Kejar bibit unggulan, IMI Jateng intensifkan balapan
A
A
A
Sindonews.com - Ikatan Motor Indonesia (IMI ) Jateng gagal meraih emas di ajang PON XVIII Riau September tahun lalu. Dalam even multicabang empat tahunan tersebut, Jateng hanya memperoleh satu perak melalui Hokky Krisdianto dan tiga perunggu. Hasil ini meleset dari target semula yakni mempertahankan tradisi emas.
Ketua Harian IMI Jateng Kadarusman mengatakan, kurang maksimalnya pembalap Jateng di PON lalu menjadi pelajaran berharga pihaknya. Dia mengakui, pembinaan pebalap di Jawa Tengah masih kurang.
Karena itu, di tahun 2013 ini, IMI Jateng sebagai induk olahraga otomotif di Jateng tersebut akan memperbanyak kalender kejuaraan sebagai ajang pembinaan pembalap-pembalap muda. Hal ini dilakukan untuk menatap PON XIX di Jabar 2016 mendatang.
''Memang tahun-tahun sebelumnya agenda Road race di Jawa Tengah masih cukup minim. Tahun ini kami akan berusaha semakin mengintensifkan kejuaraan untuk mencari bibit-bibit unggulan,” ujarnya.
Kadarusman mengaku, sampai saat ini yang masih menjadi kendala adalah masih belum adanya sirkuit permanen untuk pembinaan di Jawa Tengah. Padahal, sirkuit menjadi salah satu syarat untuk pembinaan.
Dengan belum adanya sirkuit permanen, selama ini kejuaraan yang digelar masih menggunakan jalan umum. “Kita ada sirkuit di PRPP tapi tidak bisa digunakan karena terendam air Rob. Jadi selama ini kita masih menggunakan jalan umum untuk kejuaraan,” ujarnya.
Di tahun ini IMI Jateng mencoba mendorong setiap kabupaten/kota segera memiliki wadah atau organisasi otomotif yakni Federasi Olahraga Balap Motor (FBOM).
''Sekarang ini baru ada 22 kepengurusan di Jateng, dan mudah-mudah tahun ini seluruh daerah di jawa tengah sudah ada kepengurusan, supaya pembinaan bisa dilakukan di masing-masing wilayah,” tandasnya.
Ketua Harian IMI Jateng Kadarusman mengatakan, kurang maksimalnya pembalap Jateng di PON lalu menjadi pelajaran berharga pihaknya. Dia mengakui, pembinaan pebalap di Jawa Tengah masih kurang.
Karena itu, di tahun 2013 ini, IMI Jateng sebagai induk olahraga otomotif di Jateng tersebut akan memperbanyak kalender kejuaraan sebagai ajang pembinaan pembalap-pembalap muda. Hal ini dilakukan untuk menatap PON XIX di Jabar 2016 mendatang.
''Memang tahun-tahun sebelumnya agenda Road race di Jawa Tengah masih cukup minim. Tahun ini kami akan berusaha semakin mengintensifkan kejuaraan untuk mencari bibit-bibit unggulan,” ujarnya.
Kadarusman mengaku, sampai saat ini yang masih menjadi kendala adalah masih belum adanya sirkuit permanen untuk pembinaan di Jawa Tengah. Padahal, sirkuit menjadi salah satu syarat untuk pembinaan.
Dengan belum adanya sirkuit permanen, selama ini kejuaraan yang digelar masih menggunakan jalan umum. “Kita ada sirkuit di PRPP tapi tidak bisa digunakan karena terendam air Rob. Jadi selama ini kita masih menggunakan jalan umum untuk kejuaraan,” ujarnya.
Di tahun ini IMI Jateng mencoba mendorong setiap kabupaten/kota segera memiliki wadah atau organisasi otomotif yakni Federasi Olahraga Balap Motor (FBOM).
''Sekarang ini baru ada 22 kepengurusan di Jateng, dan mudah-mudah tahun ini seluruh daerah di jawa tengah sudah ada kepengurusan, supaya pembinaan bisa dilakukan di masing-masing wilayah,” tandasnya.
(aww)