Kas Hartadi mencari pengganti Mahyadi
A
A
A
Sindonews.com - Kehilangan Mahyadi Panggabean akibat akumulasi kartu kuning membuat pelatih Kas Hartadi menyiapkan penggantinya. Terlebih, Laskar Wong Kito akan ditantang Persija Jakarta di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sabtu (2/2/2013) mendatang.
Dengan komposisi pemain muda dan memiliki kecepatan, tim berjuluk Macan Kemayoran itu bisa merepotkan barisan pertahanan SFC yang ditempati oleh Abdurrahman dkk. Karena itu, Kas dituntut lebih jeli dan bijaksana dalam menentukan siapa pemain pengganti yang akan diturunkan pada saat laga tersebut.
Beberapa nama pun telah disiapkan untuk menempati pos wing back kiri itu seperti Fandi Mochtar dan Dodok Anang. Dari kedua pemain itu, Fandi memiliki kans yang cukup besar untuk diberikan kesempatan. Pasalnya, dia memang dikenal sebagai salah satu bek kiri terbaik di Indonesia terutama ketika masih mengenakan seragam Arema Indonesia maupun Persisam Samarinda.
Akan tetapi, bukan berarti dia bisa langsung mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih. Karena seperti diketahui, bobot berat badan Fandi dinilai masih belum ideal. Untuk irulah, Kas juga mempersiapkan Dodok sebagai opsi lainnya. Mantan punggawa Deltras Sidoarjo itu dikenal memiliki kemampuan bermain di beberapa posisi bertahan seperti bek maupun gelandang baik dikiri maupun kanan.
"Keduanya berpeluang untuk menggantikan peran dari Mahyadi, tergantung dari penampilan mereka saat latihan hingga menjelang pertandingan nanti. Mereka sama-sama memiliki pengalaman dan mental yang sangat baik. Kesempatan itu juga berlaku dengan pemain diposisi lainnya juga,"terang Kas Hartadi.
Ultimatum ini diberikan oleh mantan pelatih Sekayu Youth Soccer Academy (SYSA) itu kepada pemain agar mereka bisa lebih bersungguh-sungguh dalam bermain bola secara tim, sehingga dapat menyajikan permainan yang baik dan juga mencapai target yang diinginkan oleh manajemen klub maupun seluruh penggemar SFC.
Salah satu contoh kongkretnya bisa dilihat saat pelatih yang sukses memberikan gelar ISL musim lalu dan pra musim Inter Island Cup itu memberikan teguran keras kepada Diogo Santos. Bek kelahiran Brasil asal Timor Leste itu dipastikan Kas tidak akan menempati starting eleven saat SFC menjamu Persija nanti.
Rapor buruk yang ditunjukkan Diogo pada empat pertandingan terakhir kemarin sudah cukup bagi ayah Erik Cantona ini untuk menempatkan pemain timnas Timor Leste itu dibangku cadangan, hingga dirinya menyadari apa kesalahan yang telah dilakukannya sehingga membuat dia tersingkir dari tim inti.
Dengan keluarnya Diogo dari starting eleven, maka lini belakang SFC dipastikan seluruhnya akan ditempati oleh bek lokal. Apalagi sejak masuknya Min Kyung Bin, Ahmad Jufrianto dikembalikan keposisi stopper menemani Abdurrahman, Taufik Kasrun dan diantara Dodok Anang maupun Fandi Mochtar.
“Harus diakui, kita kalah dua pertandingan di Kalimantan dan ini jadi pelajaran berharga kita, selama ini kita masih meraba-raba kekuatan tim, tapi saya puas dengan permainan SFC babak kedua saat lawan Mitra Kukar. Selama ini kelemahan SFC berada di lini pertahanan yang sangat keropos. Dari dua laga home dan satu laga tandang melawan Persisam, kelemahan berada di lini tengah yakni koordinasi Diogo Santos Rangel dengan Abdulrahman,"jelasnya.
Diogo ditengarai menjadi titik lemah keroposnya pertahanan Laskar Wong Kito. Pasalnya pemain Timnas Timor Leste ini tak terlalu cerdas dalam menutupi kekosongan rekan lainnya terutama saat Taufik Kasrun membantu serangan. Diogo juga dinilai tak punya koneksi yang baik dengan Abdulrahman.
