PSIS lagi fokus benahi stamina pemain
A
A
A
Sindonews.com - Tour uji coba yang dilakukan PSIS Semarang dengan dua klub asal Jawa Timur masing-masing, Deltras Sidoarjo dan Persebaya, tak satupun berhasil dimenangkan. Bahkan saat kontra Deltras pada Jum'at (11/1) anak - anak Semarang harus kebobolan dua gol, sementara saat dijamu Persebaya, sehari berikutnya, PSIS bermain imbang.
Secara perolehan gol memang anak-anak asuh Firmandoyo ini masih kurang, karena tak mampu menyarangkan satu gol pun. Namun, meski begitu banyak pelajaran yang bisa didapat dari dua laga uji coba tersebut. Salah satunya adalah, materi untuk laga Away sudah terbentuk.
"Kita lakukan uji tanding Away memang untuk mencari materi dan formasi yang pas, dan saat melawan Persebaya adalah materi yang pas," kata pelatih PSIS Firmandoyo.
Dia mengaku memang anak-anak asuhnya tidak mampu menyarangkan gol ke gawang lawan, namun meski begitu, dia cukup gembira karena oraganisasi tim dan taktik anak-anak asuhnya sudah berjalan dengan baik dan tinggal memoles sedikit.
Dia menambahkan, dari lini pertahanan juga sudah menunjukan kualitasnya. Pemain-pemain lini belakang sudah mampu berkoordinasi secara baik dengan lini tengah. Meski saat melawan Persebaya Imral "Korea" Usman turun terlambat, dan menggantung nggantung jadi striker."Meski begitu Imral dan Robby koordinasinya sudah jalan. Saat Imral ke depan Robby langsung memposisikan diri di tengah, sehingga tengah tidak kosong," ujarnya.
Namun, sambung matan pelatih Persik Kendal ini menilai kondisi stamina anak-anak asuhnya masih kurang, terutama mendekati menit-menit terakhir.
Firmandoyo, mencontohkan salah satu pemain yang benar-benar kehabisan tenaga adalah gelandang mudanya Rizky Yulian Saputra."Rizky bermain bagus, tapi saat menit-menit akhir dia benar-benar habis. Tidak hanya Rizki sejumlah pemain juga kehabisan tenaga," ujarnya.
Oleh sebab itu, setelah tour laga uji coba tersebut stamina pemain perlu pembenahan. "Saya sudah koordinasi dengan pelatih fisik, untuk kondisi pemain yang kondisi staminanya masih kurang untuk diberikan materi khusus, supaya saat kompetisi kondisinya sudah benar-benar siap," ujaranya.
Firmandoyo mengakui, dari dua kali laga uji coba melawan Deltras dan Persebaya Surabaya banyak pelajaran yang bisa diambil, mengingat keduanya merupakan tim kuat. "Materi pemain mereka bagus. Kita bisa mengukur kekuatan kita sendiri dari persiapan sampai sekarang, maupun kekuatan lawan," tandasnya.
Terpisah, Manajer Tim PSIS Semarang Setyo Agung Nugrho menambahkan, setelah tour Jawa Timur manajemen masih akan mengagendakan beberapa kali uji coba. Namun, uji coba hanya dengan klub-klub lokal. Hal ini untuk tetap menjaga stamina para pemain."Kalau kita Away lagi nanti takutnya saat kompetisi mulai jutru stamina pemain menjadi turun karena kelelahan," ujarnya.
Alasan Agung tersebut cukup mendasar, mengingat skuad berjuluk laskar Mahesa Jenar ini bakal melakoni laga pembuka Divisi Utama Liga Indonesia pada 27 Januari mendatang melawan klub kuat PCSC Cilacap. "Tim yang akan kita hadapi di partai pembuka adalah tim kuat. Oleh sebab itu setelah tour ke Jawa Timur kami akan lebih memfokuskan diri pada teknik, taktik serta perbaikan lini depan yang masih kurang tajam," ujarnya.
Secara perolehan gol memang anak-anak asuh Firmandoyo ini masih kurang, karena tak mampu menyarangkan satu gol pun. Namun, meski begitu banyak pelajaran yang bisa didapat dari dua laga uji coba tersebut. Salah satunya adalah, materi untuk laga Away sudah terbentuk.
"Kita lakukan uji tanding Away memang untuk mencari materi dan formasi yang pas, dan saat melawan Persebaya adalah materi yang pas," kata pelatih PSIS Firmandoyo.
Dia mengaku memang anak-anak asuhnya tidak mampu menyarangkan gol ke gawang lawan, namun meski begitu, dia cukup gembira karena oraganisasi tim dan taktik anak-anak asuhnya sudah berjalan dengan baik dan tinggal memoles sedikit.
Dia menambahkan, dari lini pertahanan juga sudah menunjukan kualitasnya. Pemain-pemain lini belakang sudah mampu berkoordinasi secara baik dengan lini tengah. Meski saat melawan Persebaya Imral "Korea" Usman turun terlambat, dan menggantung nggantung jadi striker."Meski begitu Imral dan Robby koordinasinya sudah jalan. Saat Imral ke depan Robby langsung memposisikan diri di tengah, sehingga tengah tidak kosong," ujarnya.
Namun, sambung matan pelatih Persik Kendal ini menilai kondisi stamina anak-anak asuhnya masih kurang, terutama mendekati menit-menit terakhir.
Firmandoyo, mencontohkan salah satu pemain yang benar-benar kehabisan tenaga adalah gelandang mudanya Rizky Yulian Saputra."Rizky bermain bagus, tapi saat menit-menit akhir dia benar-benar habis. Tidak hanya Rizki sejumlah pemain juga kehabisan tenaga," ujarnya.
Oleh sebab itu, setelah tour laga uji coba tersebut stamina pemain perlu pembenahan. "Saya sudah koordinasi dengan pelatih fisik, untuk kondisi pemain yang kondisi staminanya masih kurang untuk diberikan materi khusus, supaya saat kompetisi kondisinya sudah benar-benar siap," ujaranya.
Firmandoyo mengakui, dari dua kali laga uji coba melawan Deltras dan Persebaya Surabaya banyak pelajaran yang bisa diambil, mengingat keduanya merupakan tim kuat. "Materi pemain mereka bagus. Kita bisa mengukur kekuatan kita sendiri dari persiapan sampai sekarang, maupun kekuatan lawan," tandasnya.
Terpisah, Manajer Tim PSIS Semarang Setyo Agung Nugrho menambahkan, setelah tour Jawa Timur manajemen masih akan mengagendakan beberapa kali uji coba. Namun, uji coba hanya dengan klub-klub lokal. Hal ini untuk tetap menjaga stamina para pemain."Kalau kita Away lagi nanti takutnya saat kompetisi mulai jutru stamina pemain menjadi turun karena kelelahan," ujarnya.
Alasan Agung tersebut cukup mendasar, mengingat skuad berjuluk laskar Mahesa Jenar ini bakal melakoni laga pembuka Divisi Utama Liga Indonesia pada 27 Januari mendatang melawan klub kuat PCSC Cilacap. "Tim yang akan kita hadapi di partai pembuka adalah tim kuat. Oleh sebab itu setelah tour ke Jawa Timur kami akan lebih memfokuskan diri pada teknik, taktik serta perbaikan lini depan yang masih kurang tajam," ujarnya.
(wbs)