Persipura tuntut Bonsapia kembalikan setengah nilai kontrak
Persipura tuntut Bonsapia kembalikan setengah nilai kontrak
A
A
A
Sindonews.com - Stevie Bonsapia harus mengembalikan 50% nilai kontrak pada klubnya Persipura Jayapura. Kewajiban itu sebagai imbas dari kenekatan sang pemain untuk pergi bergabung ke dalam skuad Tim Nasional Indonesia. Langkah yang dilakukan manajemen tim Mutiara Hitam juga bisa mengisyaratkan bahwa Stevie benar-benar dipecat.
Sebelumnya, Stevie mendapat kesulitan memperoleh paspor yang pengurusannya dilakukan manajemen klub. Akibat terlambatnya paspor, defender berusia 24 tahun ini tidak ikut rombongan Andik Vermasyah dkk ke Amman untuk menghadapi Yordania.
Asisten Manajer Timnas Indonesia Nico Dimo mengatakan, manajemen Persipura meminta Stevie menghadap ke Papua pagi kemarin. Pada pertemuan itu, Ketua Harian Persipura La Siya menyodorkan surat pernyataan bahwa Stevie harus mengembalikan honor yang telah diterimanya, yaitu 50% dari nilai kontrak keseluruhan.
"Stevie menghadap Ketua Harian Persipura dengan didampingi orangtuanya. Dan ternyata dia harus menandatangani surat pengembalian setengah kontrak yaitu senilai Rp 125 juta, Persipura memberi waktu tujuh hari dari sekarang (31/1). Mendengar kabar tersebut saya langsung melapor pada pak Limbong (Penanggungjawab Timnas)," kata Nico di Kantor PSSI, Komplek Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin.
Nico mengatakan, pihaknya siap membantu Stevie dalam menyelesaikan permasalahan dengan Mutiara Hitam. Termasuk dengan menanggung nominal uang yang harus dibayarkan Stevie. Namun, Nico meminta Persipura memperpanjang masa pengembalian. Hal itu karena saat ini Timnas masih fokus pada pertandingan-pertandingan di luar negeri.
"Kami akan ganti uang tersebut, tapi setelah Timnas pulang dari Dubai. Karena itu ketika Stevie menelpon saya terkait apa yang dialaminya, saya suruh dia tanda tangan saja surat pernyataan itu, yang penting Stevie bisa membela Timnas. Tapi saya juga menyuruhnya untuk meminta waktu pembayaran diperpanjang hingga empat belas hari," kata Nico.
Manajemen Timnas juga menyayangkan penahanan paspor yang dilakukan Persipura. Jika Stevie benar-benar dipecat, ujar Nico, maka seharusnya tim Mutiara Hitam sudah tidak memiliki kekuasaan terhadap pemain tersebut.
"Beberapa hari lalu ketua harian Persipura mengeluarkan statement bahwa Stevie telah dipecat, lalu kenapa paspornya masih ditahan. Seharusnya, mereka sudah tidak berwenang, apalagi paspor itu kan benda milik negara," tuturnya.
Meski begitu, Nico berharap menemukan solusi terbaik dalam permasalahan ini. Hingga kini, PSSI dan Timnas masih melakukan upaya negosiasi dengan manajemen Persipura. Nico berharap, Stevie bisa segera menyusul rombongan Timnas untuk melakoni pertandingan Kualifikasi Piala Asia melawan Irak.
"Saya harap cepat selesai. Semoga besok (hari ini) Stevie bisa kembali ke Jakarta, dan sesuai agenda kami bersama Stevie akan langsung berangkat ke Dubai. Saya tetap menjalin komunikasi dengan manajemen Persipura terkait hal ini, apa lagi mereka masih teman-tyeman saya," kata mantan pemain Persipura tahun 1979-1988 itu.
Penanggung jawab Timnas Bernhard Limbong mengaku siap mencarikan klub untuk Stevie jika sang pemain benar-benar dipecat klubnya. Dia pun meminta Stevie tidak banyak terpengaruh dengan permasalahan yang kini dialami. Kehadiran Stevie, ujar Limbong, sangat dibutuhkan Timnas, apalagi setelah Diego Michiel dipastikan tidak bisa bergabung karena permasalahan hukum.
"Kami pasti mencarikan klub untuk Stevie, tidak usah khawatir. Apakah itu tim dalam negeri yang berkompetisi di IPL, atau bahkan tim luar negeri. Kalaupun tidak ada klub yang memungkinkan untuk Stevie bermain, dia bisa main di klub saya. Meski klub amatir, dia akan saya bayar seharga profesional," kata Limbong.
Saat dihubungi wartawan, Ketua Harian Persipura La Siya mengatakan, pengembalian setengah dari nilai kontrak merupakan ketentuan yang harus diikuti jika seorang pemain dipecat. Namun, pihaknya belum memberi ketegasan terkait pemberhentian Stevie.
