SFC terlalu bergantung Ferry Rotinsulu
A
A
A
Sindonews.com - Sriwijaya FC (SFC) mengalami ketergantungan dengan Ferry Rotinsulu. Sayangnya, kondisi kiper utama SFC itu belum 100% pulih.
Terbukti, dalam empat pertandingan saja, jala gawang Laskar Wong Kito telah bobol sebanyak 11 kali. Tiga diantaranya terjadi di Stadion Gelora Sriwijaya yang notabene markas SFC. Sudah tentu, publik sepakbola Sumsel tak mau lagi kejadian di Stadion Aji umbut Tenggarong, pekan lalu terulang lagi.
Saat menjalani latihan bersama pemain lain, kondisi fisik dan kebugaran Ferry Rotinsulu terlihat prima. Padahal menu latihan yang diberikan pelatih kepala SFC Kas Hartadi beberapa hari ini, lebih menitik beratkan untuk pemain selain kiper. Tapi pemain yang identik dengan nomor punggung 12 ini mampu menjalaninya dengan baik.
''Alhamdullilah kondisi saya tetap terjaga. Saya juga berharap bisa main dan tak ingin kehilangan satu pertandingan pun. Saya merasa bertangung jawab, jika SFC sering kebobolan,” ucapnya.
Kiper yang telah membela Laskar Wong Kito selama sembilan musim dan telah memberikan sembilan gelar untuk publik sepak bola Sumsel ini, mengatakan selama mempersiapkan tim untuk musim kompetisi 2013, seluruh pemain telah membangun kekompakan tim.
''Makanya, saya menjadi sangat tidak enak, jika saya dibilang saya pura-pura sakit atau cedera. Semua hasil laboratorium dan hasil rontgennya ada kok,” tukasnya.
Fisioterapy SFC, Rudius menerangkan dari hasil pemeriksaan laboratorium Klinik Pramita Palembang, bahwa Ferry Rotinsulu mengalami fraktur Os. Patella sinitra dan fraktur distal sinitra (retak dibagian tulang tempurung lututdan tulang pahan bagian belakang) pada kaki kirinya.
''Selain melihat hasil dari laboratorium, Ferry juga melakukan fisioterapi dengan menggunakan alat electro stimulasi dan ultra sound di mess, untuk mengurangi implamasi nyeri pada cidera retak dibagian tulang tempurung lutut kaki kanan dan tulang paha bagian belakang,” ujarnya.
Sementara asisten manajer SFC, Muchendi Machzareki berharap Ferry bisa tampil saat menghadapi Persija Jakarta Sabtu nanti. Karena, dengan hadirnya seorang Ferry dibawah mistar gawang SFC, semua pemain yang ada dilapangan akan lebih percaya diri.
''Ferry bukan saja memiliki nama besar, tapi dia juga telah membuktikan kesetiaannya bersama SFC. Semua bisa menyaksikan, bagaimana saat Ferry masuk menggantikan Andi (Irawan) dibabak kedua menghadapi Mitra Kukar, semua pemain lebih tenang dalam memainkan bola dan menyerang,” katanya.
Putra sulung Bupati OKI Ishak Mekki ini juga menuturkan, bahwa bukan saja pemain yang ada dilapangan merasa tenang. Tapi semua yang ada di stadion pun akan ikut bangga jika, kiper utama SFC ini menjadi benteng pertahanan terakhir Wong Kito nanti.
''Semua berharap Ferry bisa main. Dia sudah menunjukkan cara bertanggung jawab saat bermain di Mitra Kukar kemarin. Mudah-mudahan selama latihan beberapa hari ini, tidak terjadi masalah atau cidera pada lututnya,” pungkas Endi.
Terbukti, dalam empat pertandingan saja, jala gawang Laskar Wong Kito telah bobol sebanyak 11 kali. Tiga diantaranya terjadi di Stadion Gelora Sriwijaya yang notabene markas SFC. Sudah tentu, publik sepakbola Sumsel tak mau lagi kejadian di Stadion Aji umbut Tenggarong, pekan lalu terulang lagi.
Saat menjalani latihan bersama pemain lain, kondisi fisik dan kebugaran Ferry Rotinsulu terlihat prima. Padahal menu latihan yang diberikan pelatih kepala SFC Kas Hartadi beberapa hari ini, lebih menitik beratkan untuk pemain selain kiper. Tapi pemain yang identik dengan nomor punggung 12 ini mampu menjalaninya dengan baik.
''Alhamdullilah kondisi saya tetap terjaga. Saya juga berharap bisa main dan tak ingin kehilangan satu pertandingan pun. Saya merasa bertangung jawab, jika SFC sering kebobolan,” ucapnya.
Kiper yang telah membela Laskar Wong Kito selama sembilan musim dan telah memberikan sembilan gelar untuk publik sepak bola Sumsel ini, mengatakan selama mempersiapkan tim untuk musim kompetisi 2013, seluruh pemain telah membangun kekompakan tim.
''Makanya, saya menjadi sangat tidak enak, jika saya dibilang saya pura-pura sakit atau cedera. Semua hasil laboratorium dan hasil rontgennya ada kok,” tukasnya.
Fisioterapy SFC, Rudius menerangkan dari hasil pemeriksaan laboratorium Klinik Pramita Palembang, bahwa Ferry Rotinsulu mengalami fraktur Os. Patella sinitra dan fraktur distal sinitra (retak dibagian tulang tempurung lututdan tulang pahan bagian belakang) pada kaki kirinya.
''Selain melihat hasil dari laboratorium, Ferry juga melakukan fisioterapi dengan menggunakan alat electro stimulasi dan ultra sound di mess, untuk mengurangi implamasi nyeri pada cidera retak dibagian tulang tempurung lutut kaki kanan dan tulang paha bagian belakang,” ujarnya.
Sementara asisten manajer SFC, Muchendi Machzareki berharap Ferry bisa tampil saat menghadapi Persija Jakarta Sabtu nanti. Karena, dengan hadirnya seorang Ferry dibawah mistar gawang SFC, semua pemain yang ada dilapangan akan lebih percaya diri.
''Ferry bukan saja memiliki nama besar, tapi dia juga telah membuktikan kesetiaannya bersama SFC. Semua bisa menyaksikan, bagaimana saat Ferry masuk menggantikan Andi (Irawan) dibabak kedua menghadapi Mitra Kukar, semua pemain lebih tenang dalam memainkan bola dan menyerang,” katanya.
Putra sulung Bupati OKI Ishak Mekki ini juga menuturkan, bahwa bukan saja pemain yang ada dilapangan merasa tenang. Tapi semua yang ada di stadion pun akan ikut bangga jika, kiper utama SFC ini menjadi benteng pertahanan terakhir Wong Kito nanti.
''Semua berharap Ferry bisa main. Dia sudah menunjukkan cara bertanggung jawab saat bermain di Mitra Kukar kemarin. Mudah-mudahan selama latihan beberapa hari ini, tidak terjadi masalah atau cidera pada lututnya,” pungkas Endi.
(aww)