Menpora lembek, Klub IPL rugi
A
A
A
Sindonewsa.com - Ketegasan Menpora Roy Suryo Notodiprodjo untuk mengakhiri kisruh sepak bola ditagih para pemilik klub Liga Prima Indonesia yang datang didampingi Wijayanto, CEO PT Liga Prima Indonesia ke Kantor Menpora. 7 Febuari 2013, malam. Pasalnya masalah dualisme ini menyebabkan kerugian.
Para pemilik klub meminta ketegasan Menpora untuk menyatukan kompetisi, mengingat dengan adanya dualisme kompetisi membuat mereka merugi. ”Bayangkan, mencari pemain yang standar susah sekali, belum lagi penonton juga terbagi, yang akhirnya berdampak pada pemasukan,” kata salah seorang pemilik klub.
Sementara itu, menurut Menpora, tak ada pilihan lain sebelum tanggal 30 Maret mendatang, batas waktu yang diberikan FIFA, konflik PSSI dan KPSI harus ada jalan keluar. ”Masyarakat menanti, tak ada yang menang seratus persen, dan tak ada yang kalah seratus persen,” ujarnya.
Menpora juga mengingatkan agar komitmen klub baik IPL maupun ISL segera memenuhi kewajibannya terhadap para pemain, terutama soal pembayaran kontrak. Dan tak kalah pentingnya, semua klub harus mengijinkan pemainnya apabila dibutuhkan oleh negara untuk bergabung di Tim Nasional di ajang internasional. ”Ini komitmen kita bersama,” tegas Menpora.
Para pemilik klub meminta ketegasan Menpora untuk menyatukan kompetisi, mengingat dengan adanya dualisme kompetisi membuat mereka merugi. ”Bayangkan, mencari pemain yang standar susah sekali, belum lagi penonton juga terbagi, yang akhirnya berdampak pada pemasukan,” kata salah seorang pemilik klub.
Sementara itu, menurut Menpora, tak ada pilihan lain sebelum tanggal 30 Maret mendatang, batas waktu yang diberikan FIFA, konflik PSSI dan KPSI harus ada jalan keluar. ”Masyarakat menanti, tak ada yang menang seratus persen, dan tak ada yang kalah seratus persen,” ujarnya.
Menpora juga mengingatkan agar komitmen klub baik IPL maupun ISL segera memenuhi kewajibannya terhadap para pemain, terutama soal pembayaran kontrak. Dan tak kalah pentingnya, semua klub harus mengijinkan pemainnya apabila dibutuhkan oleh negara untuk bergabung di Tim Nasional di ajang internasional. ”Ini komitmen kita bersama,” tegas Menpora.
(wbs)