Persibo kalah luar-dalam
A
A
A
Sindonews.com —Persibo Bojonegoro nyaris tidak memiliki keuntungan apa-apa jelang laga Community Shield kontra Semen Padang, Minggu (10/3). Bisa diibaratkan Persibo kalah luar-dalam pada laga yang digelar di Stadion Agus Salim, Padang.
Persibo yang musim ini pontang-panting mempersiapkan tim dengan bermodal nekat, secara kasat mata tertinggal jauh dibanding Semen Padang. Secara kualitas teknik, mental, hingga status, Semen Padang diprediksi tak kesulitan mengatasi sang pendatang.
Persiapan pra musim sudah membuktikan perbedaan besar antara kedua kubu. Semen Padang sudah melakoni ujicoba akbar lawan tim nasional (timnas) hingga kelantan FA. Persibo? Hanya sebatas menghadapi klub lokal tanpa permainan membanggakan.
Masa persiapan pra musim juga tidak bisa dibandingkan. Persibo secara mendadak membentuk tim hanya sebulan sebelum kompetisi, sedangkan klub berjuluk Kabau Sirah sudah jauh hari bersiap dengan komposisi pemain yang tergolong paling mentereng dibanding klub IPL lainnya.
“Kami memang tidak sesiap Semen Padang yang sudah lama mempersiapkan tim. Apa pun yang terjadi tim tidak boleh patah semangat karena semuanya bisa terjadi di lapangan. Kami akan berupaya memberikan yang terbaik,” jelas Asisten Pelatih Persibo Bambang Pramuji.
Secara kekuatan sebenarnya Laskar Angling Dharma, julukan Persibo, belum utuh alias sempurna. Tiga pemain asing yang ada misalnya, yakni Han Ji Ho (Korsel), Mahmoud Mansouri (Iran), Alexander Robinson (Liberia), statusnya masih seleksi.
Pemain tim Oranye pun belum mendapatkan kontrak permanen dari manajemen dan hanya sebatas kesepakatan tertulis. Praktis, Semen Padang yang dihuni sejumlah mantan pemain Persibo seperti Nur Iskandar, Novan Setya, Aries Tuansyah, hingga Jajang Paliama, bakal sulit dikoyak.
Kelemahan Kabau Sirah mungkin ada di kondisi pemain yang baru saja menjalani laga timnas kontra Irak, seperti Novan Setya dan Wahyu Wijiastanto. Tapi kekuatan mereka tetap masih lebih baik walau seandainya ada perubahan dua-tiga pemain di tim utama.
“Saya tahu pasti bagaimana kualitas Iskandar, Novan (Setya) dan Jajang (Paliama). Mereka bermain bagus saat di Persibo musim lalu. Saya memprediksi mereka akan menjadi kekuatan utama Semen Padang di Community Shield nanti,” tambah Bambang.
Salah satu kabar gembira bagi Persibo mungkin adalah pembelian 95% saham klub oleh mantan Manajer Timnas Habil Marathi senilai Rp10 miliar. Paling tidak pembelian saham itu menjadi prospek tersendiri bagi klub kebanggaan Boromania dalam semusim ke depan.
Dengan ketersediaan dana, minimal klub tidak sampai kembali mengalami krisis finansial hebat seperti musim lalu. Hanya saja, pembelian saham itu kelihatannya bakal kembali merombak komposisi manajemen dan pelatih dalam waktu dekat.
Sebab Habil Marathi dikabarkan sudah menyiapkan pelatih untuk mengganti Gusnul Yakin serta siap membawa sejumlah pemain ke Bojonegoro. Sayang belum ada konfirmasi resmi dari manajemen Persibo. “Wah, kalau soal itu saya belum paham,” ujar Media Officer Persibo Imam Nur Cahyo.
Persibo yang musim ini pontang-panting mempersiapkan tim dengan bermodal nekat, secara kasat mata tertinggal jauh dibanding Semen Padang. Secara kualitas teknik, mental, hingga status, Semen Padang diprediksi tak kesulitan mengatasi sang pendatang.
Persiapan pra musim sudah membuktikan perbedaan besar antara kedua kubu. Semen Padang sudah melakoni ujicoba akbar lawan tim nasional (timnas) hingga kelantan FA. Persibo? Hanya sebatas menghadapi klub lokal tanpa permainan membanggakan.
Masa persiapan pra musim juga tidak bisa dibandingkan. Persibo secara mendadak membentuk tim hanya sebulan sebelum kompetisi, sedangkan klub berjuluk Kabau Sirah sudah jauh hari bersiap dengan komposisi pemain yang tergolong paling mentereng dibanding klub IPL lainnya.
“Kami memang tidak sesiap Semen Padang yang sudah lama mempersiapkan tim. Apa pun yang terjadi tim tidak boleh patah semangat karena semuanya bisa terjadi di lapangan. Kami akan berupaya memberikan yang terbaik,” jelas Asisten Pelatih Persibo Bambang Pramuji.
Secara kekuatan sebenarnya Laskar Angling Dharma, julukan Persibo, belum utuh alias sempurna. Tiga pemain asing yang ada misalnya, yakni Han Ji Ho (Korsel), Mahmoud Mansouri (Iran), Alexander Robinson (Liberia), statusnya masih seleksi.
Pemain tim Oranye pun belum mendapatkan kontrak permanen dari manajemen dan hanya sebatas kesepakatan tertulis. Praktis, Semen Padang yang dihuni sejumlah mantan pemain Persibo seperti Nur Iskandar, Novan Setya, Aries Tuansyah, hingga Jajang Paliama, bakal sulit dikoyak.
Kelemahan Kabau Sirah mungkin ada di kondisi pemain yang baru saja menjalani laga timnas kontra Irak, seperti Novan Setya dan Wahyu Wijiastanto. Tapi kekuatan mereka tetap masih lebih baik walau seandainya ada perubahan dua-tiga pemain di tim utama.
“Saya tahu pasti bagaimana kualitas Iskandar, Novan (Setya) dan Jajang (Paliama). Mereka bermain bagus saat di Persibo musim lalu. Saya memprediksi mereka akan menjadi kekuatan utama Semen Padang di Community Shield nanti,” tambah Bambang.
Salah satu kabar gembira bagi Persibo mungkin adalah pembelian 95% saham klub oleh mantan Manajer Timnas Habil Marathi senilai Rp10 miliar. Paling tidak pembelian saham itu menjadi prospek tersendiri bagi klub kebanggaan Boromania dalam semusim ke depan.
Dengan ketersediaan dana, minimal klub tidak sampai kembali mengalami krisis finansial hebat seperti musim lalu. Hanya saja, pembelian saham itu kelihatannya bakal kembali merombak komposisi manajemen dan pelatih dalam waktu dekat.
Sebab Habil Marathi dikabarkan sudah menyiapkan pelatih untuk mengganti Gusnul Yakin serta siap membawa sejumlah pemain ke Bojonegoro. Sayang belum ada konfirmasi resmi dari manajemen Persibo. “Wah, kalau soal itu saya belum paham,” ujar Media Officer Persibo Imam Nur Cahyo.
(wbs)