Perombakan, PBSI kumpulkan mantan bintang bulu tangkis
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia Gita Wirjawan menjanjikan sejumlah perubahan untuk mendorong prestasi atlet bulu tangkis yang belakangan terpuruk di sejumlah turnamen bergengsi.
Menurutnya untuk melakukan perubahan sistem, dirinya mempercayakan penanganan atlet di pelatnas kepada sejumlah mantan pemain yang pernah menyumbangkan prestasi besar bagi dunia bulu tangkis Indonesia seperti Rexy Mainaky, Susi Susanti, Joko Supriyanto, Reony Mainaky dan Sarwendah Kusumawardhani.
Nama pelatih kawakan tunggal putri yang pernah melahirkan pemain sekelas Susi Susanti dan Mia Audina, Liang Chiusia kembali diajak bergabung di Pusat Pelatihan Nasional Cipayung.
Pelatih berprestasi
"Kedatangan mereka sangat signifikan sekali karena mereka terbukti mampu melahirkan prestasi luar biasa bagi tim negara tetangga maupun negara yang lebih jauh," kata Gita, seperti dilansir bbcsport, Senin (4/3/2013).
Dia menjanjikan akan mendatangkan pelatih Indonesia berprestasi lainnya yang saat ini berada di luar negeri, Sebagian diantara mereka adalah pelatih yang menangani sejumlah tim negara lain namun sengaja didatangkan kembali ke Indonesia.
Menurutnya untuk melakukan perubahan sistem, dirinya mempercayakan penanganan atlet di pelatnas kepada sejumlah mantan pemain yang pernah menyumbangkan prestasi besar bagi dunia bulu tangkis Indonesia seperti Rexy Mainaky, Susi Susanti, Joko Supriyanto, Reony Mainaky dan Sarwendah Kusumawardhani.
Nama pelatih kawakan tunggal putri yang pernah melahirkan pemain sekelas Susi Susanti dan Mia Audina, Liang Chiusia kembali diajak bergabung di Pusat Pelatihan Nasional Cipayung.
Pelatih berprestasi
"Kedatangan mereka sangat signifikan sekali karena mereka terbukti mampu melahirkan prestasi luar biasa bagi tim negara tetangga maupun negara yang lebih jauh," kata Gita, seperti dilansir bbcsport, Senin (4/3/2013).
Dia menjanjikan akan mendatangkan pelatih Indonesia berprestasi lainnya yang saat ini berada di luar negeri, Sebagian diantara mereka adalah pelatih yang menangani sejumlah tim negara lain namun sengaja didatangkan kembali ke Indonesia.
(wbs)