Delapan klub belum siap, IPL terancam mandek
A
A
A
Sindonews.com – CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto, menyatakan jika baru delapan klub peserta kompetisi Indonesia Premier League (IPL) musim 2012/2013 yang dinyatakan siap. Kondisi ini tentu mengancam digulirkannya IPL, mengingat regulasi AFC menetapkan sebuah kompetisi minimal diikuti oleh 10 kontestan.
Setelah sempat beberapa kali mundur dari jadwal awal yaitu 9 Februari ke 11 Februari dan akhirnya diputuskan digelar pada 16 Februari mendatang, ternyata belum semua kontestan IPL dinyatakan siap berkompetisi. Widja, sapaan akrab Widjajanto menyatakan, jika baru delapan klub yang dinyatakan siap berkompetisi.
Semen Padang (SP), Pro Duta Medan, Persiba Bantul, Persija Jakarta versi IPL, PSIR Rembang, PSM Makassar, Persepar Palangkaraya, dan Persebaya Surabaya adalah delapan klub yang dimaksud. Baru ada delapan klub yang siap, berarti masih ada delapan klub lagi yang belum jelas nasibnya dari total 16 peserta yang akan mengikuti IPL.
Kedelapan klub yang dimaksud adalah Arema Indonesia versi IPL, Perseman Manokwari, Persiraja Banda Aceh, PSLS Lhokseumawe, Persibo Bojonegoro, PSMS Medan, Persijap Jepara, dan Bontang FC. Jika ingin berkompetisi, klub-klub tersebut pun diminta menyiapkan segala sesuatunya dalam hitungan hari.
“Hasil saya berkeliling melihat persoalan dari masing-masing klub. Kami pun sepakat dengan pemerintah dan APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia), jika sepak bola Industri harus diiringi dengan ketegasan pengelola dan ketegasan badan hukum walau ada pro dan kontra antara PSSI dan klub,” ungkap Widjajanto.
“Ada budgeting cap, ada pengurangan poin jika masalah finansial masih terjadi. Dengan itu baru ada delapan klub yang dinyatakan siap seperti Pro Duta, Semen Padang, Persiba, Persija, PSM, PSIR, Persepar, dan Persebaya,” sambungnya.
LPIS pun mengajukan beberapa opsi untuk membantu beberapa klub peserta yang dinyatakan belum siap. Akan tetapi menurut Widjajanto, apakah membantu klub tanpa diberi kesempatan untuk berusaha terlebih dahulu baik? Maka rencana ini pun masih dalam pembahasan operator IPL tersebut.
“Kalau membantu, mungkin dengan cara sesuai regulasi. Tidak mungkin selalu diberikan talangan, karena akan menjadi tidak fair jika hal itu diketahui oleh klub yang sudah siap segala hal. Akanakan budgeting cap, akan ada pengurangan poin jika ada masalah finansial,” jelas pria yang juga mantan wartawan tersebut.
Satu masalah yang saat ini masih berjalan adalah kasus yang sedang dialami Arema. Salah satu klu asal Jawa Timur ini memang masih finansial. Widjajanto pun meminta kepada pemilik saham klub berjuluk Singo Edan ini, untuk mencari investor terlebih dahulu agar bisa ikut berkompetisi.
“Pengurus Arema mendatangi kami dan saya tegaskan kepada pemegang saham untuk mencari investor terlebih dahulu. Mungkin ini fase learning by doing yang harus mereka lakukan disisa waktu sebelum kompetisi diputar. Dan saya katakan kepada mereka untuk mencari investor lebih dahulu atau Arema sendiri akan absen dulu di kompetisi tahun ini,” papar Widjajanto.
Melihat kondisi persiapan IPL dimana masih ada beberapa masalah di klub-klub peserta, manajemen SP berharap kondisi itu bisa cepat diselesaikan. Klub berjuluk Kabau Sira sendiri memang menjadi klub paling siap, hal itu terbukti ketika mereka mampu keluar sebagai juara Community Shield saat berhadapan dengan Persibo.
“Kami berharap kompetisi tidak lagi mundur. Karena kami sudah siap segala-galanya sejak lama dan hal itu sudah bisa dilihat saat kami mampu memengi Community Shield. Yang pasti kami berharap, LPIS bisa mencari solusi terbaik dari adanya berbagai masalah,” tutur Komisaris PT Kabau Sira, Benas Azhari.
Sementara itu pelatih Persibo Gusnul Yakin mengaku sepakat jika tim yang dibesutnya saat ini dinilai belum siap. Selain belum mendapatkan skuad terbaik, dirinya pun menyatakan jika diinternal Persibo sendiri memang masih ada banyak masalah yang harus diselesaikan pihak manajemen.
“Saya sepakat jika banyak penilaian Persibo menjadi salah satu klub yang belum siap. Untuk pemain sendiri, kami baru dapatkan 50 persen dari tim yang bermain di Community Shield kemarin. Memang saya juga melihat masih ada problem internal yang harus segera dibenahi,” papar Gusnul. (decky irawan jasri)
Delapan Klub Yang Dinilai Siap Oleh LPIS :
Semen Padang (SP), Pro Duta Medan, Persiba Bantul, Persija Jakarta versi IPL, PSIR Rembang, PSM Makassar, Persepar Palangkaraya, dan Persebaya Surabaya.
