Persibo darurat ke AFC Cup
A
A
A
Sindonews.com —Persibo Bojonegoro akhirnya merasakan dampak negatif keterlambatan membentuk tim musim ini. Klub yang bakal berlaga di AFC Cup tersebut kini dalam situasi panik sekaligus darurat menghadapi regulasi AFC. Persibo diharuskan mendaftar sebagai kontestan AFC Cup paling lambat 24 Januari 2013.
Itu berarti Laskar Angling Dharma hanya memiliki waktu sepekan untuk mengejar deadline pendaftaran. Sedangkan untuk melakukan pendaftaran dengan cepat juga tidak bisa dilakukan karena Persibo belum membentuk tim. Kontrak pemain dan pelatih menjadi kendala tersendiri.
Pemain yang didaftarkan ke AFC Cup diharuskan pemain yang sudah menandatangani kontrak permanen. Sementara hingga sekarang jawara Piala Indonesia 2012 ini belum memiliki dana untuk mengontrak pemain. Malah Pelatih Persibo Gusnul Yakin masih dalam tahap seleksi pemain.
Situasi semakin menegangkan karena AFC sudah menyiapkan sanksi untuk Persibo jika terlambat mendaftar atau mengundurkan diri dari AFC Cup. Tak tanggung-tanggung, AFC sudah menyiapkan sanksi denda sebesar Rp2 miliar bagi klub yang melanggar aturan itu.
“Kami dalam posisi serba salah. Mundur bakal terkena sanksi, sedangkan untuk memenuhi syarat pendaftaran juga masih sangat berat. Tapi bagaimana pun kami akan mengejar deadline tersebut dengan menitikberatkan pada kontrak pemain dan pelatih,” ungkap Manajer Persibo Nur Yahya.
Kontrak pemain dan pelatih diperkirakan butuh dana segar Rp1 miliar. Nominal yang sangat besar bagi klub kebanggaan Boromania dan harus dipenuhi dalam waktu kurang dari sepekan. Padahal untuk memulai seleksi pemain saja Persibo berhutang pada Bupati Bojonegoro Rp45 juta.
Dalam manager meeting AFC Cup di Kuala Lumpur pada 14-16 Januari lalu, terkuak bahwa Persibo ternyata menjadi satu-satunya klub yang belum siap ke AFC Cup. Semua kontestan kompetisi antar klub kelas dua di level Asia ini telah memenuhi persyaratan dan melengkapi pendaftaran.
“Ya, Persibo memang klub terakhir yang belum memenuhi persyaratan. Semua peserta sudah menyatakan siap. Sedangkan kami masih harus memikirkan tim dan kelayakan stadion,” tambah Nur Yahya. Untuk stadion, sejauh ini sudah terpenuhi dengan dipakainya Stadion Manahan, Solo.
Kepanikan di manajemen, ketegangan bagi pelatih Gusnul Yakin. Dengan adanya deadline 24 Januari itu, pelatih asal Malang ini tidak akan bisa leluasa menyaring pemain untuk membentuk tim. Hingga sekarang pembentukan tim belum mencapai 70% dan masih banyak membutuhkan pemain, termasuk pemain asing.
Kendati sudah melakukan tiga kali ujicoba menghadapi tim lokal, kekuatan Persibo jelas masih sangat jauh dari layak. “Sempat ada empat pemain asing yang seleksi, tapi beberapa di antaranya belum memenuhi syarat. Kalau diharuskan mengejar deadline 24 Januari jelas sangat berat,” ungkap Gusnul Yakin, Sabtu (.
Dia yakin bukan hanya dirinya yang merasakan beban harus membentuk tim dalam waktu singkat. Tapi pelatih mana pun tentunya berat saat harus membentuk tim yang layak untuk level internasional dalam waktu sangat singkat. “Ya beginilah kondisinya. Anda bisa menyaksikan sendiri. Kami belum layak ke AFC Cup. Saya melakukan apa yang saya bisa,” cetusnya.
