Tugas Suharno mengikis Aldo Baretto sentris
A
A
A
Sindonews.com - Persegres Gresik masih belum berpuas diri walau telah menuntaskan dua laga kandang dengan kemenangan. Tim asuhan Suharno masih terus memperbaiki kualitas tim, apalagi pekan depan Laskar Joko Samudro bakal menyambangi kandang Persiba Balikpapan.
Pertandingan yang bakal digelar pada Selasa (22/1) tersebut tentu bukan pertandingan yang ringan. Persiba sendiri membuktikan dirinya salah satu klub stabil di kancah Indonesia Super League (ISL) dalam beberapa musim terakhir. Mau tak mau Persegres membutuhkan mutu permainan yang lebih baik.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah ketergantungan pada sosok Aldo Baretto sebagai penabung gol. Di dua pertandingan kontra Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat, pemain asal Paraguay tersebut berkontribusi besar dalam memenangkan timnya.
Sementara bisa disimpulkan Persegres masih terlalu Aldo sentris dalam hal produktivitas. Striker lain seperti Risky Novriansyah belum menemukan naluri terbaiknya. Satu gol lain yang diciptakan tim kebanggaan Ultras justru datang dari pemain belakang, yakni Park Chul Hyung.
Suharno sendiri mengakui perlunya meningkatkan finishing pada pemain-pemain bertipikal menyerang. ''Kami belum bagus dalam penyelesaian akhir. Semua masih terus saya benahi. Permainan dari lini kedua sebenarnya sudah sesuai harapan, tapi sering berubah ketika sampai di lini depan,” terangnya.
Suharno pun menyebut belum ada keseimbangan yang ideal antara banyaknya peluang dengan gol yang tercipta. Sekaligus mengatakan dirinya berupaya keras tak akan terlalu tergantung pada sosok Aldo Baretto dalam urusan menjebol jala lawan. Menurutnya itu akan berisiko.
Selain Aldo dan Risky Novriansyah yang berposisi striker, sebenarnya ada sejumlah pemain dari lini kedua yang memiliki potensi sebagai penyelesai akhir. Selain playmaker Gustavo Chena, ada Siswanto dan Matsunaga Shohei. Sayang fungsi mereka baru sebatas menjadi penyokong dari lini tengah.
“Saya tidak berharap tim selalu menang besar. Walau menang dengan satu atau dua gol, itu sudah bagus. Saya hanya perlu menekankan bahwa mencetak gol bukan hanya tugas striker, tapi juga pemain lain. Saya senang melihat Park (Chul Hyung) bisa mencetak gol walau dia pemain belakang,” tukasnya.
Masih sulitnya Persegres meraih kemenangan di dua pertandingan kandang, masih menyisakan kekhawatiran supporter Ultras. Supporter mengkhawatirkan permainan seperti itu bakal sulit jika diterapkan di pertandingan tandang. Namun kekhawatiran itu coba dinetralisir Suharno.
“Kami sulit menunjukkan kreativitas dan tidak mencetak banyak gol karena lawan relatif bertahan ketika datang ke Gresik. Saya sendiri akan mencoba terus mematangkan strategi agar tim lebih efektif,” tandasnya. Persegres pekan depan bakal melakukan tur Borneo menghadapi Persiba Balikpapan dan Barito Putra.
Sementara ini tidak ada persoalan serius, terutama kebugaran, yang menjadi ganjalan tim berwarna kuning. Jika kondisi ini bertahan, maka Suharno bakal bisa menurunkan komposisi terbaiknya di Balikpapan. Soal kualitas lawan, mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini mengaku masih mempelajarinya.
Pertandingan yang bakal digelar pada Selasa (22/1) tersebut tentu bukan pertandingan yang ringan. Persiba sendiri membuktikan dirinya salah satu klub stabil di kancah Indonesia Super League (ISL) dalam beberapa musim terakhir. Mau tak mau Persegres membutuhkan mutu permainan yang lebih baik.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah ketergantungan pada sosok Aldo Baretto sebagai penabung gol. Di dua pertandingan kontra Persidafon Dafonsoro dan Persiram Raja Ampat, pemain asal Paraguay tersebut berkontribusi besar dalam memenangkan timnya.
Sementara bisa disimpulkan Persegres masih terlalu Aldo sentris dalam hal produktivitas. Striker lain seperti Risky Novriansyah belum menemukan naluri terbaiknya. Satu gol lain yang diciptakan tim kebanggaan Ultras justru datang dari pemain belakang, yakni Park Chul Hyung.
Suharno sendiri mengakui perlunya meningkatkan finishing pada pemain-pemain bertipikal menyerang. ''Kami belum bagus dalam penyelesaian akhir. Semua masih terus saya benahi. Permainan dari lini kedua sebenarnya sudah sesuai harapan, tapi sering berubah ketika sampai di lini depan,” terangnya.
Suharno pun menyebut belum ada keseimbangan yang ideal antara banyaknya peluang dengan gol yang tercipta. Sekaligus mengatakan dirinya berupaya keras tak akan terlalu tergantung pada sosok Aldo Baretto dalam urusan menjebol jala lawan. Menurutnya itu akan berisiko.
Selain Aldo dan Risky Novriansyah yang berposisi striker, sebenarnya ada sejumlah pemain dari lini kedua yang memiliki potensi sebagai penyelesai akhir. Selain playmaker Gustavo Chena, ada Siswanto dan Matsunaga Shohei. Sayang fungsi mereka baru sebatas menjadi penyokong dari lini tengah.
“Saya tidak berharap tim selalu menang besar. Walau menang dengan satu atau dua gol, itu sudah bagus. Saya hanya perlu menekankan bahwa mencetak gol bukan hanya tugas striker, tapi juga pemain lain. Saya senang melihat Park (Chul Hyung) bisa mencetak gol walau dia pemain belakang,” tukasnya.
Masih sulitnya Persegres meraih kemenangan di dua pertandingan kandang, masih menyisakan kekhawatiran supporter Ultras. Supporter mengkhawatirkan permainan seperti itu bakal sulit jika diterapkan di pertandingan tandang. Namun kekhawatiran itu coba dinetralisir Suharno.
“Kami sulit menunjukkan kreativitas dan tidak mencetak banyak gol karena lawan relatif bertahan ketika datang ke Gresik. Saya sendiri akan mencoba terus mematangkan strategi agar tim lebih efektif,” tandasnya. Persegres pekan depan bakal melakukan tur Borneo menghadapi Persiba Balikpapan dan Barito Putra.
Sementara ini tidak ada persoalan serius, terutama kebugaran, yang menjadi ganjalan tim berwarna kuning. Jika kondisi ini bertahan, maka Suharno bakal bisa menurunkan komposisi terbaiknya di Balikpapan. Soal kualitas lawan, mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini mengaku masih mempelajarinya.
(aww)