Selamat jalan, Adrianus Taroreh
Selamat jalan, Adrianus Taroreh
A
A
A
Sindonews.com - Dunia tinju nasional dipayungi awan duka. Adrianus Taroreh, mantan petinju nasional tutup usia. Adrianus mengembuskan napas terakhir di Siloam Hotel, Manado, Rabu (6/2).
Adrianus meninggal setelah berjuang pulih dari koma usai menjalani operasi batu ginjal di Siloam Hospital, Manado, Rabu (30/1). Mendiang mengalami koma sejak Minggu (3/2). Kabar meninggalnya Adrianus dilansir dari situs resmi PP Pertina, Rabu (6/2).
Menurut situs tersebut, kali pertama yang mengabarkan berita duka tersebut adalah seorang sahabat tinju dari Manado, Ryandhi Prince Maldini, pada hari ini. Dan kabar meninggalnya Adrianus Taroreh itu membuat dunia tinju dalam negeri termasuk juga seluruh keluarga besar Pertina sangat berduka. Pasalnya, semasa hidup almarhum pernah membesarkan nama Indonesia di pentas internasional.
Sebelumnya, pengurus sasana RE Boxing Minahasa Utara, Kiki Tania, menyampaikan informasi bahwa Yopi terbaring tak sadarkan diri. ''Mohon dukungan doa untuk kesembuhan sahabat kita Adrianus Taroreh, yang tidak sadar sejak menjalani operasi ginjal,” kata Kiki Tania kala itu.
Ditambahkan oleh salah satu sahabat almarhum, Ferry Lumongi, bahwa Adrianus menjalani operasi batu ginjal pada Rabu (30/1). ''Selesai operasi kondisinya baik dan biasa no bacanda deng pa torang (biasa lah bercanda dengan kita orang). Minggu (3/2) pagi kondisinya drop dan tidak sadarkan diri sampai sekarang (5/2),” tambahnya.
Saat masih aktif di dunia tinju profesional, Adrianus Taroreh pernah menantang juara dunia WBA, Orzubek Nazarov dari Kyrgyzstan, pada 15 April 1996 di Tokyo, Jepang. Sayangnya, ia kalah KO di ronde keempat dalam pertarungan tersebut. Setelah kekalahan itu, Adrianus Taroreh tidak pernah lagi naik ke atas ring. Menurut catatan di boxrec.com, pria kelahiran 3 Agustus 1966 itu telah menjalani 13 pertarungan, dengan catatan 12 kali menang (3KO) dan satu kali kalah.
Adrianus meninggal setelah berjuang pulih dari koma usai menjalani operasi batu ginjal di Siloam Hospital, Manado, Rabu (30/1). Mendiang mengalami koma sejak Minggu (3/2). Kabar meninggalnya Adrianus dilansir dari situs resmi PP Pertina, Rabu (6/2).
Menurut situs tersebut, kali pertama yang mengabarkan berita duka tersebut adalah seorang sahabat tinju dari Manado, Ryandhi Prince Maldini, pada hari ini. Dan kabar meninggalnya Adrianus Taroreh itu membuat dunia tinju dalam negeri termasuk juga seluruh keluarga besar Pertina sangat berduka. Pasalnya, semasa hidup almarhum pernah membesarkan nama Indonesia di pentas internasional.
Sebelumnya, pengurus sasana RE Boxing Minahasa Utara, Kiki Tania, menyampaikan informasi bahwa Yopi terbaring tak sadarkan diri. ''Mohon dukungan doa untuk kesembuhan sahabat kita Adrianus Taroreh, yang tidak sadar sejak menjalani operasi ginjal,” kata Kiki Tania kala itu.
Ditambahkan oleh salah satu sahabat almarhum, Ferry Lumongi, bahwa Adrianus menjalani operasi batu ginjal pada Rabu (30/1). ''Selesai operasi kondisinya baik dan biasa no bacanda deng pa torang (biasa lah bercanda dengan kita orang). Minggu (3/2) pagi kondisinya drop dan tidak sadarkan diri sampai sekarang (5/2),” tambahnya.
Saat masih aktif di dunia tinju profesional, Adrianus Taroreh pernah menantang juara dunia WBA, Orzubek Nazarov dari Kyrgyzstan, pada 15 April 1996 di Tokyo, Jepang. Sayangnya, ia kalah KO di ronde keempat dalam pertarungan tersebut. Setelah kekalahan itu, Adrianus Taroreh tidak pernah lagi naik ke atas ring. Menurut catatan di boxrec.com, pria kelahiran 3 Agustus 1966 itu telah menjalani 13 pertarungan, dengan catatan 12 kali menang (3KO) dan satu kali kalah.
(nug)
Explore More