PSM berambisi, Persibo tak pasti
A
A
A
Sindonews.com — Persibo Bojonegoro belum benar-benar bisa memastikan bakal bisa bertarung menghadapi PSM Makassar di Stadion Letjen H Soedirman, Minggu (3/3). Manajemen sebatas mengatakan optimistis pemain bakal bertanding walau persoalan kontrak belum menemukan solusi.
Sehari sebelum pertandingan, Sabtu (2/3), manajeman mengakui belum bisa menjanjikan apa-apa terkait kontrak pemain. Manajer Persibo Bojonegoro Nur Yahya yang datang langsung di sesi latihan tim, menjelaskan kepada para pemain situasi yang dihadapi klub.
Secara teknis, pemain sebenarnya tidak terlihat ada gejolak karena masih tetap mengikuti sesi latihan di bawah arahan pelatih Gusnul Yakin. Namun adanya ancaman bakal mogok bertanding saat menghadapi PSM, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi publik bola Bojonegoro.
“Saya masih optimistis pemain bersedia bertanding, karena manajemen terus berupaya memperjuangkan kontrak mereka. Saya juga berharap tim bermain dan memberikan yang terbaik walaupun persoalan kontrak masih menunggu keputusan CEO,” terang Manajer Persibo Nur Yahya.
Karena belum ada kepastian kontrak, tampaknya manajemen membujuk pemain dengan iming-iming bonus. Rencananya manajemen menyiapkan sekira Rp45 juta untuk diberikan kepada tim jika mereka bersedia bertanding menghadapi Pasukan Ramang. Hanya saja, hingga kini belum ada kepastian yang mantap dari pemain.
Bahkan Pelatih Persibo Gusnul Yakin ogah berkomentar soal persiapan pertandingan kontra tim asal Sulawesi Selatan. Gusnaul yang langsung meninggalkan stadion seusai latihan Sabtu (2/3) pagi, hanya mengatakan, “Soal pertandingan saya tidak bisa komentar. Silakan ke manajemen atau asisten pelatih saja,” cetusnya.
Dari nada bicaranya, Gusnul tampaknya juga kecewa dengan situasi yang menerpa timnya jelang pertandingan perdana IPL. Selama ini pelatih asal Malang tersebut dalam situasi tak menguntungkan sejak menangani Laskar Angling Dharma, yang disebabkan krisis finansial.
Asisten pelatih Bambang Pramuji mengatakan, secara fisik timnya siap bertanding menghadapi PSM. Hanya saja faktor psikologis tidak diketahui pasti karena sebagian pemain masih kecewa dengan kaburnya kontrak. “Dalam latihan semuanya normal. Tapi kami juga tidak tahu apa yang dirasakan pemain,” ujarnya.
Jika positif bertanding, diprediksi Persibo Bojonegoro bakal menurunkan kekuatan tak jauh beda dengan pertandingan AFC Cup lawan Yangon United pekan lalu. Kendati berkekuatan lebih lengkap, kondisi psikis pemain bisa sangat memengaruhi mental bertanding.
Sementara, tim PSM Makassar yang sudah berada di Bojonegoro sejak Kamis (28/2) datang dengan semangat tinggi. Setelah kalah menyakitkan 1-0 dari tuan rumah Perseman Manokwari di Sleman, anak asuh Petar Segrt ingin mencari angka pengganti di Kota Ledre.
PSM sejatinya bukan tanpa masalah. Petar masih menunggu kondisi Andi Oddang yang mulai pulih setelah sakit thypus. Selain itu, bek Christian Febre yang tiba-tiba dinyatakan sebagai pemain tidak sah oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), bisa mengurangi power Pasukan Ramang.
“Apa pun kondisinya, kami tetap akan berupaya menang di kandang Persibo. Situasi membuat kami harus mendapatkan angka jika tidak ingin tertinggal dalam persaingan di papan atas. Ada beberapa keputusan yang mengecewakan (soal Febre), tapi kami tetap akan berjuang,” ungkap Petar Segrt.
