Takut Persibo merosot, Boromania tuntut manajemen serius
A
A
A
Sindonews.com - Suramnya masa depan Persibo Bojonegoro karena krisis finansial mengusik suporter Boromania. Rencananya suporter akan turun ke jalan pada Jumat (11/1) demi menuntut keseriusan manajemen dalam melakukan pengelolaan klub.
Aksi itu sebagai bentuk kegelisahan supporter melihat klubnya tidak mencatat progres menjanjikan di masa pra musim. Harus bertanding awal Februari 2013, hingga kini Laskar Angling Dharma belum memiliki tim yang utuh dan masih melakukan seleksi, baik pemain lokal maupun asing.
Supporter yang diprakarsai kelompok Boromania Curva Nord 1949 bakal meminta penjelasan dari manajemen terkait konsep klub ke depan. Suporter Boromania melihat Persibo tidak benar-benar melakukan upaya serius untuk mempertahankan atau memperbaiki prestasi tim.
"Kami tidak ingin prestasi Persibo merosot musim depan. Tanda-tanda itu sudah kelihatan dengan kurang seriusnya persiapan tim. Bagaimana bisa tim belum terbentuk sedangkan kompetisi sudah dimulai bulan depan," ujar koordinator aksi Bellamy Agustina kepada wartawan.
Boromanis tergolong supporter yang sangat kritis terhadap perjalanan timnya. Musim lalu mereka juga sempat melakukan demo ketika pelatih Paulo Camargo nekat mempertahankan striker asal Brasil Jairon Feliciano yang produktifitasnya sangat rendah.
Musim ini, kegelisahan Boromania sebenarnya sudah muncul ketika semua skuad utama musim lalu 'bedol desa' meninggalkan Bojonegoro. Itu menjadi pertanda Laskar Angling Dharma bakal kesulitan membentuk tim dengan kualitas setara musim sebelumnya.
Apalagi persoalan keuangan masih membelit Persibo dengan belum turunnya dana dari konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI). Manajemen yang masih menggagas pemasukan finansial dari sumber lain, hingga kini belum mampu mengisi pundi-pundi keuangan, kecuali sumbangan dari Bupati Bojonegoro Suyoto untuk seleksi pemain.
"Kami sangat merasakan bagaimana buruknya persiapan Persibo sejauh ini. Jujur kami masih pesimistis tim akan mempunyai kualitas bagus untuk tiga kompetisi. Supporter tak ingin Persibo menjadi bahan tertawaan di liga nanti, apalagi bermain di AFC Cup," tambah Agustina.
Sementara, menanggapi aksi yang bakal dilakukan supporter, manajemen siap menggelar dialog terkait situasi klub saat ini. Manajemen bakal menjelaskan situasi klub yang sebenarnya, agar Boromania memahami bahwa manajemen juga telah dan terus berupaya mencari solusi.
"Silakan melakukan aksi, karena itu bentuk kepedulian supporter Boromania. Kami dari manajemen juga siap menjelaskan bagaimana keadaan yang sebenarnya dan upaya apa saja yang telah dan akan kami tempuh demi klub. Kami dengan senang hati akan berdialog," tutur Manajer Persibo Nur Yahya.
Aksi itu sebagai bentuk kegelisahan supporter melihat klubnya tidak mencatat progres menjanjikan di masa pra musim. Harus bertanding awal Februari 2013, hingga kini Laskar Angling Dharma belum memiliki tim yang utuh dan masih melakukan seleksi, baik pemain lokal maupun asing.
Supporter yang diprakarsai kelompok Boromania Curva Nord 1949 bakal meminta penjelasan dari manajemen terkait konsep klub ke depan. Suporter Boromania melihat Persibo tidak benar-benar melakukan upaya serius untuk mempertahankan atau memperbaiki prestasi tim.
"Kami tidak ingin prestasi Persibo merosot musim depan. Tanda-tanda itu sudah kelihatan dengan kurang seriusnya persiapan tim. Bagaimana bisa tim belum terbentuk sedangkan kompetisi sudah dimulai bulan depan," ujar koordinator aksi Bellamy Agustina kepada wartawan.
Boromanis tergolong supporter yang sangat kritis terhadap perjalanan timnya. Musim lalu mereka juga sempat melakukan demo ketika pelatih Paulo Camargo nekat mempertahankan striker asal Brasil Jairon Feliciano yang produktifitasnya sangat rendah.
Musim ini, kegelisahan Boromania sebenarnya sudah muncul ketika semua skuad utama musim lalu 'bedol desa' meninggalkan Bojonegoro. Itu menjadi pertanda Laskar Angling Dharma bakal kesulitan membentuk tim dengan kualitas setara musim sebelumnya.
Apalagi persoalan keuangan masih membelit Persibo dengan belum turunnya dana dari konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI). Manajemen yang masih menggagas pemasukan finansial dari sumber lain, hingga kini belum mampu mengisi pundi-pundi keuangan, kecuali sumbangan dari Bupati Bojonegoro Suyoto untuk seleksi pemain.
"Kami sangat merasakan bagaimana buruknya persiapan Persibo sejauh ini. Jujur kami masih pesimistis tim akan mempunyai kualitas bagus untuk tiga kompetisi. Supporter tak ingin Persibo menjadi bahan tertawaan di liga nanti, apalagi bermain di AFC Cup," tambah Agustina.
Sementara, menanggapi aksi yang bakal dilakukan supporter, manajemen siap menggelar dialog terkait situasi klub saat ini. Manajemen bakal menjelaskan situasi klub yang sebenarnya, agar Boromania memahami bahwa manajemen juga telah dan terus berupaya mencari solusi.
"Silakan melakukan aksi, karena itu bentuk kepedulian supporter Boromania. Kami dari manajemen juga siap menjelaskan bagaimana keadaan yang sebenarnya dan upaya apa saja yang telah dan akan kami tempuh demi klub. Kami dengan senang hati akan berdialog," tutur Manajer Persibo Nur Yahya.
(aww)