya.
Menariknya, kini ada dua kiper legendaris yang menjadi pelatih di Malang. Sebelumnya Arema Cronous juga memperkenalkan mantan kiper timnas Hendro Kartiko sebagai pelatih kiper. Sandy dan Hendro mewakili kiper legendaris di Indonesia.
Sementara, musim ini Dejan Antonic berencana hanya akan memakai 22-24 pemain saja. Dia tidak ingin timnya terlalu banyak dihuni pemain yang akhirnya tidak efektif dan efisien. Selain itu, juga disebabkan efisiensi manajemen karena pemangkasan bugdet tim.
''Saya ingin efektif dan ramping. Sebisa mungkin menghindari banyaknya pemain di bangku cadangan. Mereka yang rentan cedera tidak akan saya pakai,” katanya.
Situasi ini terbalik jika dibanding musim lalu, Arema IPL sempat memiliki lebih dari 30 pemain.
Dejan sudah merekomendasi pemain seperti Noh Alam Shah, Waluyo, Juan Revi, hingga Leonard Tupamahu. Deretan pemain itu bisa bertambah panjang dengan munculnya sosok Emile Bertrand Mbamba dan mantan kiper Kurnia Sandy.
Kurnia Sandy yang bernah berkostum Arema pada masa kepemimpinan pelatih Benny Dolo, dicalonkan sebagai pelatih kiper Arema IPL. Sedangkan Emile Mbamba yang pernah menjadi striker Arema, masih berstatus seleksi setelah gagal memperkuat Persepam Madura United.
Nama Kurnia Sandy tentu tidak bisa dilupakan publik bola Malang. Dia pernah berada di mistar Arema Malang pada musim 2003-2004 hingga 2006-2007. Dia mempersembahkan gelar Piala Indonesia dua kali di bawah asuhan pelatih Benny Dolo.
Setelah meninggalkan Arema, dia sempat melanglang buana ke sejumlah klub besar, yakni Persik Kediri, Persebaya Surabaya dan Mitra Kukar. Setelah musim lalu memperkuat Bandung FC, mantan kiper primavera tersebut memutuskan pensiun.
''Saya sudah tidak efektif menjadi pemain. Sekarang mencoba mencari pengalaman sebagai pelatih kiper. Semoga di Arema IPL saya mendapatkan pengalaman yang bagus di awal karir sebagai pelatih,” ucap Kurnia Sandy yang kini berusia 37 tahun.
Sandy menggantikan pelatih kiper Arema IPL sebelumnya Alex Ciric yang mendapat tugas melatih Timnas Serbia. Rencananya Sandy juga bakal membantu Arema mencari kiper baru setelah kepergian kiper veteran asal Latvia Denis Romanovs.
Arema kini hanya memiliki Aji Saka dan masih mencari tambahan kiper. Kiper Persija Jakarta Galih Sudaryono kini masuk sebagai kandidat dan mengikuti proses seleksi. Tapi Arema belum menentukan nasib pemain ini karena Dejan menginginkan kiper yang berpengalaman.
''Saya merasa terhormat bisa bekerja dengan Dejan Antonic karena dia pelatih modern dengan banyak pengalaman dan prestasi. Saya akan manfaatkan kesempatan di Arema IPL sebaik mungkin. Saya pernah di Malang dan senang bisa kembali ke sini,” tukasnya.
Menariknya, kini ada dua kiper legendaris yang menjadi pelatih di Malang. Sebelumnya Arema Cronous juga memperkenalkan mantan kiper timnas Hendro Kartiko sebagai pelatih kiper. Sandy dan Hendro mewakili kiper legendaris di Indonesia.
Sementara, musim ini Dejan Antonic berencana hanya akan memakai 22-24 pemain saja. Dia tidak ingin timnya terlalu banyak dihuni pemain yang akhirnya tidak efektif dan efisien. Selain itu, juga disebabkan efisiensi manajemen karena pemangkasan bugdet tim.
''Saya ingin efektif dan ramping. Sebisa mungkin menghindari banyaknya pemain di bangku cadangan. Mereka yang rentan cedera tidak akan saya pakai,” katanya.
Situasi ini terbalik jika dibanding musim lalu, Arema IPL sempat memiliki lebih dari 30 pemain.
(aww)