Jadi korban rasis, Nakamura tinggalkan klub
Kamis, 31 Januari 2013 - 09:43 WIB
Jadi korban rasis, Nakamura tinggalkan klub
A
A
A
Sindonews.com - Striker asal Jepang Yuki Nakamura memutuskan mengundurkan diri dari klub Slovakia Rimavska Sobota setelah dirinya menjadi korban ejeken rasis. Di klub tersebut Nakamura merupakan pemain pinjaman dari klub asal Ceko Viktoria Zizkov.
”Benar-benar memalukan dan saya harus kembali ke rumah sebab saya menjadi korban rasis di Rimavska Sobota. Saya tidak bisa lagi tinggal di sana,” ujar Nakamura dalam tulisan di blog-nya seperti dikutip world game, Kamis (31/1/2013).
Nakamura mengatakan fans mengejeknya sebelum sampai akhir pertandingan dan ironisnya tidak satupun rekan setimnya memberikan bantuan.
“Ini tidak normal. Klub bahkan mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dengan situasi itu, jadi saya memutuskan pulang. Saya ragu apakah ada pemain lain yang pernah mengalami ini.”
Banyak pemain Jepang yang bermain di luar negaranya menjadi korban ejekan dari fans. Sebelumnya pada tahun 2011, mantan kiper klub Lierse Eiji Kawashima diteriaki fans lawan “Fukushima, Fukushima” yang ditujukan pada tragedi ancaman nuklir setelah terjadinya gempa dan Tsunami di Jepang 11 Maret tahun lalu.
”Benar-benar memalukan dan saya harus kembali ke rumah sebab saya menjadi korban rasis di Rimavska Sobota. Saya tidak bisa lagi tinggal di sana,” ujar Nakamura dalam tulisan di blog-nya seperti dikutip world game, Kamis (31/1/2013).
Nakamura mengatakan fans mengejeknya sebelum sampai akhir pertandingan dan ironisnya tidak satupun rekan setimnya memberikan bantuan.
“Ini tidak normal. Klub bahkan mengaku tidak bisa berbuat apa-apa dengan situasi itu, jadi saya memutuskan pulang. Saya ragu apakah ada pemain lain yang pernah mengalami ini.”
Banyak pemain Jepang yang bermain di luar negaranya menjadi korban ejekan dari fans. Sebelumnya pada tahun 2011, mantan kiper klub Lierse Eiji Kawashima diteriaki fans lawan “Fukushima, Fukushima” yang ditujukan pada tragedi ancaman nuklir setelah terjadinya gempa dan Tsunami di Jepang 11 Maret tahun lalu.
(aww)
