Mantan juara WBO terlibat jaringan narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian Norfolk Constabulary Inggris, sedang menyelidiki laporan The Sun yang menyebutkan keterlibatan mantan juara dunia kelas berat WBO dua kali, Herbie Hide. Terkait penemuan obat-obatan terlarang selama melakukan investigasi berita di salah satu hotel di Inggris.
Norfolk Constabulary adalah kepolisian wilayah yang bertanggung jawab atas daerah dari Norfolk di Inggris."Kami telah menyerahkan informasi dalam bentuk dua bagian singkat dari aktivitas video tentang penggunaan yang diduga narkoba. Materi sedang diperiksa dan polisi saat ini berusaha mencari bandar narkoba tersebut. Norfolk Constabulary menangani dugaan aktivitas obat ilegal secara serius dan informasi itu akan diteruskan ke polisi untuk menyelidiki," kata juru bicara seperti dilansir The Sun, Minggu (24/2/2013).
Dalam investigasi yang dilakukan kantor berita terkemuka di Inggris tersebut, Herbie mengaku jika dirinya sangat menyukai obat terlarang. Bahkan, dia menunjukkan dengan jelas 4 gram kokain kepada salah satu reporter yang sedang menyamar. "Tentu saja Anda bisa mendapatkannya setiap kali saya inginkan. Apakah Anda ingin mendapatkan barang tersebut, saya bisa menghubungi teman saya," kata Herbie seperti yang dilansir The Sun, Minggu (24/2/2013).
Saat Herbie meninggalkan pertemuannya di salah satu hotel tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya akan mengatur pasokan obat-obatan tersebut untuk diberikan kepada sang reporter yang sedang melakukan tugas peliputan investigasi. "Saya akan berikan obat tersebut kepada Anda, saya bahkan akan mencoba mengatur sesuatu untuk Anda. Ya, nanti saya minta seseorang datang ke sini," jelas Herbie.
Sekitar tiga puluh menit kemudian seorang pria yang bernama Ben bertemu dengan reporter dengan mengatakan "Herbie memberi saya nomor Anda. Saya telah membawakan 100 gram untuk Anda," jelas kurir narkoba tersebut.
Setelah mendapatkan barang haram tersebut, reporter itu langsung membawanya ke laboratorium. Ternyata dalam pengujian itu ada dua campuran yang terdapat dalam kandungan obat tersebut yakni kokain dan Mephedrone. Mephedrone ini dikenal sebagai meow-meow yang telah ada secara ilegal pada tahun 2010 lalu dan telah memakan 50 korban jiwa.
Norfolk Constabulary adalah kepolisian wilayah yang bertanggung jawab atas daerah dari Norfolk di Inggris."Kami telah menyerahkan informasi dalam bentuk dua bagian singkat dari aktivitas video tentang penggunaan yang diduga narkoba. Materi sedang diperiksa dan polisi saat ini berusaha mencari bandar narkoba tersebut. Norfolk Constabulary menangani dugaan aktivitas obat ilegal secara serius dan informasi itu akan diteruskan ke polisi untuk menyelidiki," kata juru bicara seperti dilansir The Sun, Minggu (24/2/2013).
Dalam investigasi yang dilakukan kantor berita terkemuka di Inggris tersebut, Herbie mengaku jika dirinya sangat menyukai obat terlarang. Bahkan, dia menunjukkan dengan jelas 4 gram kokain kepada salah satu reporter yang sedang menyamar. "Tentu saja Anda bisa mendapatkannya setiap kali saya inginkan. Apakah Anda ingin mendapatkan barang tersebut, saya bisa menghubungi teman saya," kata Herbie seperti yang dilansir The Sun, Minggu (24/2/2013).
Saat Herbie meninggalkan pertemuannya di salah satu hotel tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya akan mengatur pasokan obat-obatan tersebut untuk diberikan kepada sang reporter yang sedang melakukan tugas peliputan investigasi. "Saya akan berikan obat tersebut kepada Anda, saya bahkan akan mencoba mengatur sesuatu untuk Anda. Ya, nanti saya minta seseorang datang ke sini," jelas Herbie.
Sekitar tiga puluh menit kemudian seorang pria yang bernama Ben bertemu dengan reporter dengan mengatakan "Herbie memberi saya nomor Anda. Saya telah membawakan 100 gram untuk Anda," jelas kurir narkoba tersebut.
Setelah mendapatkan barang haram tersebut, reporter itu langsung membawanya ke laboratorium. Ternyata dalam pengujian itu ada dua campuran yang terdapat dalam kandungan obat tersebut yakni kokain dan Mephedrone. Mephedrone ini dikenal sebagai meow-meow yang telah ada secara ilegal pada tahun 2010 lalu dan telah memakan 50 korban jiwa.
(wbs)