Problem Mallya tak rusak fokus Force India
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Kepala Force India Bob Fernley mengatakan, jika permasalahan yang terjadi di Kingfisher Airlines Ltd (Kair), tidak akan menggangu kinerja tim untuk tetap fokus dalam perburuan gelar F1 tahun ini.
Hal ini setelah pemilik tim tersebut Vijay Mallya kembali mendapatkan sorotan tajam dari awak media ketika saham Kingfisher Airlines Ltd (Kair) merosot pada Rabu lalu (13/2). Akibatnya, media setempat memerkirakan jika perusahaan penerbangan itu akan berpindah tangan. Tulisan di surat kabar itu menyatakan "Mallya kehabisan kesabaran untuk menangani masalah ini dan Anda mulai berpikir jika perusahaan penerbangan ini akan berpindah tangan," tulisnya.
Namun, Fernley memastikan jika permasalahan tersebut tidak akan mengganggu kinerja Force India. "Itu tidak akan mempengaruhi tim untuk berjuang di kejuaranan F1 tahun ini," kata Fernley seperti dilansir Planetf1, Kamis (14/2/2013).
"Mallya bisa menyelesaikan bisnisnya, baik di F1 maupun di Kingfisher Airlines. Jadi, saya katakan bahwa saya tidak peduli apa yang akan terjadi di sana. Yang jelas dia tetap konsisten serta fokus menyelesaikan permasalahannya itu dengan baik," pungkasnya.
Ini bukan kali pertama Mallya terlibat dalam masalah di Kingfisher Airlines. Oktober lalu, pemilik perusahaan penerbangan itu mendapatkan kritikan pedas ketika dirinya tidak mampu membayar gaji para pegawainya yang telah dilakukannya sejak tahun 2011 lalu. Bahkan, dia sempat mendapatkan surat perintah penangkapan dari pemerintah setempat.
Namun, Mallya berhasil lolos dari jeratan hukum setelah GMR Infrastructure Ltd (GMRI) telah menarik gugatannya setelah Kingfisher membuat kesepakatan untuk melakukan pembayaran. Hal ini diungkapkan juru bicara GMRI, Arun Bhagat.
"Kasus Mallya ditarik dan serangkaian masalah yang terjadi telah diselesaikan oleh klien kami. Mereka meminta untuk menarik kasus ini dan pihak pengadilan pun menyepakati tentang masalah ini," kata JB Chenna Keshava Rao salah satu pengacara dari GMR seperti dikutip Crash, (19/10) lalu.
Hal ini setelah pemilik tim tersebut Vijay Mallya kembali mendapatkan sorotan tajam dari awak media ketika saham Kingfisher Airlines Ltd (Kair) merosot pada Rabu lalu (13/2). Akibatnya, media setempat memerkirakan jika perusahaan penerbangan itu akan berpindah tangan. Tulisan di surat kabar itu menyatakan "Mallya kehabisan kesabaran untuk menangani masalah ini dan Anda mulai berpikir jika perusahaan penerbangan ini akan berpindah tangan," tulisnya.
Namun, Fernley memastikan jika permasalahan tersebut tidak akan mengganggu kinerja Force India. "Itu tidak akan mempengaruhi tim untuk berjuang di kejuaranan F1 tahun ini," kata Fernley seperti dilansir Planetf1, Kamis (14/2/2013).
"Mallya bisa menyelesaikan bisnisnya, baik di F1 maupun di Kingfisher Airlines. Jadi, saya katakan bahwa saya tidak peduli apa yang akan terjadi di sana. Yang jelas dia tetap konsisten serta fokus menyelesaikan permasalahannya itu dengan baik," pungkasnya.
Ini bukan kali pertama Mallya terlibat dalam masalah di Kingfisher Airlines. Oktober lalu, pemilik perusahaan penerbangan itu mendapatkan kritikan pedas ketika dirinya tidak mampu membayar gaji para pegawainya yang telah dilakukannya sejak tahun 2011 lalu. Bahkan, dia sempat mendapatkan surat perintah penangkapan dari pemerintah setempat.
Namun, Mallya berhasil lolos dari jeratan hukum setelah GMR Infrastructure Ltd (GMRI) telah menarik gugatannya setelah Kingfisher membuat kesepakatan untuk melakukan pembayaran. Hal ini diungkapkan juru bicara GMRI, Arun Bhagat.
"Kasus Mallya ditarik dan serangkaian masalah yang terjadi telah diselesaikan oleh klien kami. Mereka meminta untuk menarik kasus ini dan pihak pengadilan pun menyepakati tentang masalah ini," kata JB Chenna Keshava Rao salah satu pengacara dari GMR seperti dikutip Crash, (19/10) lalu.
(aww)