Jangan sia-siakan Gaston

Rabu, 27 Februari 2013 - 09:22 WIB
Jangan sia-siakan Gaston
Jangan sia-siakan Gaston
A A A
Sindonews.com - Meski identik dengan pemain belia, bukan berarti Pelita Bandung Raya (PBR) tidak memiliki pesepakbola berlabel bintang di dalam skuadnya. Pemain berpengalaman inilah yang diharapkan menjadi penopang sekaligus senjata utama permainan The Boys Are Back dalam mengarungi Indonesia Super League (ISL) 2013.

Nama besar yang disandang beberapa pemain tersebut membuat mereka selalu menjadi fokus kewaspadaan tim lawan. Pelatih kesebelasan yang menghadapi PBR, kerap menyebut Eka Ramdani, Nemanja Obric, dan Gaston Castano sebagai sosok berbahaya. Pertahanan berlapis hingga pengawalan dari beberapa defender sekaligus pun menjadi salah satu cara untuk mengunci pergerakan pemain-pemain itu.

Namun, nama Gaston Castano tentu menjadi sorotan utama musuh. Selain karena berposisi sebagai striker, pesepakbola asal Argentina ini juga telah memiliki gaung di kancah sepakbola nasional. Terbukti dia mampu bertahan hingga bertahun-tahun meniti karier di tanah air.

Namun, nama besar tersebut tampaknya belum bisa terbukti saat Gaston bermain di bawah bendera PBR. Hingga melakoni laga ke delapan, dia baru melesakkan satu bola saja ke gawang lawan. Selebihnya, pemain bernomor punggung 32 ini malah seringkali tampak sendirian di lini depan PBR. Jangankan untuk mencetak gol, peluang emas saja relatif jarang diperoleh Gaston ketimbang musim-musim sebelumnya.

Kurangnya pasokan umpan dari lini tengah PBR menjadi penyebabnya. Di beberapa pertandingan, Gaston malah harus turun mendekati wilayah pertahanan sendiri untuk menjemput bola. Jika hal itu tidak dilakukannya, hampir dipastikan Gaston semakin sulit mendapat umpan. Eka Ramdani yang bertugas mengirim umpan kerap terlebih dahulu dimatikan oleh lawan. Kondisi tentu akan semakin parah ketika Eka tidak dalam kondisi fit.

"Memang untuk saat ini kondisinya seperti itu (minim suplai bola), ya harus bagaimana lagi. Tapi sebagai bagian dari tim, tentu yang paling penting bagi saya adalah bagaimana agar kami bisa menang, masalah saya cetak gol atau tidak, itu belakangan. Kalaupun memang ada gol yang saya ciptakan, ya memang sudah menjadi tugas seorang striker," ujar Gaston.

Ketajaman dan aksi-aksi individual membuat nama Gaston masuk dalam jajaran striker asing berkualitas di kompetisi ISL. Pemain kelahiran Santiago Del Estero, Argentina 8 Juli 1985 ini mengawali karier di Indonesia bersama PSS Sleman pada 2007. Di sana, dia mencetak total dua belas gol dan menjadi idola baru masyarakat setempat. Setelah itu, raihan yang sama ditorehkannya saat membela PSIS Semarang. Kariernya kian menanjak ketika bergabung dengan Persiba Balikpapan dan Gresik United.

Meski belum menemukan kembali performa tajamnya, Gaston yakin dia bersama skuad PBR lain akan mengalami peningkatan dalam kualitas permainan. Bahkan menurutnya, menciptakan gol bagi PBR hanya masalah waktu. "Saya lihat permainan kami semakin baik, dan saya yakin kekurangan-kekurangan itu bisa segera diperbaiki," ujarnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)