Dia tidak akan terpengaruh dengan rencana mogoknya pemain Persibo karena belum mendapatkan kontrak. “Itu bukan urusan kami. Yang penting PSM konsentrasi penuh pada pertandingan dan tidak memandang remeh lawan karena persoalan internal mereka,” ucapnya.
Sehari sebelum pertandingan, Sabtu (2/3), manajeman mengakui belum bisa menjanjikan apa-apa terkait kontrak pemain. Manajer Persibo Bojonegoro Nur Yahya yang datang langsung di sesi latihan tim, menjelaskan kepada para pemain situasi yang dihadapi klub.
Secara teknis, pemain sebenarnya tidak terlihat ada gejolak karena masih tetap mengikuti sesi latihan di bawah arahan pelatih Gusnul Yakin. Namun adanya ancaman bakal mogok bertanding saat menghadapi PSM, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi publik bola Bojonegoro.
“Saya masih optimistis pemain bersedia bertanding, karena manajemen terus berupaya memperjuangkan kontrak mereka. Saya juga berharap tim bermain dan memberikan yang terbaik walaupun persoalan kontrak masih menunggu keputusan CEO,” terang Manajer Persibo Nur Yahya.
Karena belum ada kepastian kontrak, tampaknya manajemen membujuk pemain dengan iming-iming bonus. Rencananya manajemen menyiapkan sekira Rp45 juta untuk diberikan kepada tim jika mereka bersedia bertanding menghadapi Pasukan Ramang. Hanya saja, hingga kini belum ada kepastian yang mantap dari pemain.
Bahkan Pelatih Persibo Gusnul Yakin ogah berkomentar soal persiapan pertandingan kontra tim asal Sulawesi Selatan. Gusnaul yang langsung meninggalkan stadion seusai latihan Sabtu (2/3) pagi, hanya mengatakan, “Soal pertandingan saya tidak bisa komentar. Silakan ke manajemen atau asisten pelatih saja,” cetusnya.
Dari nada bicaranya, Gusnul tampaknya juga kecewa dengan situasi yang menerpa timnya jelang pertandingan perdana IPL. Selama ini pelatih asal Malang tersebut dalam situasi tak menguntungkan sejak menangani Laskar Angling Dharma, yang disebabkan krisis finansial.
Asisten pelatih Bambang Pramuji mengatakan, secara fisik timnya siap bertanding menghadapi PSM. Hanya saja faktor psikologis tidak diketahui pasti karena sebagian pemain masih kecewa dengan kaburnya kontrak. “Dalam latihan semuanya normal. Tapi kami juga tidak tahu apa yang dirasakan pemain,” ujarnya.
Jika positif bertanding, diprediksi Persibo Bojonegoro bakal menurunkan kekuatan tak jauh beda dengan pertandingan AFC Cup lawan Yangon United pekan lalu. Kendati berkekuatan lebih lengkap, kondisi psikis pemain bisa sangat memengaruhi mental bertanding.
Sementara, tim PSM Makassar yang sudah berada di Bojonegoro sejak Kamis (28/2) datang dengan semangat tinggi. Setelah kalah menyakitkan 1-0 dari tuan rumah Perseman Manokwari di Sleman, anak asuh Petar Segrt ingin mencari angka pengganti di Kota Ledre.
PSM sejatinya bukan tanpa masalah. Petar masih menunggu kondisi Andi Oddang yang mulai pulih setelah sakit thypus. Selain itu, bek Christian Febre yang tiba-tiba dinyatakan sebagai pemain tidak sah oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), bisa mengurangi power Pasukan Ramang.
“Apa pun kondisinya, kami tetap akan berupaya menang di kandang Persibo. Situasi membuat kami harus mendapatkan angka jika tidak ingin tertinggal dalam persaingan di papan atas. Ada beberapa keputusan yang mengecewakan (soal Febre), tapi kami tetap akan berjuang,” ungkap Petar Segrt.
Dia tidak akan terpengaruh dengan rencana mogoknya pemain Persibo karena belum mendapatkan kontrak. “Itu bukan urusan kami. Yang penting PSM konsentrasi penuh pada pertandingan dan tidak memandang remeh lawan karena persoalan internal mereka,” ucapnya.
(wbs)