Jadi runner up di Jerman, Tommy makin optimistis
A
A
A
Sindonews.com - Tommy Sugiarto lebih optimistis menatap kejuaraan All England yang akan dimulai Selasa (5/3/2013) besok. Keberhasilan menembus final German Open Grand Prix Gold 2013 menjadi faktor utamanya.
"Berhasil masuk final di German Open ini membuat saya makin percaya diri. Walaupun level grand prix gold, tapi turnamen ini banyak dihadiri pemain bagus seperti Chen Long yang levelnya sudah superseries keatas," ujar pemain yang menduduki posisi 24 dunia tersebut, seperti dilansir situs resmi PBSI.
"Pertandingan di Jerman ini buat pemanasan dan adaptasi dengan cuaca juga. Sudah satu minggu di Jerman kurang lebih bisa menyesuaikan dengan cuaca di Inggris," ia menambahkan.
Namun, Tommy tak boleh berpuas diri. Menurut penilaian sang pelatih, Joko Suprianto, Tommy masih punya beberapa kekurangan. Kesabaran adalah salah satu aspek yang harus diperbaiki oleh Tommy.
"Permainan depan Tommy masih kurang Dia juga masih kurang sabar, kalau tidak dapat poin, mainnya masih salah. Misalnya bola di belakang yang sulit di-smash tapi dipaksakan untuk di-smash, saat lawan mengembalikan di depan net, Tommy yang tidak siap," jelas Joko.
"Sampai di semifinal kemarin cukup baik, tapi pada penampilan di babak final tadi, kelihatan ada pukulan yang belum matang. Saat bertemu pemain dengan standard tinggi memang baru terbaca kurangnya Tommy di bagian mana saja," tambah Joko.
"Berhasil masuk final di German Open ini membuat saya makin percaya diri. Walaupun level grand prix gold, tapi turnamen ini banyak dihadiri pemain bagus seperti Chen Long yang levelnya sudah superseries keatas," ujar pemain yang menduduki posisi 24 dunia tersebut, seperti dilansir situs resmi PBSI.
"Pertandingan di Jerman ini buat pemanasan dan adaptasi dengan cuaca juga. Sudah satu minggu di Jerman kurang lebih bisa menyesuaikan dengan cuaca di Inggris," ia menambahkan.
Namun, Tommy tak boleh berpuas diri. Menurut penilaian sang pelatih, Joko Suprianto, Tommy masih punya beberapa kekurangan. Kesabaran adalah salah satu aspek yang harus diperbaiki oleh Tommy.
"Permainan depan Tommy masih kurang Dia juga masih kurang sabar, kalau tidak dapat poin, mainnya masih salah. Misalnya bola di belakang yang sulit di-smash tapi dipaksakan untuk di-smash, saat lawan mengembalikan di depan net, Tommy yang tidak siap," jelas Joko.
"Sampai di semifinal kemarin cukup baik, tapi pada penampilan di babak final tadi, kelihatan ada pukulan yang belum matang. Saat bertemu pemain dengan standard tinggi memang baru terbaca kurangnya Tommy di bagian mana saja," tambah Joko.
(wir)