Praveen/Vita kuras tenaga di laga pertama
A
A
A
Sindonews.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Vita Marissa harus menguras tenaganya di pertandingan pertama babak kualifikasi All England 2013. Meski begitu, kedua pasangan tersebut mampu menyingkirkan wakil Irlandia, Sam Magee/Chloe Magee dalam pertarungan sengit 21-12, 16-21, 21-17 pada Selasa (5/3) waktu setempat.
Vita mengaku, perjuangan yang melelahkan itu bukan hanya bagaimana menunjukkan permainan terbaik. Tetapi dia harus bisa mengawasi rekan setimnya itu dalam membaca langkah pukulan bola lawan. Sebab, menurut pebulu tangkis berusia 32 tahun itu, rekannya kurang memiliki pengalaman. Karena pemain Eropa jika mereka unggul terlebih dahulu sulit untuk dibendung permainannya.
"Kami lengah di game kedua, seharusnya saya terus mengawasi Praveen supaya tidak lengah. Praveen merupakan pemain muda yang belum banyak pengalaman, jadi harus sering diingatkan," terang Vita yang ditemui di stadion National Indoor Arena, seperti dilansir situs PBSI, Rabu (6/3/2013).
"Pasangan Eropa kalau sudah memimpin dan percaya diri semakin sulit ditembus. Saat ketinggalan, Praveen jadi panik. Harusnya kami bisa menang straight game" pungkas Vita.
Pada pertandingan final kualifikasi, Praveen/Vita akan menghadapi pasangan tuan rumah Chris Langridge/Heather Olver. Unggulan kedua Inggris tersebut berhasil menang di babak pertama atas Ronan Labar/Laura Choinet dari Prancis. Di tempat lainnya, nasib sama juga dialami pasangan ganda putri Indonesia, Variella Aprilsasi putri/Vita Marissa.
Variella/Vita melaju ke pertandingan kedua usai menjungkalkan wakil Inggris Sophie Brown/Helena Lewczynska dengan dua set langsung 21-13, 21-9. Pada pertadingan selanjutnya, Variella/Vita akan menghadapi wakil China Shu Cheng/Yunlei Zhao.
Vita mengaku, perjuangan yang melelahkan itu bukan hanya bagaimana menunjukkan permainan terbaik. Tetapi dia harus bisa mengawasi rekan setimnya itu dalam membaca langkah pukulan bola lawan. Sebab, menurut pebulu tangkis berusia 32 tahun itu, rekannya kurang memiliki pengalaman. Karena pemain Eropa jika mereka unggul terlebih dahulu sulit untuk dibendung permainannya.
"Kami lengah di game kedua, seharusnya saya terus mengawasi Praveen supaya tidak lengah. Praveen merupakan pemain muda yang belum banyak pengalaman, jadi harus sering diingatkan," terang Vita yang ditemui di stadion National Indoor Arena, seperti dilansir situs PBSI, Rabu (6/3/2013).
"Pasangan Eropa kalau sudah memimpin dan percaya diri semakin sulit ditembus. Saat ketinggalan, Praveen jadi panik. Harusnya kami bisa menang straight game" pungkas Vita.
Pada pertandingan final kualifikasi, Praveen/Vita akan menghadapi pasangan tuan rumah Chris Langridge/Heather Olver. Unggulan kedua Inggris tersebut berhasil menang di babak pertama atas Ronan Labar/Laura Choinet dari Prancis. Di tempat lainnya, nasib sama juga dialami pasangan ganda putri Indonesia, Variella Aprilsasi putri/Vita Marissa.
Variella/Vita melaju ke pertandingan kedua usai menjungkalkan wakil Inggris Sophie Brown/Helena Lewczynska dengan dua set langsung 21-13, 21-9. Pada pertadingan selanjutnya, Variella/Vita akan menghadapi wakil China Shu Cheng/Yunlei Zhao.
(nug)