Krisis lini depan mulai teratasi
A
A
A
Sindonews.com – Masalah kurang tajamnya lini depan yang selama ini masih menghantui PSIS Semarang, lambat laun mulai menunjukkan progres peningkatan.
Terbukti pada laga uji coba melawan PS Garuda di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (2/1), PSIS mampu unggul 6 gol tanpa balas. Meski tanpa diperkuat bomber asal belanda Emile Linkers. Linkers yang masih dibekab cedera, stiker-striker muda PSIS mampu menunjukan ketajamannya.
Pada laga uji coba untuk mematangkan tim sebelum bertandang ke Depok untuk mengadapi Persikad Depok pada Sabtu (9/2)ini, striker muda PSIS Harry Noor menunjukan ketajamannya. Pemain yang selama ini sering dibangku cadangkan ini mampu mengkoleksi 4 gol. Dua gol lainya masing – masing diciptakan oleh Miko Ardianto dan M. Irvan melalui titik putih.
Dengan ketajaman mencetak gol yang ditunjukan oleh Harry Noor pada laga tersebut bisa jadi mengancam, bomber lain milik PSIS seperti Emile Linker, Robby Fajar, maupun Miko Ardianto untuk menempati line up pemain.
“Ya bisa jadi saat melawan Persikad Depok Dia (Harry Nor)menepati posisi striker utama. Tapi tetap akan patau lebih jauh. Jika memang layak dimainkan kenapa tidak,” kata Asisten pelatih PSIS Eko Purjianto.
Dia mengaku, dari hasil laga uji coba tersebut bisa dilihat kombinasi permainan Imral “Korea” Usaman Dkk, sudah menunjukan perbaikan dibandingkan, pada saat laga pembuka Divisi Utama melawan PSCS Cilacap, Sabtu (27/1) lalu.
Improvisasi-improvisasi yang dilakukan oleh pemain juga mulai berjalan dengan baik. lini tengah yang selama ini banyak bocor sehingga dengan mudah lawan menembus jantung pertahanan, juga sudah menujukan perbaikan. Perpidahan atau moving pemain juga terorganisir dengan baik.
Umpan-umpan dari lini tengah yang selama ini masih cukup kurang juga sudah mulai menujukan perbaikan. Bola mulai mengalir sesuai dengan yang diharapkan. Terbukti dua gol yang diciptaka oleh Harry Noor merupakan assist dari lini tengah.
Semisal ketika, Imral “korea” usman maju kedepan, Rizky Julian langsung menempati posisi, Imral yang ditinggalkan. “Finisihing mulai bagus, meraka juga berani melakukan Imrovisasi, misalnya tendangan angsung dan umpan-umpan pendek,” katanya.
Dia menilai, selama ini para pemain masih kurang percaya diri untuk mencetak gol, sehingga kurang berani melakukan improvisasi. “Dengan mampu menciptakan gol banyak, bagus buat modal sebelum melawan Persikad Depok. Mudah-mudahan hal ini menimbulkan kepercayaan diri, memotovasi bahwa mereka bisa mencetak gol,” ujarnya.
Sementara itu Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho berharap, ketajaman yang ditunjukan pada laga uji coba tersebut terus ditunjukan paara pemain pada laga-laga resmi berikutnya.”Pemain mulai terbuka, main lepas, dan mudah-mudah pada saat benar-benar bermain dilaga-laga resmi berikutnya tetap menunjukan yang seperti ini,” ujarnya.
Terbukti pada laga uji coba melawan PS Garuda di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (2/1), PSIS mampu unggul 6 gol tanpa balas. Meski tanpa diperkuat bomber asal belanda Emile Linkers. Linkers yang masih dibekab cedera, stiker-striker muda PSIS mampu menunjukan ketajamannya.
Pada laga uji coba untuk mematangkan tim sebelum bertandang ke Depok untuk mengadapi Persikad Depok pada Sabtu (9/2)ini, striker muda PSIS Harry Noor menunjukan ketajamannya. Pemain yang selama ini sering dibangku cadangkan ini mampu mengkoleksi 4 gol. Dua gol lainya masing – masing diciptakan oleh Miko Ardianto dan M. Irvan melalui titik putih.
Dengan ketajaman mencetak gol yang ditunjukan oleh Harry Noor pada laga tersebut bisa jadi mengancam, bomber lain milik PSIS seperti Emile Linker, Robby Fajar, maupun Miko Ardianto untuk menempati line up pemain.
“Ya bisa jadi saat melawan Persikad Depok Dia (Harry Nor)menepati posisi striker utama. Tapi tetap akan patau lebih jauh. Jika memang layak dimainkan kenapa tidak,” kata Asisten pelatih PSIS Eko Purjianto.
Dia mengaku, dari hasil laga uji coba tersebut bisa dilihat kombinasi permainan Imral “Korea” Usaman Dkk, sudah menunjukan perbaikan dibandingkan, pada saat laga pembuka Divisi Utama melawan PSCS Cilacap, Sabtu (27/1) lalu.
Improvisasi-improvisasi yang dilakukan oleh pemain juga mulai berjalan dengan baik. lini tengah yang selama ini banyak bocor sehingga dengan mudah lawan menembus jantung pertahanan, juga sudah menujukan perbaikan. Perpidahan atau moving pemain juga terorganisir dengan baik.
Umpan-umpan dari lini tengah yang selama ini masih cukup kurang juga sudah mulai menujukan perbaikan. Bola mulai mengalir sesuai dengan yang diharapkan. Terbukti dua gol yang diciptaka oleh Harry Noor merupakan assist dari lini tengah.
Semisal ketika, Imral “korea” usman maju kedepan, Rizky Julian langsung menempati posisi, Imral yang ditinggalkan. “Finisihing mulai bagus, meraka juga berani melakukan Imrovisasi, misalnya tendangan angsung dan umpan-umpan pendek,” katanya.
Dia menilai, selama ini para pemain masih kurang percaya diri untuk mencetak gol, sehingga kurang berani melakukan improvisasi. “Dengan mampu menciptakan gol banyak, bagus buat modal sebelum melawan Persikad Depok. Mudah-mudahan hal ini menimbulkan kepercayaan diri, memotovasi bahwa mereka bisa mencetak gol,” ujarnya.
Sementara itu Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho berharap, ketajaman yang ditunjukan pada laga uji coba tersebut terus ditunjukan paara pemain pada laga-laga resmi berikutnya.”Pemain mulai terbuka, main lepas, dan mudah-mudah pada saat benar-benar bermain dilaga-laga resmi berikutnya tetap menunjukan yang seperti ini,” ujarnya.
(wbs)