Jatim terancam kehilangan sumber emas dayung
A
A
A
Sindonews.com - Pengurus Pengprov Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Jatim hampir pasti tak bisa tidur nyenyak. Pasalnya, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jabar nanti, empat atlet andalan terancam tak bisa lagi tampil.
Keempat pedayung yaitu Husni Hatuina, Abdul Aziz, Dasri dan Ramdan Dani tak bisa tampil jika aturan pembatasan usia 28 tahun tetap diberlakukan di PON. "Sampai sekarang memang belum ditentukan, tapi kalau tetap berlaku aturan seperti PON Riau, maka empat atlet Jatim dipastikan tidak bisa tampil, " ujar Sugio, pengurus PODSI Jatim.
Celakanya, empat pedayung itu merupakan andalan Jatim baik di nomor kanoeing maupun rowing. DI PON XVIII/2012 lalu, pasangan Husni/Aziz menyumbang satu emas di kanoing. Sedangkan Dasri dan Ramdan Dani mendulang dua emas di nomor rowing. "Semuanya merupakan andalan Jatim saat ini, " ucapnya.
Masalah bertambah pelik lantaran Pengprov PODSI Jatim belum menyiapkan atlet pelapis. Terutama di nomor rowing.
"Untuk Ramdan Dani dan Dasri kita belum memiliki penggantinya. Ada pemain junior tapi masih jauh dan di dayung waktu empat tahun belum cukup untuk bisa mencetak atlet jadi, " keluh pria yang menjabat wakil manajer dayung di PON XVIII/Riau lalu.
Sedangkan di nomor kanoeing, lanjut Sugio, masih ada satu atlet yang bisa diandalkan, yaitu Rusmen. Saat ini, Rusmen Sina juga terpanggil mengikuti Pelatnas SEA Games Myanmar yang dipusatkan di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, "Untuk Rowing kita masih punya satu pelapis, tingga cari satu lagi, " ujarnya.
Di Pelatnas, Rusmen terpanggil bersama enam rekannya sesama pedayung asal Jatim. Total empat atlet kelas rowing dan tiga dari kanoeing. Empat atlet kelas rowing, yakni Ihram, M Yakin, Agus Budiaji dan Iswandi. Sedangkan pedayung kanowing masing-masing Sandi Larope, Rusmen Sina dan Jhon Matulesi.
Di PON XVIII/2012, tim dayung Jatim tercecer di peringkat kelima dengan mendulang empat emas dan satu perunggu. Juara umum dayung diraih tuan rumah Riau dengan mengumpulkan 7 medali emas, 5 perak dan 8 perunggu. Peringkat dua diisi Kalimantan Tengah dengan mengoleksi 6 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Disusul Papua dengan 6 emas, 1 perak dan 4 perunggu.
Sedangkan Jawa Barat yang akan menjadi tuan rumah di PON XIX 2016 nanti berada satu strip di atas Jatim dengan mendulang 5 medali emas, 13 medali perak dan 6 medali perunggu.
"Kalau batasan usia tetap sama, kemungkinan Jabar termasuk paling siap karena mereka banyak punya atlet pelapis. Tapi kabarnya juga masih ada kemungkinan dayung akan bebas usia," pungkasnya.
Keempat pedayung yaitu Husni Hatuina, Abdul Aziz, Dasri dan Ramdan Dani tak bisa tampil jika aturan pembatasan usia 28 tahun tetap diberlakukan di PON. "Sampai sekarang memang belum ditentukan, tapi kalau tetap berlaku aturan seperti PON Riau, maka empat atlet Jatim dipastikan tidak bisa tampil, " ujar Sugio, pengurus PODSI Jatim.
Celakanya, empat pedayung itu merupakan andalan Jatim baik di nomor kanoeing maupun rowing. DI PON XVIII/2012 lalu, pasangan Husni/Aziz menyumbang satu emas di kanoing. Sedangkan Dasri dan Ramdan Dani mendulang dua emas di nomor rowing. "Semuanya merupakan andalan Jatim saat ini, " ucapnya.
Masalah bertambah pelik lantaran Pengprov PODSI Jatim belum menyiapkan atlet pelapis. Terutama di nomor rowing.
"Untuk Ramdan Dani dan Dasri kita belum memiliki penggantinya. Ada pemain junior tapi masih jauh dan di dayung waktu empat tahun belum cukup untuk bisa mencetak atlet jadi, " keluh pria yang menjabat wakil manajer dayung di PON XVIII/Riau lalu.
Sedangkan di nomor kanoeing, lanjut Sugio, masih ada satu atlet yang bisa diandalkan, yaitu Rusmen. Saat ini, Rusmen Sina juga terpanggil mengikuti Pelatnas SEA Games Myanmar yang dipusatkan di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, "Untuk Rowing kita masih punya satu pelapis, tingga cari satu lagi, " ujarnya.
Di Pelatnas, Rusmen terpanggil bersama enam rekannya sesama pedayung asal Jatim. Total empat atlet kelas rowing dan tiga dari kanoeing. Empat atlet kelas rowing, yakni Ihram, M Yakin, Agus Budiaji dan Iswandi. Sedangkan pedayung kanowing masing-masing Sandi Larope, Rusmen Sina dan Jhon Matulesi.
Di PON XVIII/2012, tim dayung Jatim tercecer di peringkat kelima dengan mendulang empat emas dan satu perunggu. Juara umum dayung diraih tuan rumah Riau dengan mengumpulkan 7 medali emas, 5 perak dan 8 perunggu. Peringkat dua diisi Kalimantan Tengah dengan mengoleksi 6 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Disusul Papua dengan 6 emas, 1 perak dan 4 perunggu.
Sedangkan Jawa Barat yang akan menjadi tuan rumah di PON XIX 2016 nanti berada satu strip di atas Jatim dengan mendulang 5 medali emas, 13 medali perak dan 6 medali perunggu.
"Kalau batasan usia tetap sama, kemungkinan Jabar termasuk paling siap karena mereka banyak punya atlet pelapis. Tapi kabarnya juga masih ada kemungkinan dayung akan bebas usia," pungkasnya.
(aww)