Naser pun makin ngerti keanehan sepak bola Indonesia

Sindonews.com - Naser Al Sebai kini mulai memahami kultur sepak bola di Indonesia. Dia baru menyadari perbedaan kultur sepak bola di Indonesia dengan Negara asalnya. Bahkan, kultur itu juga berbeda dengan Negara yang pernah disinggahinya dalam berkarir sepak bola profesional.

Di Indonesia, atmosfer saat bermain kandang dengan tandang seringkali berbanding terbalik. Tim yang berstatus tuan rumah bisa bermain dominan. Tapi di sisi lain, tim yang datang sebagai tamu bisa berada dalam posisi tertekan, bahkan dirugikan.

Hal itu juga yang ia rasakan ketika Persib Bandung melakoni dua laga di Papua. Menurutnya dalam dua pertandingan tersebut, Persib seringkali dirugikan oleh keputusan wasit yang cenderung lebih memihak kubu tuan rumah. Seperti ketika Maung Bandung berhadapan dengan Persiram Raja Ampat di Stadion Wombik, Sorong, 31 Januari lalu.

Pada laga tersebut, Persib harus puas meraih hasil imbang 2-2, meski sebelumnya sudah unggul 2-0 melalui gol Kenji Adachihara dan Herman Dzumafo Epadi. ''Gol kedua mereka seharusnya tidak perlu terjadi jika mereka (wasit) lebih jeli dalam mengambil keputusan. Kalau hal-hal seperti itu sering terjadi, tidak baik buat kita dan kompetisi secara keseluruhan,” ucapnya.

Setelah mengalami pengalaman pahit di tur Papua. Naser mengharapkan ia dan rekan-rekannya akan lebih berhati-hati saat bermain di laga tandang. Termasuk ketika menjalani dua laga tandang berikutnya di Kalimantan menghadapi Persisam Samarinda (16/2) dan Mitra Kukar, selang lima hari kemudian.

''Kita harus lebih berhati-hati. Jangan sampai hal ini kembali terjadi. Salah satunya mungkin dengan bermain jauh lebih baik agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di pertandingan away berikutnya,” ucap Naser.

Dengan pengalamannya bermain di sejumlah negara. Naser berharap hal itu bisa dijadikan modal baginya untuk menghadapi segala kondisi yang terjadi di sepak bola Indonesia. Termasuk persoalaan nonteknis yang kerap terjadi