Dengan komposisi pemain muda dan memiliki kecepatan, tim berjuluk Macan Kemayoran itu bisa merepotkan barisan pertahanan SFC yang ditempati oleh Abdurrahman dkk. Karena itu, Kas dituntut lebih jeli dan bijaksana dalam menentukan siapa pemain pengganti yang akan diturunkan pada saat laga tersebut.
Beberapa nama pun telah disiapkan untuk menempati pos wing back kiri itu seperti Fandi Mochtar dan Dodok Anang. Dari kedua pemain itu, Fandi memiliki kans yang cukup besar untuk diberikan kesempatan. Pasalnya, dia memang dikenal sebagai salah satu bek kiri terbaik di Indonesia terutama ketika masih mengenakan seragam Arema Indonesia maupun Persisam Samarinda.
Akan tetapi, bukan berarti dia bisa langsung mendapatkan kepercayaan dari sang pelatih. Karena seperti diketahui, bobot berat badan Fandi dinilai masih belum ideal. Untuk irulah, Kas juga mempersiapkan Dodok sebagai opsi lainnya. Mantan punggawa Deltras Sidoarjo itu dikenal memiliki kemampuan bermain di beberapa posisi bertahan seperti bek maupun gelandang baik dikiri maupun kanan.
"Keduanya berpeluang untuk menggantikan peran dari Mahyadi, tergantung dari penampilan mereka saat latihan hingga menjelang pertandingan nanti. Mereka sama-sama memiliki pengalaman dan mental yang sangat baik. Kesempatan itu juga berlaku dengan pemain diposisi lainnya juga,"terang Kas Hartadi.
Ultimatum ini diberikan oleh mantan pelatih Sekayu Youth Soccer Academy (SYSA) itu kepada pemain agar mereka bisa lebih bersungguh-sungguh dalam bermain bola secara tim, sehingga dapat menyajikan permainan yang baik dan juga mencapai target yang diinginkan oleh manajemen klub maupun seluruh penggemar SFC.
Salah satu contoh kongkretnya bisa dilihat saat pelatih yang sukses memberikan gelar ISL musim lalu dan pra musim Inter Island Cup itu memberikan teguran keras kepada Diogo Santos. Bek kelahiran Brasil asal Timor Leste itu dipastikan Kas tidak akan menempati starting eleven saat SFC menjamu Persija nanti.
Rapor buruk yang ditunjukkan Diogo pada empat pertandingan terakhir kemarin sudah cukup bagi ayah Erik Cantona ini untuk menempatkan pemain timnas Timor Leste itu dibangku cadangan, hingga dirinya menyadari apa kesalahan yang telah dilakukannya sehingga membuat dia tersingkir dari tim inti.
Dengan keluarnya Diogo dari starting eleven, maka lini belakang SFC dipastikan seluruhnya akan ditempati oleh bek lokal. Apalagi sejak masuknya Min Kyung Bin, Ahmad Jufrianto dikembalikan keposisi stopper menemani Abdurrahman, Taufik Kasrun dan diantara Dodok Anang maupun Fandi Mochtar.
“Harus diakui, kita kalah dua pertandingan di Kalimantan dan ini jadi pelajaran berharga kita, selama ini kita masih meraba-raba kekuatan tim, tapi saya puas dengan permainan SFC babak kedua saat lawan Mitra Kukar. Selama ini kelemahan SFC berada di lini pertahanan yang sangat keropos. Dari dua laga home dan satu laga tandang melawan Persisam, kelemahan berada di lini tengah yakni koordinasi Diogo Santos Rangel dengan Abdulrahman,"jelasnya.
Diogo ditengarai menjadi titik lemah keroposnya pertahanan Laskar Wong Kito. Pasalnya pemain Timnas Timor Leste ini tak terlalu cerdas dalam menutupi kekosongan rekan lainnya terutama saat Taufik Kasrun membantu serangan. Diogo juga dinilai tak punya koneksi yang baik dengan Abdulrahman.
(aww)