Lance Armstrong memohon maaf pada Yayasan Livestrong
A
A
A
Sindonews.com - Pembalap sepeda Lance Armstrong meminta maaf kepada para staf Yayasan Livestrong, di tengah kasus doping yang menimpa dirinya. Armstrong menyatakan permintaan maaf secara pribadi dalam sebuah pertemuan pribadi di Austin, Texas, demikian keterangan juru bicara yayasan kanker yang didirikan oleh Armstrong tersebut.
Lance Armstrong meminta maaf kepada staf sebuah yayasan kanker yang didirikannya. berusia 41 tahun, dilaporkan hampir menangis saat bercakap-cakap di depan para staf yayasan tersebut.
"Dia telah bercakap-cakap secara pribadi dengan para staf, yang selama ini telah bekerja bertahun-tahun untuk yayasan ini," kata juru bicara Yayasan Livestrong, Katherine McLane, seperti dikutip Reuters.
Peraih tujuh gelar Armstrong dari turnamen balap sepeda paling bergengsi di dunia Tour de France dicabut tahun lalu oleh organiasi balap sepeda dunia.
Hal ini dilakukan setelah Lembaga Anti Doping AS (USADA) membeberkan bukti keterlibatannya menggunakan doping dan memaksa atlet lain turut memakai obat terlarang untuk mengatrol prestasi di arena balap.
Selama ini Armstrong tidak pernah mengakui tuduhan itu, bahkan setelah mendapat sanksi larangan bertanding seumur hidup dari USADA.
Lance Armstrong meminta maaf kepada staf sebuah yayasan kanker yang didirikannya. berusia 41 tahun, dilaporkan hampir menangis saat bercakap-cakap di depan para staf yayasan tersebut.
"Dia telah bercakap-cakap secara pribadi dengan para staf, yang selama ini telah bekerja bertahun-tahun untuk yayasan ini," kata juru bicara Yayasan Livestrong, Katherine McLane, seperti dikutip Reuters.
Peraih tujuh gelar Armstrong dari turnamen balap sepeda paling bergengsi di dunia Tour de France dicabut tahun lalu oleh organiasi balap sepeda dunia.
Hal ini dilakukan setelah Lembaga Anti Doping AS (USADA) membeberkan bukti keterlibatannya menggunakan doping dan memaksa atlet lain turut memakai obat terlarang untuk mengatrol prestasi di arena balap.
Selama ini Armstrong tidak pernah mengakui tuduhan itu, bahkan setelah mendapat sanksi larangan bertanding seumur hidup dari USADA.
(wbs)