Persibangga lepas saham Rp750 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) menetapkan prasyarat bagi tim kontestan Divisi Utama agar menyiapkan Rp750 juta. Dana itu untuk kelangsungan mengikuti kompetisi satu musim penuh. Tujuan save deposit itu salah satunya agar problem keterlambatan gaji seperti musim lalu tidak terulang lagi.
Tim promosi Divisi Utama Persibangga Purbalingga siap mewujudkan prasyarat yang diminta oleh operator kompetisi tersebut. Untuk mendapatkan modal tersebut, tim yang bermarkas di Stadion Goentoer Darjono ini siap melepas saham kepada publik. Divisi Utama LPIS sendiri baal ditabuh mulai 8 Maret mendatang.
"Kita akan melepas saham, salah satunya untuk save deposit sebesar Rp750 juta," kata Manajer Persibangga Rokhman Supriyadi, Selasa (29/1).
Menurut dia, prasyarat save deposit harus dimiliki dibuktikan dengan kepemilikan dana di rekening tabungan perusahaan. Untuk persiapan Perseroan Terbatas (PT) sebagai pengelola tim berjuluk Laskar Soedirman ini, segera menggelar rapat dengan jajaran pemegang saham. "Setelah saham berhasil kita lepas, kita segera rapat dengan jajaran pemegang saham," imbuhnya.
Manajemen Persibangga Sportama mengaku optimistis bisa menjual saham yang dimiliki. Alasannya, Persibangga memiliki nilai jual tinggi mengingat menjadi satu-satunya tim sepak bola profesional di eks Karesidenan Banyumas yang berlaga resmi di bawah payung PSSI. Sejumlah pengusaha lokal kabarnya sudah berminat mengakuisisi sebagian saham yang dilepas tersebut.
Rokhman menambahkan, kebutuhan anggaran tim kebanggaan publik Purbalingga selama mengarungi satu musim penuh sebesar Rp3,7 miliar. Angka tersebut masih di bawah batasan pengeluaran maksimal yang diterapkan PSSI dan PT LPIS sebesar Rp5,6 miliar. "Kita membutuhkan anggaran Rp3,7 miliar selama semusim penuh," imbuhnya.
Dari jumlah itu, kata dia, alokasi pengeluaran lebih besar diberikan untuk biaya pertandingan tandang. Pasalnya, Divisi Utama LPIS rencananya akan diikuti 24 tim di seluruh Indonesia, Jawa maupun luar Jawa. Jumlah tim akan dibagi dalam dua grup, barat dan timur. Persibangga akan masuk di grup barat.
Untuk fasilitas stadion yang dijadikan laga kandang, Persibangga sudah tidak ada persoalan. Setelah PSSI dan PT LPIS melakukan verifikasi terhadap kandang Persibangga, dianggap layak dijadi home base tim Divisi Utama. "Stadion Goentoer Darjono layak untuk pertandingan Divisi Utama," kata Humas Setda Purbalingga, Joko S.
Tim promosi Divisi Utama Persibangga Purbalingga siap mewujudkan prasyarat yang diminta oleh operator kompetisi tersebut. Untuk mendapatkan modal tersebut, tim yang bermarkas di Stadion Goentoer Darjono ini siap melepas saham kepada publik. Divisi Utama LPIS sendiri baal ditabuh mulai 8 Maret mendatang.
"Kita akan melepas saham, salah satunya untuk save deposit sebesar Rp750 juta," kata Manajer Persibangga Rokhman Supriyadi, Selasa (29/1).
Menurut dia, prasyarat save deposit harus dimiliki dibuktikan dengan kepemilikan dana di rekening tabungan perusahaan. Untuk persiapan Perseroan Terbatas (PT) sebagai pengelola tim berjuluk Laskar Soedirman ini, segera menggelar rapat dengan jajaran pemegang saham. "Setelah saham berhasil kita lepas, kita segera rapat dengan jajaran pemegang saham," imbuhnya.
Manajemen Persibangga Sportama mengaku optimistis bisa menjual saham yang dimiliki. Alasannya, Persibangga memiliki nilai jual tinggi mengingat menjadi satu-satunya tim sepak bola profesional di eks Karesidenan Banyumas yang berlaga resmi di bawah payung PSSI. Sejumlah pengusaha lokal kabarnya sudah berminat mengakuisisi sebagian saham yang dilepas tersebut.
Rokhman menambahkan, kebutuhan anggaran tim kebanggaan publik Purbalingga selama mengarungi satu musim penuh sebesar Rp3,7 miliar. Angka tersebut masih di bawah batasan pengeluaran maksimal yang diterapkan PSSI dan PT LPIS sebesar Rp5,6 miliar. "Kita membutuhkan anggaran Rp3,7 miliar selama semusim penuh," imbuhnya.
Dari jumlah itu, kata dia, alokasi pengeluaran lebih besar diberikan untuk biaya pertandingan tandang. Pasalnya, Divisi Utama LPIS rencananya akan diikuti 24 tim di seluruh Indonesia, Jawa maupun luar Jawa. Jumlah tim akan dibagi dalam dua grup, barat dan timur. Persibangga akan masuk di grup barat.
Untuk fasilitas stadion yang dijadikan laga kandang, Persibangga sudah tidak ada persoalan. Setelah PSSI dan PT LPIS melakukan verifikasi terhadap kandang Persibangga, dianggap layak dijadi home base tim Divisi Utama. "Stadion Goentoer Darjono layak untuk pertandingan Divisi Utama," kata Humas Setda Purbalingga, Joko S.
(aww)