LFP akan luncurkan aturan financial fair play

Jum'at, 01 Februari 2013 - 07:03 WIB
LFP akan luncurkan aturan financial fair play
LFP akan luncurkan aturan financial fair play
A A A
Sindonews.com - Liga Sepak Bola Spanyol (LFP) sepertinya akan mengikuti jejak Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dengan berencana memberlakukan peraturan financial fair play rancangan sendiri. Hal ini tidak lain dilakukan LFP untuk membatasi pengeluaran semua tim peserta kompetisi La Liga Spanyol.

Belum sehatnya neraca keuangan akibat bertumpuknya utang peserta La Liga mendapat sorotan dari LFP. Mereka lalu memutuskan mengeluarkan peraturan khusus agar masalah itu tidak bertambah parah. Kebijakan itu rencananya akan diberlakukan mulai awal musim 2013/2014 mendatang. Peraturan financial fair play ala LFP sepintas mirip kebijakan yang dikeluarkan UEFA. Tujuannya juga sama, yakni untuk menstabilkan neraca keuangan. Namun, implementasinya sedikit berbeda.

Salah satunya soal keterlibatan dengan pihak klub. Bila UEFA hanya membatasi setiap klub Eropa tidak boleh memiliki utang lebih dari 45 juta euro hingga 2014/2015, LFP lebih dalam lagi. Mereka akan terlibat langsung dalam mengawasi cash flow seluruh klub La Liga. Tapi, sebelumnya setiap klub diminta untuk menyerahkan berkas keuangan terlebih dahulu dengan deadline sampai 30 April. Nantinya, setiap klub wajib menyerahkan laporan pemasukan dan pengeluaran secara detail.

Laporan itu harus menyertai data dari mana uang didapat, dana investasi, kerugian, akomodasi, total pemasukan, total pengeluaran, estimasi aset serta rincian keuangan pada musim sebelumnya. LFP tidak sendirian dalam menerapkan kebijakan baru ini. Mereka akan dibantu Dewan Olahraga National (CSD). “Ini akan menjadi awal perubahan persepakbolaan di Spanyol. Kebijakan ini bisa mengatasi masalah yang terus melanda negeri ini,” ucap Presiden CSD Miguel Cardenal, seperti dilansir Marca.

RFEF dan CSD mengambil langkah ini karena khawatir dengan masa depan persepakbolaan di Spanyol, khususnya La Liga. Kompetisi tertinggi Negeri Matador itu termasuk yang paling rawan mengalami pailit. Pasalnya, pengeluaran hampir semua klub lebih tinggi dari pemasukan. Kebiasaan itu menyebabkan utang keseluruhan klub-klub Primera Liga mencapai lebih dari 1,8 miliar euro.

Faktanya, Real Madrid sempat memiliki tunggakan sekitar 244,6 juta euro pada 2010. Barcelona juga punya tagihan hingga 400 juta euro dan Atletico Madrid sampai 300 juta euro pada tahun yang sama. Penyebab utama tingginya utang itu lantaran aktivitas saat bursa transfer. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli pemain meski harganya selangit. Contohnya saja ketika Madrid memboyong Cristiano Ronaldo senilai 93,2 juta euro atau waktu Barcelona merekrut Zlatan Ibrahimovic dan Cesc Fabregas.

“Ini merupakan sistem yang melebihi peraturan UEFA financial fair play. Kami akan berusaha menciptakan kestabilan keuangan setiap klub, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang. Ini juga akan menciptakan persatuan antar klub. Sebab, nantinya kompetisi akan benar-benar kompetitif,” tandas Presiden LFP Jose Luis Astiazaran.

Adanya peraturan itu, Madrid dan klub lainnya tidak bisa lagi seenaknya mengeluarkan uang untuk membeli pemain. Mereka harus lebih teliti lagi dalam menentukan buruan, baik kualitas maupun harga.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2648 seconds (0.1#10.140)