Gurning: Sudah teken kontrak, bagaimana lagi?

Jum'at, 01 Maret 2013 - 15:47 WIB
Gurning: Sudah teken kontrak, bagaimana lagi?
Gurning: Sudah teken kontrak, bagaimana lagi?
A A A
Sindonews.com - Abdul Rahman Gurning buka suara mengenai statusnya di Arema IPL. Dia menegaskan bahwa dirinya resmi menukangi tim asal Malang tersebut sejak Rabu (27/2).

"Jadi sewaktu pertama kali berangkat ke Malang dengan tiket yang dibelikan orang Arema, begitu sampai di Malang aku sms ketua (Ketua umum PSMS Benny Sihotang) itu. Saya bilang minta izin, tapi kalau memang di Medan jelas semuanya, aku balik, untuk itu saya minta penjelasan dari ketua," ujarnya.

Gunrning mengaku mendapatkan jawaban agar dia menunggu antara dua sampai tiga hari. "Saya masih berharap di Medan, dan saya minta tolong sama ketua untuk segera dikontrak agar bisa dekat dengan keluarga. Tapi selanjutnya enggak ada juga jawaban sampai mau berangkat ke Medan (Kamis 28/2). Jadi malamnya (Rabu 27/2) mau berangkat, di situlah saya teken kontrak dengan Arema. Jadi aku ambil keputusan aku di Malang la. Enggak ada lagi kabar ya sudahlah, bulat tekadlah sudah," ucapnya.

Pelatih yang pernah membesut PSPS Pekanbaru itu mengatakan, tidak mungkin kembali ke PSMS musim ini. "Sudah teken kontrak, bagaimana lagi?" Sebutnya.

Kegagalannya membesut tim Ayam Kinantan merupakan dampak dari situasi tidak kondusif yang melanda sepak bola Indonesia. Diapun mengaku tidak menyalahkan pengurus PSMS atas kondisi yang dia alami. Seperti diketahui, belum dikontraknya pemain dan pelatih PSMS disebutkan karena menunggu regulasi operator penyelenggara liga, PT LPIS yang sampai saat ini belum menggerar managers meeting.

"Kalau menurut saya, pengurus serbasulit untuk mengambil keputusan. Karena kalau mau mengontrak pemain, tiba-tiba Divisi Utama tidak jalan, enggak dikontrak pemain gelisah butuh kejelasan, jadi memang serba rancu," beber eks pemain PSMS era 80 an tersebut.

Dia menyebutkan, pengurus PSMS akan melakukan langkah antisipasi jika semua sudah berjalan baik. "Kalau jelas dari atas, ke bawah pasti jelas. Apa keutusan yang diambil mereka itu pasti dari atas. PSMS tidak bisa disalahkan, karena situasi begini, jadi memang enggak bisa apa-apa," bebernya.

Di sisi lain, dia berharap, Kongres PSSI yang rencananya digelar 17 Maret mendatang memberikan keputusan yang bisa diterima semua pihak. "Kalau bisa, kami mengharap keputusan apa pun yang diambil, jalan saja dulu kompetisi yang sudah bergulir. Karena kalau salah satu disetop enggak akan ada yang mau," ungkapnya.

Namun jika keputusan akhirnya menghentikan kompetisi, dirinya mengaku siap. "Saya sebagai pelatih, tetap fokus latihan. Kalau memang setop apa boleh buat, kami pulang," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5679 seconds (0.1#10.140)
pixels