Sriwijaya FC waspada 15 menit pertama

Kamis, 28 Februari 2013 - 19:13 WIB
Sriwijaya FC waspada 15 menit pertama
Sriwijaya FC waspada 15 menit pertama
A A A
Sindonews.com - Para pemain Sriwijaya FC (SFC) dituntut lebih konsentrasi pada 15 menit pertama di setiap pertandingan. Pasalnya, Laskar Wong Kito selalu mengalami kepanikan, gugup, dan belum menemukan permainan di masa krusial tersebut.
Kebiasaan buruk itu sudah terjadi sejak bergulirnya Indonesia Super League 2013, Jaunuari lalu. Pada partai pembuka di Stadion Gelora Sriwijaya, SFC dipermalukan Persiba di menit 18 lewat gol Mahmoud El Ali.

Kemudian, menghadapi tim promosi Barito Putra di laga kedua, SFC pun harus bobol di menit ke 8, melalui tendangan keras Couli Bali Djibril. Selanjutnya, saat bermain di kandang Mitra Kukar, SFC sudah kemasukan di menit ke-4, hasil tandukan Zulham Zamrun. Terakhir yang paling baru, Arema Cronous memecahkan rekor gol tercepat di musim ini ke gawang SFC di menit 1 menit 36 detik lewat kaki Christian Gonzales.

Bukan hanya kerap kebobolan di 15 menit pertama, namun pasukan Kas Hartadi selalu menjadi tim yang kebobolan lebih dulu dari lawan-lawannya. Dari delapan partai yang telah di lewati, hanya dua pertandingan jala gawang SFC tak tersentuh gol. Itupun didapat pada dua laga kandang, saat menjamu PSPS Pekanbaru dan Pelita Bandung Raya (PBR).

Melihat kronologis gol di 15 menit pertama yang kerap menghampiri SFC, pelatih kepala SFC Kas Hartadi dengan keras memberikan arahan pada anak asuhnya, agar tidak lengah di menit-menit awal krusial tersebut.

''Saya tidak tahu, mengapa setiap 15 menit pertama kami selalu kebobolan. Semua pemain yang turun di lapangan seperti mengalami kepanikan, gugup, kurang koordinasi dan komunikasi,” ungkapnya.

Menurut pria asal Solo ini, sebelum pertandingan dikandang Gresik United sore ini, dirinya telah beberapa kali menyampaikan dan mengarahkan pada pemain, untuk lebih waspada. ''Saya terus mengingatkan untuk lebih waspada dan konsentrasi selama 15 menit babak pertama berjalan. Jangan lagi melakukan kesalahan-kesalahan hingga mempermudah tim lawan membuat gol,” tegasnya.

Setelah menganalisa mengapa pada 15 menit pertama selalu terjadi gol ke gawang SFC, Kas Hartadi mengakui kalau komunikasi diantara pemain-pemain yang bertugas di lini bertahan masih sangat lemah. ''Sebenarnya, mungkin hanya komunikasi. Saling percaya saja tidak cukup, karena jika tidak ada komunikasi maka sangat jelas permainan terlihat kacau,” tukasnya.

Hal senada juga diungkapkan asisten manajer SFC, Muchendi Mahzareki bahwa khusus pemain yang berada di area bertahan, masih minim koordinasi dan belum terlihat solid.

''Saya kira masalah tim sepertinya ada di pertahanan. Sekarang kami sudah kebobolan 16 gol dan di tiga laga kandang saja sudah 12 gol. Artinya pertahanan kami sangat buruk. saya pikir pelatih bisa mencari cara untuk mengatasi masalah ini dan semuanya sudah kami percayakan pada pelatih,” katanya.

Terlepas dari itu, Muchendi pun menambahkan, agar pelatih tidak ada rasa ragu saat memainkan pemain dan menerapkan skema apa yang akan digunakannnya pada satu pertandingan
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7419 seconds (0.1#10.140)