Persijap pusing nggak punya bomber haus gol
A
A
A
Sindonews.com - Lini depan Persijap Jepara dipusingkan belum adanya striker haus gol. Kuota satu striker legiun asing dan masih absenya Agung Supriyanto menjadi kendala bagi ketajaman lini depan Persijap.
Terbukti, pada laga uji coba melawan Persiku Kudus, pada Rabu (9/1) malam di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), Persijap hanya mampu menang tipis 1-0 melalui gol yang dilesakan oleh Striker asing Victor Manuel Ortega.
Secara statistik, seharusnya anak-anak Laskar Kalinyamat mampu menciptakan lebih dari satu gol, mengingat Persiku merupakan tim yang bisa dibilang satu level di bawah Persijap. Bahkan secara komposisi pemain, Persijap jauh diatas Persiku. Persijap di isi oleh pemain-pemain yang berkelas dan berpengalaman, semacam Evaldo, Gunawan Dwi Cahyo, dan Anam Sahrul.
Pelatih Persijap Jepara Riono Asnan mengaku, anak-anak asuhnya masih belum mampu tampil secara maksimal sebagaimana yang diinginkan. Skuad Persijap masih tegang menghadapi perlawan tim Persiku. ''Anak-anak masih bermain cukup tegang, mudah-mudah pada uji coba berikutnya sudah tidak tegang lagi,” ujarnya.
Dari hasil uji coba melawan Persiku Kudus yang cukup menjadi sorotan Riono adalah lini depan yang dinilai masih tumpulnya dan masih kurangnya koordinasi antar pemain. Riono mengaku, pada laga tersebut sebenarnya Persijap sudah bermain cukup bagus, dan berkali-kali membuat peluang, namun sayang setiap peluang yang ada belum mampu dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan gol.”Memang banyak peluang tapi belum diselesaikan dengan baik untuk menciptakan gol,” ujarnya.
Dia mengaku, salah satu faktor masih tumpulnya lini depan Persijap adalah belum bergabungnya Agung Supriyanto karena masih mengikuti Pelatnas PSSI dan masih belum ditemukannya striker asing.''Kita masih kurang striker, kemarin Agung tidak bisa ikut karena dipanggil PSSI,''imbuhnya.
Mantan pelatih yang pernah menukangi Persiku Kudus ini mengaku, dari hasil evaluasi sementara pasca laga uji coba kontra Persiku, selain masih tumpulnya lini depan, juga masih kurangnya disiplin masing-masing pemain.
Kedisiplinan dalam menyerang, maupun bertahan, masih belum ditunjukan anak-anak Persijap sepanjang pertandingan. Lini tengah kurang mampu membantu penyerangan, sedangkan lini belakang masih sering kecolongan. “Setelah ini kita akan benahi. Kedisiplinan pemain depan depan, dan displin pemain tengah dalam membantu penyerangan,” ujarnya.
Riono berharap, dengan masih lemahnya sektor depan Persijap, dia berharap kebutuhan satu striker asing yang diharapkan bisa segera didatangkan oleh Manajemen. Menurutnya kebutuhan stiker asing sangat mendesak mengingat waktu kompetisi semakin mepet.
“Minggu ini mudah-mudah satu Stiker asal Brazil, bisa datang, sehingga pada saat laga uji coba melawan Perseman Manukwari Sabtu (12/1) besok dia bisa kita coba untuk mengetahui permainnya,” ujarnya.
Terbukti, pada laga uji coba melawan Persiku Kudus, pada Rabu (9/1) malam di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), Persijap hanya mampu menang tipis 1-0 melalui gol yang dilesakan oleh Striker asing Victor Manuel Ortega.
Secara statistik, seharusnya anak-anak Laskar Kalinyamat mampu menciptakan lebih dari satu gol, mengingat Persiku merupakan tim yang bisa dibilang satu level di bawah Persijap. Bahkan secara komposisi pemain, Persijap jauh diatas Persiku. Persijap di isi oleh pemain-pemain yang berkelas dan berpengalaman, semacam Evaldo, Gunawan Dwi Cahyo, dan Anam Sahrul.
Pelatih Persijap Jepara Riono Asnan mengaku, anak-anak asuhnya masih belum mampu tampil secara maksimal sebagaimana yang diinginkan. Skuad Persijap masih tegang menghadapi perlawan tim Persiku. ''Anak-anak masih bermain cukup tegang, mudah-mudah pada uji coba berikutnya sudah tidak tegang lagi,” ujarnya.
Dari hasil uji coba melawan Persiku Kudus yang cukup menjadi sorotan Riono adalah lini depan yang dinilai masih tumpulnya dan masih kurangnya koordinasi antar pemain. Riono mengaku, pada laga tersebut sebenarnya Persijap sudah bermain cukup bagus, dan berkali-kali membuat peluang, namun sayang setiap peluang yang ada belum mampu dimanfaatkan dengan baik untuk menciptakan gol.”Memang banyak peluang tapi belum diselesaikan dengan baik untuk menciptakan gol,” ujarnya.
Dia mengaku, salah satu faktor masih tumpulnya lini depan Persijap adalah belum bergabungnya Agung Supriyanto karena masih mengikuti Pelatnas PSSI dan masih belum ditemukannya striker asing.''Kita masih kurang striker, kemarin Agung tidak bisa ikut karena dipanggil PSSI,''imbuhnya.
Mantan pelatih yang pernah menukangi Persiku Kudus ini mengaku, dari hasil evaluasi sementara pasca laga uji coba kontra Persiku, selain masih tumpulnya lini depan, juga masih kurangnya disiplin masing-masing pemain.
Kedisiplinan dalam menyerang, maupun bertahan, masih belum ditunjukan anak-anak Persijap sepanjang pertandingan. Lini tengah kurang mampu membantu penyerangan, sedangkan lini belakang masih sering kecolongan. “Setelah ini kita akan benahi. Kedisiplinan pemain depan depan, dan displin pemain tengah dalam membantu penyerangan,” ujarnya.
Riono berharap, dengan masih lemahnya sektor depan Persijap, dia berharap kebutuhan satu striker asing yang diharapkan bisa segera didatangkan oleh Manajemen. Menurutnya kebutuhan stiker asing sangat mendesak mengingat waktu kompetisi semakin mepet.
“Minggu ini mudah-mudah satu Stiker asal Brazil, bisa datang, sehingga pada saat laga uji coba melawan Perseman Manukwari Sabtu (12/1) besok dia bisa kita coba untuk mengetahui permainnya,” ujarnya.
(aww)