Delapan Klub Yang Dinilai Belum Siap Oleh LPIS ;
Arema Indonesia versi IPL, Perseman Manokwari, Persiraja Banda Aceh, PSLS Lhokseumawe, Persibo Bojonegoro, PSMS Medan, Persijap Jepara, dan Bontang FC.
Setelah sempat beberapa kali mundur dari jadwal awal yaitu 9 Februari ke 11 Februari dan akhirnya diputuskan digelar pada 16 Februari mendatang, ternyata belum semua kontestan IPL dinyatakan siap berkompetisi. Widja, sapaan akrab Widjajanto menyatakan, jika baru delapan klub yang dinyatakan siap berkompetisi.
Semen Padang (SP), Pro Duta Medan, Persiba Bantul, Persija Jakarta versi IPL, PSIR Rembang, PSM Makassar, Persepar Palangkaraya, dan Persebaya Surabaya adalah delapan klub yang dimaksud. Baru ada delapan klub yang siap, berarti masih ada delapan klub lagi yang belum jelas nasibnya dari total 16 peserta yang akan mengikuti IPL.
Kedelapan klub yang dimaksud adalah Arema Indonesia versi IPL, Perseman Manokwari, Persiraja Banda Aceh, PSLS Lhokseumawe, Persibo Bojonegoro, PSMS Medan, Persijap Jepara, dan Bontang FC. Jika ingin berkompetisi, klub-klub tersebut pun diminta menyiapkan segala sesuatunya dalam hitungan hari.
“Hasil saya berkeliling melihat persoalan dari masing-masing klub. Kami pun sepakat dengan pemerintah dan APPI (Asosiasi Pemain Profesional Indonesia), jika sepak bola Industri harus diiringi dengan ketegasan pengelola dan ketegasan badan hukum walau ada pro dan kontra antara PSSI dan klub,” ungkap Widjajanto.
“Ada budgeting cap, ada pengurangan poin jika masalah finansial masih terjadi. Dengan itu baru ada delapan klub yang dinyatakan siap seperti Pro Duta, Semen Padang, Persiba, Persija, PSM, PSIR, Persepar, dan Persebaya,” sambungnya.
LPIS pun mengajukan beberapa opsi untuk membantu beberapa klub peserta yang dinyatakan belum siap. Akan tetapi menurut Widjajanto, apakah membantu klub tanpa diberi kesempatan untuk berusaha terlebih dahulu baik? Maka rencana ini pun masih dalam pembahasan operator IPL tersebut.
“Kalau membantu, mungkin dengan cara sesuai regulasi. Tidak mungkin selalu diberikan talangan, karena akan menjadi tidak fair jika hal itu diketahui oleh klub yang sudah siap segala hal. Akanakan budgeting cap, akan ada pengurangan poin jika ada masalah finansial,” jelas pria yang juga mantan wartawan tersebut.
Satu masalah yang saat ini masih berjalan adalah kasus yang sedang dialami Arema. Salah satu klu asal Jawa Timur ini memang masih finansial. Widjajanto pun meminta kepada pemilik saham klub berjuluk Singo Edan ini, untuk mencari investor terlebih dahulu agar bisa ikut berkompetisi.
“Pengurus Arema mendatangi kami dan saya tegaskan kepada pemegang saham untuk mencari investor terlebih dahulu. Mungkin ini fase learning by doing yang harus mereka lakukan disisa waktu sebelum kompetisi diputar. Dan saya katakan kepada mereka untuk mencari investor lebih dahulu atau Arema sendiri akan absen dulu di kompetisi tahun ini,” papar Widjajanto.
Melihat kondisi persiapan IPL dimana masih ada beberapa masalah di klub-klub peserta, manajemen SP berharap kondisi itu bisa cepat diselesaikan. Klub berjuluk Kabau Sira sendiri memang menjadi klub paling siap, hal itu terbukti ketika mereka mampu keluar sebagai juara Community Shield saat berhadapan dengan Persibo.
“Kami berharap kompetisi tidak lagi mundur. Karena kami sudah siap segala-galanya sejak lama dan hal itu sudah bisa dilihat saat kami mampu memengi Community Shield. Yang pasti kami berharap, LPIS bisa mencari solusi terbaik dari adanya berbagai masalah,” tutur Komisaris PT Kabau Sira, Benas Azhari.
Sementara itu pelatih Persibo Gusnul Yakin mengaku sepakat jika tim yang dibesutnya saat ini dinilai belum siap. Selain belum mendapatkan skuad terbaik, dirinya pun menyatakan jika diinternal Persibo sendiri memang masih ada banyak masalah yang harus diselesaikan pihak manajemen.
“Saya sepakat jika banyak penilaian Persibo menjadi salah satu klub yang belum siap. Untuk pemain sendiri, kami baru dapatkan 50 persen dari tim yang bermain di Community Shield kemarin. Memang saya juga melihat masih ada problem internal yang harus segera dibenahi,” papar Gusnul. (decky irawan jasri)
Delapan Klub Yang Dinilai Siap Oleh LPIS :
Semen Padang (SP), Pro Duta Medan, Persiba Bantul, Persija Jakarta versi IPL, PSIR Rembang, PSM Makassar, Persepar Palangkaraya, dan Persebaya Surabaya.
Delapan Klub Yang Dinilai Belum Siap Oleh LPIS ;
Arema Indonesia versi IPL, Perseman Manokwari, Persiraja Banda Aceh, PSLS Lhokseumawe, Persibo Bojonegoro, PSMS Medan, Persijap Jepara, dan Bontang FC.
(wbs)