Panser Girl menjadikan stadion lebih berwarna
A
A
A
Sindonews.com - Ada yang berbada pada laga PSIS Semarang kontra Persitara di stadion Jatidiri, Senin (18/2). Sebelum pertandingan dimulai, sejumlah gadis dengan seragam biru-biru turut berada di pinggir Lapangan menunggu pemain keluar dari ruang ganti.
Keberadaan mereka bukan untuk ikut bertanding melainkan, untuk memberikan dukungan kepada PSIS Semarang. Namun dukungan yang diberikan kali ini berbeda, mereka membagi-bagikan cokelat valentine sebelum pertandingan. Tak hanya pemain yang mendapat tanda kasih sayang, tapi juga manajemen PSIS dan Persitara.
Gadis-gadis itu bukanlah gadis biasa, melainkan suporter setia PSIS Semarang, yang tergabung dalam Panser Girl. Panser Girl merupakan sayap organisasi suporter Panser Biru.
Korwil Panser Girl sendiri sudah memiliki anggota sekitar 500-an. Chacha Beiby menjabat sebagai ketua didampingi Nurul Layaila sebagai sekretaris dan Danang Kurniawan berduet dengan Erni Rahmawati sebagai Pembina.
Dukungan mereka tidak sia-sia, Laskar Mahesa Jenara - Julukan PSIS- berhasil memenangi pertandingan dengan skor 2-1. Gol PSIS diciptakan oleh Hari Nur pada menit ke 56, dan Morris Power pada menit ke 93. Sedangkan gol Persitara tercipta pada menit ke 31 yang berhasil diciptakan oleh Enjang Rohiman. Berkat kemenangan tersebut, PSIS memuncaki klasmen sementara Grub II dengan 9 poin.
"Di bulan Februari dan masih dalam nuansa Valentine ini kami sengaja membagi kan coklat kepada tim tidak hanya sebagai bentuk dukungan tetapi juga sebagai bentuk cinta kami kepada PSIS," ujar ketua Panser Girl Chaca.
Chacha mengaku, meski jumlahnya tidak sebanyak Panser Biru yang mencapai lebih dari 12 Ribu orang, namun mereka siap berkreasi serta mendukung PSIS dan tak mau kalah kreatif dengan Panser Biru.
Adanya suporter wanita di stadion akan membuat suasana pertandingan maupun stadion semakin berwarna. Keberadaan Panser Girl pada setiap Pertandingan selalu berada di tengah-tengah Panser.
Chaca mengaku, Panser Girl merupakan wadah bagi siapapun yang menggilai PSIS, terutama kaum wanita."Panser girl adalah wadah bagi kaum perempuan yang mencitai PSIS. Kami tidak membatasi, siapa saja yang ingin bergabung kami persilahkan,"imbuhnya.
Ketua Panser Biru Mario Baskoro menambahkan, Panser Girl sebanarnya sudah ada sejak 2002 lalu, namun dalam beberapa tahun terakhir vakum dan baru tahun ini kembali dihidupkan kembali. "Ada banyak permintaan dari kawan-kawan untuk menghidupkan kembali Panser Girl, dan akhirnya 10 Februari kemarin kembali di deklarasikan," ujaranya.
Dia menambahkan, keberadaan Panser Girl merupakan bagian tak terpisahkan dari Panser Biru, karena memang organisasi sayap dari Panser.
Keberadaan mereka bukan untuk ikut bertanding melainkan, untuk memberikan dukungan kepada PSIS Semarang. Namun dukungan yang diberikan kali ini berbeda, mereka membagi-bagikan cokelat valentine sebelum pertandingan. Tak hanya pemain yang mendapat tanda kasih sayang, tapi juga manajemen PSIS dan Persitara.
Gadis-gadis itu bukanlah gadis biasa, melainkan suporter setia PSIS Semarang, yang tergabung dalam Panser Girl. Panser Girl merupakan sayap organisasi suporter Panser Biru.
Korwil Panser Girl sendiri sudah memiliki anggota sekitar 500-an. Chacha Beiby menjabat sebagai ketua didampingi Nurul Layaila sebagai sekretaris dan Danang Kurniawan berduet dengan Erni Rahmawati sebagai Pembina.
Dukungan mereka tidak sia-sia, Laskar Mahesa Jenara - Julukan PSIS- berhasil memenangi pertandingan dengan skor 2-1. Gol PSIS diciptakan oleh Hari Nur pada menit ke 56, dan Morris Power pada menit ke 93. Sedangkan gol Persitara tercipta pada menit ke 31 yang berhasil diciptakan oleh Enjang Rohiman. Berkat kemenangan tersebut, PSIS memuncaki klasmen sementara Grub II dengan 9 poin.
"Di bulan Februari dan masih dalam nuansa Valentine ini kami sengaja membagi kan coklat kepada tim tidak hanya sebagai bentuk dukungan tetapi juga sebagai bentuk cinta kami kepada PSIS," ujar ketua Panser Girl Chaca.
Chacha mengaku, meski jumlahnya tidak sebanyak Panser Biru yang mencapai lebih dari 12 Ribu orang, namun mereka siap berkreasi serta mendukung PSIS dan tak mau kalah kreatif dengan Panser Biru.
Adanya suporter wanita di stadion akan membuat suasana pertandingan maupun stadion semakin berwarna. Keberadaan Panser Girl pada setiap Pertandingan selalu berada di tengah-tengah Panser.
Chaca mengaku, Panser Girl merupakan wadah bagi siapapun yang menggilai PSIS, terutama kaum wanita."Panser girl adalah wadah bagi kaum perempuan yang mencitai PSIS. Kami tidak membatasi, siapa saja yang ingin bergabung kami persilahkan,"imbuhnya.
Ketua Panser Biru Mario Baskoro menambahkan, Panser Girl sebanarnya sudah ada sejak 2002 lalu, namun dalam beberapa tahun terakhir vakum dan baru tahun ini kembali dihidupkan kembali. "Ada banyak permintaan dari kawan-kawan untuk menghidupkan kembali Panser Girl, dan akhirnya 10 Februari kemarin kembali di deklarasikan," ujaranya.
Dia menambahkan, keberadaan Panser Girl merupakan bagian tak terpisahkan dari Panser Biru, karena memang organisasi sayap dari Panser.
(wbs)