Sepak bola Indonesia mundur dua tahun ke depan
A
A
A
Sindonews.com - Kegagalan klub sepak bola Indonesia masuk dalam ranking 400 klub versi International Federation of Football History & Statistics (IFFHS) memang menyesakkan. Itu merupakan efek dari iklim sepak bola Indonesia yang buruk. Bahkan sepak bola indonesia mengalami kemunduran.
Wakil Sekretaris Satgas Tim Nasional bentukan Menpora, Mohammad Kusnaeni mengatakan, kekisruhan yang melanda sepak bola nasional saat ini turut andil dalam kegagalan tersebut.
"Akibat kisruh, persepakbolaan kita seperti mundur dua tahun ke depan. Waktu yang seharusnya dipakai untuk membina dan mengembangkan klub terbuang untuk mengurusi kisruh saat ini,"ujarnya saat ditemui di kantor PSSI, Kamis (7/3/2013).
Dia juga mengungkapkan kegagalan itu merupakan sesuatu yang wajar. Pasalnya, kebanyakan klub di Indonesia belum memenuhi syarat sebagai klub profesional. Klub-klub di Indonesia hanya berorientasi bagaimana membentuk tim tanpa memerhatikan aspek pengembangan bisnis.
"Saya pikir wajar, karena kebanyakan klub nasional belum memenuhi syarat profesionalitas suatu klub sepak bola. Harusnya klub-klub Indonesia jangan malu jika ingin mencari keuntungan. Justru sebaliknya, klub tidak hanya memerhatikan bagaimana mencari pemain tapi juga aspek pengembangan terutama bisnis agar bisa stabil," ujarnya.
Wakil Sekretaris Satgas Tim Nasional bentukan Menpora, Mohammad Kusnaeni mengatakan, kekisruhan yang melanda sepak bola nasional saat ini turut andil dalam kegagalan tersebut.
"Akibat kisruh, persepakbolaan kita seperti mundur dua tahun ke depan. Waktu yang seharusnya dipakai untuk membina dan mengembangkan klub terbuang untuk mengurusi kisruh saat ini,"ujarnya saat ditemui di kantor PSSI, Kamis (7/3/2013).
Dia juga mengungkapkan kegagalan itu merupakan sesuatu yang wajar. Pasalnya, kebanyakan klub di Indonesia belum memenuhi syarat sebagai klub profesional. Klub-klub di Indonesia hanya berorientasi bagaimana membentuk tim tanpa memerhatikan aspek pengembangan bisnis.
"Saya pikir wajar, karena kebanyakan klub nasional belum memenuhi syarat profesionalitas suatu klub sepak bola. Harusnya klub-klub Indonesia jangan malu jika ingin mencari keuntungan. Justru sebaliknya, klub tidak hanya memerhatikan bagaimana mencari pemain tapi juga aspek pengembangan terutama bisnis agar bisa stabil," ujarnya.
(wbs)