Kini target pembentukan tim bukan lagi untuk Indonesia Super League (IPL) yang bergulir pada Februari. Tapi untuk memenuhi syarat pendaftaran AFC Cup. Bisa dibayangkan bagaimana kualitas tim jika dipersiapkan dalam kondisi darurat
Itu berarti Laskar Angling Dharma hanya memiliki waktu sepekan untuk mengejar deadline pendaftaran. Sedangkan untuk melakukan pendaftaran dengan cepat juga tidak bisa dilakukan karena Persibo belum membentuk tim. Kontrak pemain dan pelatih menjadi kendala tersendiri.
Pemain yang didaftarkan ke AFC Cup diharuskan pemain yang sudah menandatangani kontrak permanen. Sementara hingga sekarang jawara Piala Indonesia 2012 ini belum memiliki dana untuk mengontrak pemain. Malah Pelatih Persibo Gusnul Yakin masih dalam tahap seleksi pemain.
Situasi semakin menegangkan karena AFC sudah menyiapkan sanksi untuk Persibo jika terlambat mendaftar atau mengundurkan diri dari AFC Cup. Tak tanggung-tanggung, AFC sudah menyiapkan sanksi denda sebesar Rp2 miliar bagi klub yang melanggar aturan itu.
“Kami dalam posisi serba salah. Mundur bakal terkena sanksi, sedangkan untuk memenuhi syarat pendaftaran juga masih sangat berat. Tapi bagaimana pun kami akan mengejar deadline tersebut dengan menitikberatkan pada kontrak pemain dan pelatih,” ungkap Manajer Persibo Nur Yahya.
Kontrak pemain dan pelatih diperkirakan butuh dana segar Rp1 miliar. Nominal yang sangat besar bagi klub kebanggaan Boromania dan harus dipenuhi dalam waktu kurang dari sepekan. Padahal untuk memulai seleksi pemain saja Persibo berhutang pada Bupati Bojonegoro Rp45 juta.
Dalam manager meeting AFC Cup di Kuala Lumpur pada 14-16 Januari lalu, terkuak bahwa Persibo ternyata menjadi satu-satunya klub yang belum siap ke AFC Cup. Semua kontestan kompetisi antar klub kelas dua di level Asia ini telah memenuhi persyaratan dan melengkapi pendaftaran.
“Ya, Persibo memang klub terakhir yang belum memenuhi persyaratan. Semua peserta sudah menyatakan siap. Sedangkan kami masih harus memikirkan tim dan kelayakan stadion,” tambah Nur Yahya. Untuk stadion, sejauh ini sudah terpenuhi dengan dipakainya Stadion Manahan, Solo.
Kepanikan di manajemen, ketegangan bagi pelatih Gusnul Yakin. Dengan adanya deadline 24 Januari itu, pelatih asal Malang ini tidak akan bisa leluasa menyaring pemain untuk membentuk tim. Hingga sekarang pembentukan tim belum mencapai 70% dan masih banyak membutuhkan pemain, termasuk pemain asing.
Kendati sudah melakukan tiga kali ujicoba menghadapi tim lokal, kekuatan Persibo jelas masih sangat jauh dari layak. “Sempat ada empat pemain asing yang seleksi, tapi beberapa di antaranya belum memenuhi syarat. Kalau diharuskan mengejar deadline 24 Januari jelas sangat berat,” ungkap Gusnul Yakin, Sabtu (.
Dia yakin bukan hanya dirinya yang merasakan beban harus membentuk tim dalam waktu singkat. Tapi pelatih mana pun tentunya berat saat harus membentuk tim yang layak untuk level internasional dalam waktu sangat singkat. “Ya beginilah kondisinya. Anda bisa menyaksikan sendiri. Kami belum layak ke AFC Cup. Saya melakukan apa yang saya bisa,” cetusnya.
Kini target pembentukan tim bukan lagi untuk Indonesia Super League (IPL) yang bergulir pada Februari. Tapi untuk memenuhi syarat pendaftaran AFC Cup. Bisa dibayangkan bagaimana kualitas tim jika dipersiapkan dalam kondisi darurat
(wbs)