Persib kembali hormat kepada Merah Putih

Jum'at, 08 Maret 2013 - 13:23 WIB
Persib kembali hormat kepada Merah Putih
Persib kembali hormat kepada Merah Putih
A A A
Sindonews.com - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mendukung pemanggilan enam pemainnya ke tim nasional Indonesa. Bukti jika saat ini Persib lebih mendukung pembentukan timnas Indonesia dibawah kendali Badan Tim Nasional (BTN)? bisa jadi.

Meski tidak langsung menyerahkan Sergio Van Dijk, Firman Utina, Supardi Nasir, M. Ridwan, Tony Sucipto dan I Made Wirawan karena pertimbangan tenaga mereka masih diperlukan oleh Persib di kompetisi Indonesia Super League (ISL). Djanur cukup antusias saat mendapatkan kabar jika enam dari 23 anak didiknya di Maung Bandung masuk kelompok terbaik di Indonesia versi pelatih Manuel Luis Blanco.

Sikap Djanur ini, bisa dikatakan kontradiktif dibandingkan ketika timnas masih berada dibawah kendali pelatih Nil Maizar. Upaya rekonsiliasi yang dilakukan Menpora, Roy Suryo untuk mendamaikan dua kubu yang selama ini bersebrangan jadi salah satu pertimbangan kenapa Maung Bandung kini luluh mendukung kepentingan timnas.

"Karena yang saya dengar pembentukan BTN ini dilakukan dengan melibatkan kedua belah pihak. Sepertinya manajemen akan mengizinkan para pemain yang terpanggil ke timnas. Tapi kita sendiri harus pikirkan waktunya karena tim masih ada pertandingan dalam satu pekan lebih kedepan," kata Djanur.

Sepanjang 2012 lalu Persib praktis tidak pernah mengizinkan para pemainnya yang dipanggil timnas membela panji Merah Putih. Karena keputusan tersebut, untuk pertama kali pula dalam satu dekade terakhir Persib memutus mata rantai dengan timnas.

Nama anggota Persib terakhir yang terlibat dalam kegiatan timnas bentukan PSSI adalah Jajang Sukmara jelang penyelenggaraan SEA Games 2011. Jajang sendiri akhirnya kala itu tidak terpilih dalam skuad terakhir yang ditetapkan pelatih Rahmad Darmawan.

Setelah era Robby Darwis mundur dari Timnas Indonesia seusai SEA Games 1997. Maung Bandung sempat vakum menyumbang pemain ke timnas. Kondisi tersebut searah jarum jam dengan prestasi Persib di akhir 1990-an yang cenderung mengalami penurunan.

Baru pada awal tahun 2000-an, Persib kembali menyumbang pemainnya ke Timnas. Adalah gelandang serang lincah milik Persib kala itu, Yaris Riyadi dan Imam Riyadi yang sukses menembus Timnas. Dibandingkan Imam, dengan modal skill dan teknis memadai kiprah Yaris di timnas lumayan awet termasuk ketika ia ikut membantu timnas melaju ke final Piala AFF 2004.

Setelah Yaris, muncul nama Eka Ramdani yang menjadi wakil Persib di skuad Garuda. Sama halnya dengan Yaris, karir Eka di timnas cenderung awet meski secara reguler tak pernah jadi pilihan utama. Namun, status sebagai pemain timnas sudah kadung melekat dalam diri Eka.

Dalam empat musim terakhir, Persib bahkan kerap jadi salah satu klub yang mendominasi susunan pemain timnas. Maman Abdurahman, Nova Arianto, Eka Ramdani, Christian Gonzales, Hariono dan Markus Haris Maulana adalah para pemain yang dipanggil ke timnas saat mereka masih berkostum Persib.

Di Piala AFF 2012, Persib sebenarnya berpeluang menyumbangkan banyak pemainnya ke timnas. Diantaranya I Made Wirawan, Tony Sucipto, Supardi Nasir, M. Ridwan, Atep, Firman Utina, Hariono dan Asri Akbar. Sayangnya upaya pelatih tim nasional Indonesia kala itu, Nil Maizar memberikan tempat kepada para punggawa Persib, terhalang tembok kepentingan kelompok.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5978 seconds (0.1#10.140)