Jawa Timur kurang minat bela Timnas

Sabtu, 19 Januari 2013 - 16:31 WIB
Jawa Timur kurang minat...
Jawa Timur kurang minat bela Timnas
A A A
Sindonews.com —Tim nasional (timnas) tampaknya menghadapi problem yang sama dibanding sebelumnya. Alotnya pemanggilan pemain menjadi masalah yang bisa mengganjal prestasi tim Merah-Putih. Itu juga berlaku untuk pemanggilan timnas U-23 arahan Aji Santoso.

Klub-klub Jawa Timur yang menjadi penyumbang terbanyak skuad timnas, kurang antusias dengan pemanggilan tersebut. Dengan beragam alasan, mulai izin operator liga hingga alasan pemain masih dibutuhkan klub, mereka masih mempertimbangkan keterlibatan pemainnya dalam membela negara.

Arema Cronous menjadi klub yang pemainnya banyak dipanggil ke timnas. Sebanyak tujuh pemain diinginkan Aji Santoso, yakni Kurnia Meiga, Egi Melgiansyah, Yericho C, Johan Alfarizi, Dedi Kusnandar, Hendro Siswanto dan Sunarto. Walau mendapat kehormatan menyumbang pemain terbanyak, Arema tidak terlalu antusias.

“Kalau memang ada pemanggilan, kami akan berkonsultasi dulu dengan PT Liga Indonesia sebagai operator ISL. Bagaimana pun kami tidak bisa membuat keputusan sendiri. Kami juga belum tahu apakah para pemain itu dibutuhkan klub,” tukas General Manager Arema Ruddy Widodo.

Persoalan dualisme kompetisi memang menjadi kendala utama untuk melibatkan pemain di tim negaranya. Itu pula yang dirasakan Persela Lamongan. Dua pemainnya, Samsul Arif dan Fandi Eko Utomo, mendapatkan kepercayaan memperkuat timnas dan manajemen belum menentukan sikap konkrit.

Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi juga mengatakan bakal berkoordinasi dengan KPSI yang membawahi Indonesia Super League (ISL). “Soal mau atau tidak sebenarnya tergantung pemain. Manajemen membebaskannya. Tapi kami juga harus meminta pendapat dari KPSI karena bagaimana pun ada dua liga,” ujarnya.

Klub lain yang menyumbangkan pemain ke timnas adalah Arema IPL. Berbeda dengan Arema Cronous yang menyumbang tujuh pemain, Arema IPL hanya menyumbang satu pemain yakni kiper Aji Saka. Arema yang berada di bawah PSSI pun belum memutuskan apakah bakal melepas Aji Saka.

Pertimbangannya, Arema kini sedang mengalami krisis kiper dan Aji Saka dibutuhkan untuk persiapan tim menuju Indonesian Premier League (IPL). “Kami tidak masalah ada pemanggilan timnas. Tapi tergantung kebutuhan tim. Kalau pelatih menginginkan pemain bertahan di klub ya kami tidak melepasnya,” cetus General Manager Arema IPL Abriadi Muhara.
Musim lalu Aji Saka dilepas ke timnas U-23 karena memang tidak banyak mendapatkan tugas di tim utama arahan Dejan Antonic. Namun klub yang bermarkas di Stadion Gajayana ini menahan pemainnya yang dibutuhkan timnas senior, yakni Legimin Raharjo dan Gunawan Dwi Cahyo.

Klub yang tidak keberatan adalah Persema Malang. Walau kini tengah ngebut mempersiapkan tim di bawah asuhan Slave Radovski, tiga pemain Persema diizinkan terlibat membela negaranya. Tiga pemain tersebut adalah Kim Kurniawan, Dio Permana dan Syaiful Indra.

“Tidak masalah. Kami tidak keberatan kalau ada pemanggilan timnas karena itu bisa memberikan pengalaman bagi pemain muda. Sejak dulu Persema tidak pernah menolak mengirimkan pemain ke timnas. Saya rasa agenda timnas tidak akan berbenturan dengan liga,” ucap CEO Persema Didied Poernawan.

Klub lain yang secara reguler merelakan pemain memperkuat timnas adalah Persebaya Surabaya. Kali ini ada dua pemain Persebaya yang rencananya dilibatkan, yakni Andik vermansyah dan Dhany Saputra. Andik sendiri selalu menjadi langganan sekaligus kekuatan utama timnas U-23 musim lalu.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8567 seconds (0.1#10.140)