Tim tinggal pemantapan
A
A
A
Sindonews.com – Kick Off Divisi Utama Liga Indonesia hanya tinggal sepekan. Tepat pada 27 Januari minggu depan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia ini digulirkan. Sesuai dengan jadwal pertandingan perdana sekaligus pembuka akan mempertemukan dua tim tangguh yakni PSIS Semarang dengan PSCS Cilacap.
Dihadapan publik sendiri PSIS Semarang tentu ingin memberikan kado manis buat pendukungnya Panser Biru dan Snex serta segenap warga Kota Semarang. Kemenangan menjadi harga yang tidak bisa ditawar jika ingin mengawali musim kompetisi 2013 ini dengan indah.
Tugas berat ini berada di tangan sang arsitek PSIS Firmandoyo
Namun, hal itu tentu tidak akan mudah mengingat tim yang dihadapi adalah PSCS Cilacap, yang secara statistik memiliki kekuatan yang berada di atas PSIS, karena meraka sudah lebih matang dalam hal persipan.
Meski Firmandoyo menyatakan anak asuhnya sudah siap melokoni kompetisi, namun, hingga pekan terakhir jelang kompetisi, masih ada sejumlah kekurangan yang masih menjadi pekerjaan rumahnya. Dan salah satu yang paling krusial dan belum teratasi adalah masih belum tajamnya lini depan. Sementara untuk barisan belakang dan tengah dinilai sudah cukup memadai.
Meski saat laga perdana Bomber asal Belanda Emile Linkers sudah bisa diturunkan, namun, hal itu tidak lantas menjadikan mantan pelatih Persik Kendal ini lega. Linkers sendiri sudah menunjukan ketajamannya saat uji coba melawan PS. SSS di Stadion Jatidiri, Sabtu (19/1), Dia berhasil menyumbang satu dari tiga gol kemenangan PSIS.
“Linkers masih memiliki naluri gol, hanya memang saat ini kondisinya belum 100%. Kita juga tidak mau hanya bertumpu kepada Linkers saja,” ujanrnya.
Dengan masih adanya kekurangan tersebut, selama satu pekan jelang kick off, Firmandoyo akan lebih mengintensifkan, latihan untuk memantapkan finishing. Selain itu juga, akan memantapkan lini tengah terutama untuk suplay-supaly bola ke depan.
Akurasi tending bebas dari bola-bola mati, serta tending penjuru juga akan terus dimatangan. Untuk spesialis tendangan bebas, Firmandoyo memberikan kepercayaan kepada Emile Linkers untuk bola dari kanan, Imral “Korea”Usman untuk posisi bola di kiri. Sedangkan untuk bola mati dari tengah, dipercayakan kepada Morris Power.
“Bola-bola mati ini perlu dimantapkan, mengingat dari bola-bola mati kita juga bisa mencuri gol,” tandasnya.
Firmandoyo mengaku, satu pekan jelang kick off porsi latihan anak-anak asuhnya akan dikurangi untuk menyimpan tenaga. Latihan yang biasanya dilakukan dua kali sehari pagi dan sore, untuk jelang kick off ini hanya akan dilakukan satu kali yakni sore hari. Mantan pelatin tim sepak bola Jateng ini optimis, dalam waktu yang tersisa hanya satu pekan, anak-anak asuhnya sudah benar-benar siap.
Dihadapan publik sendiri PSIS Semarang tentu ingin memberikan kado manis buat pendukungnya Panser Biru dan Snex serta segenap warga Kota Semarang. Kemenangan menjadi harga yang tidak bisa ditawar jika ingin mengawali musim kompetisi 2013 ini dengan indah.
Tugas berat ini berada di tangan sang arsitek PSIS Firmandoyo
Namun, hal itu tentu tidak akan mudah mengingat tim yang dihadapi adalah PSCS Cilacap, yang secara statistik memiliki kekuatan yang berada di atas PSIS, karena meraka sudah lebih matang dalam hal persipan.
Meski Firmandoyo menyatakan anak asuhnya sudah siap melokoni kompetisi, namun, hingga pekan terakhir jelang kompetisi, masih ada sejumlah kekurangan yang masih menjadi pekerjaan rumahnya. Dan salah satu yang paling krusial dan belum teratasi adalah masih belum tajamnya lini depan. Sementara untuk barisan belakang dan tengah dinilai sudah cukup memadai.
Meski saat laga perdana Bomber asal Belanda Emile Linkers sudah bisa diturunkan, namun, hal itu tidak lantas menjadikan mantan pelatih Persik Kendal ini lega. Linkers sendiri sudah menunjukan ketajamannya saat uji coba melawan PS. SSS di Stadion Jatidiri, Sabtu (19/1), Dia berhasil menyumbang satu dari tiga gol kemenangan PSIS.
“Linkers masih memiliki naluri gol, hanya memang saat ini kondisinya belum 100%. Kita juga tidak mau hanya bertumpu kepada Linkers saja,” ujanrnya.
Dengan masih adanya kekurangan tersebut, selama satu pekan jelang kick off, Firmandoyo akan lebih mengintensifkan, latihan untuk memantapkan finishing. Selain itu juga, akan memantapkan lini tengah terutama untuk suplay-supaly bola ke depan.
Akurasi tending bebas dari bola-bola mati, serta tending penjuru juga akan terus dimatangan. Untuk spesialis tendangan bebas, Firmandoyo memberikan kepercayaan kepada Emile Linkers untuk bola dari kanan, Imral “Korea”Usman untuk posisi bola di kiri. Sedangkan untuk bola mati dari tengah, dipercayakan kepada Morris Power.
“Bola-bola mati ini perlu dimantapkan, mengingat dari bola-bola mati kita juga bisa mencuri gol,” tandasnya.
Firmandoyo mengaku, satu pekan jelang kick off porsi latihan anak-anak asuhnya akan dikurangi untuk menyimpan tenaga. Latihan yang biasanya dilakukan dua kali sehari pagi dan sore, untuk jelang kick off ini hanya akan dilakukan satu kali yakni sore hari. Mantan pelatin tim sepak bola Jateng ini optimis, dalam waktu yang tersisa hanya satu pekan, anak-anak asuhnya sudah benar-benar siap.
(wbs)