Gelar pertama Kirilenko sejak 2008
A
A
A
Sindonews.com - Maria Kirilenko menunggu hingga babak final keduanya untuk merengkuh gelar Pattaya Terbuka, Minggu (3/2). Tahun lalu, petenis asal Rusia itu nyaris saja meraih gelar juara di Thailand, namun sayang ia kalah dari Daniela Hantuchova di laga akhir. Dan di tahun ini, unggulan kedua tersebut lebih beruntung, lewat perjuangan berat ia mengalahkan Sabine Lisicki dari Jerman 5-7, 6-1, 7-6 (7-1) dalam waktu dua jam 37 menit, untuk menjuarai turnamen di Pattaya.
Gelar yang diraihnya ini menjadi gelar keenam dalam karirnya dan merupakan gelar yang pertama sejak 2008. Sejak menyabet gelar terakhirnya, Kirilenko mengalami kekalahan di empat final, termasuk di final Pattaya tahun lalu.
"Sebelum turnamen dimulai saya merayakan ulang tahun, dan terdapat kue dengan dihiasi beberapa lilin di kamarku, dan saya membuat keinginan," ucap Kirilenko, yang kini berusia 26 tahun, usai mengalahkan Lisicki. "Keinginan itu adalah untuk memenangkan turnamen ini, dan akhirnya keinginan tersebut bisa menjadi kenyataan."
"Saya merasa hebat --bisa memenangkan gelar selalu menjadi hal yang istimewa--, itu merupakan kegembiraan bahkan lebih ketika Anda menang dalam laga yang sulit," sambungnya.
Mengenai lawannya di final, petenis peringkat 15 dunia itu menyatakan bahwa selalu sulit dalam menghadapi Lisicki. "Sabine selalu bermain sangat baik. Saya sangat senang bisa memenangkan gelar ini."
Gelar yang diraihnya ini menjadi gelar keenam dalam karirnya dan merupakan gelar yang pertama sejak 2008. Sejak menyabet gelar terakhirnya, Kirilenko mengalami kekalahan di empat final, termasuk di final Pattaya tahun lalu.
"Sebelum turnamen dimulai saya merayakan ulang tahun, dan terdapat kue dengan dihiasi beberapa lilin di kamarku, dan saya membuat keinginan," ucap Kirilenko, yang kini berusia 26 tahun, usai mengalahkan Lisicki. "Keinginan itu adalah untuk memenangkan turnamen ini, dan akhirnya keinginan tersebut bisa menjadi kenyataan."
"Saya merasa hebat --bisa memenangkan gelar selalu menjadi hal yang istimewa--, itu merupakan kegembiraan bahkan lebih ketika Anda menang dalam laga yang sulit," sambungnya.
Mengenai lawannya di final, petenis peringkat 15 dunia itu menyatakan bahwa selalu sulit dalam menghadapi Lisicki. "Sabine selalu bermain sangat baik. Saya sangat senang bisa memenangkan gelar ini."
(nug)