"Keputusan terkait Stevie baru akan dilakukan malam ini, dia masih kami pertimbangkan. Tapi kalau memang jadi dipecat, ya ketentuannya seperti itu, Stevie harus melakukan pengembalian," ujarnya.
Sebelumnya, Stevie mendapat kesulitan memperoleh paspor yang pengurusannya dilakukan manajemen klub. Akibat terlambatnya paspor, defender berusia 24 tahun ini tidak ikut rombongan Andik Vermasyah dkk ke Amman untuk menghadapi Yordania.
Asisten Manajer Timnas Indonesia Nico Dimo mengatakan, manajemen Persipura meminta Stevie menghadap ke Papua pagi kemarin. Pada pertemuan itu, Ketua Harian Persipura La Siya menyodorkan surat pernyataan bahwa Stevie harus mengembalikan honor yang telah diterimanya, yaitu 50% dari nilai kontrak keseluruhan.
"Stevie menghadap Ketua Harian Persipura dengan didampingi orangtuanya. Dan ternyata dia harus menandatangani surat pengembalian setengah kontrak yaitu senilai Rp 125 juta, Persipura memberi waktu tujuh hari dari sekarang (31/1). Mendengar kabar tersebut saya langsung melapor pada pak Limbong (Penanggungjawab Timnas)," kata Nico di Kantor PSSI, Komplek Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin.
Nico mengatakan, pihaknya siap membantu Stevie dalam menyelesaikan permasalahan dengan Mutiara Hitam. Termasuk dengan menanggung nominal uang yang harus dibayarkan Stevie. Namun, Nico meminta Persipura memperpanjang masa pengembalian. Hal itu karena saat ini Timnas masih fokus pada pertandingan-pertandingan di luar negeri.
"Kami akan ganti uang tersebut, tapi setelah Timnas pulang dari Dubai. Karena itu ketika Stevie menelpon saya terkait apa yang dialaminya, saya suruh dia tanda tangan saja surat pernyataan itu, yang penting Stevie bisa membela Timnas. Tapi saya juga menyuruhnya untuk meminta waktu pembayaran diperpanjang hingga empat belas hari," kata Nico.
Manajemen Timnas juga menyayangkan penahanan paspor yang dilakukan Persipura. Jika Stevie benar-benar dipecat, ujar Nico, maka seharusnya tim Mutiara Hitam sudah tidak memiliki kekuasaan terhadap pemain tersebut.
"Beberapa hari lalu ketua harian Persipura mengeluarkan statement bahwa Stevie telah dipecat, lalu kenapa paspornya masih ditahan. Seharusnya, mereka sudah tidak berwenang, apalagi paspor itu kan benda milik negara," tuturnya.
Meski begitu, Nico berharap menemukan solusi terbaik dalam permasalahan ini. Hingga kini, PSSI dan Timnas masih melakukan upaya negosiasi dengan manajemen Persipura. Nico berharap, Stevie bisa segera menyusul rombongan Timnas untuk melakoni pertandingan Kualifikasi Piala Asia melawan Irak.
"Saya harap cepat selesai. Semoga besok (hari ini) Stevie bisa kembali ke Jakarta, dan sesuai agenda kami bersama Stevie akan langsung berangkat ke Dubai. Saya tetap menjalin komunikasi dengan manajemen Persipura terkait hal ini, apa lagi mereka masih teman-tyeman saya," kata mantan pemain Persipura tahun 1979-1988 itu.
Penanggung jawab Timnas Bernhard Limbong mengaku siap mencarikan klub untuk Stevie jika sang pemain benar-benar dipecat klubnya. Dia pun meminta Stevie tidak banyak terpengaruh dengan permasalahan yang kini dialami. Kehadiran Stevie, ujar Limbong, sangat dibutuhkan Timnas, apalagi setelah Diego Michiel dipastikan tidak bisa bergabung karena permasalahan hukum.
"Kami pasti mencarikan klub untuk Stevie, tidak usah khawatir. Apakah itu tim dalam negeri yang berkompetisi di IPL, atau bahkan tim luar negeri. Kalaupun tidak ada klub yang memungkinkan untuk Stevie bermain, dia bisa main di klub saya. Meski klub amatir, dia akan saya bayar seharga profesional," kata Limbong.
Saat dihubungi wartawan, Ketua Harian Persipura La Siya mengatakan, pengembalian setengah dari nilai kontrak merupakan ketentuan yang harus diikuti jika seorang pemain dipecat. Namun, pihaknya belum memberi ketegasan terkait pemberhentian Stevie.
"Keputusan terkait Stevie baru akan dilakukan malam ini, dia masih kami pertimbangkan. Tapi kalau memang jadi dipecat, ya ketentuannya seperti itu, Stevie harus melakukan pengembalian," ujarnya.
(aww)
Explore More