Petinju India bantah terlibat dalam jaringan narkoba
A
A
A
Sindonews.com - Petinju India, Vijender Singh membantah telah masuk ke dalam jaringan narkoba Internasional. Hal ini setelah pengakuan dua rekannya Anup Singh Kahlon dan Rocky yang sebelumnya sudah diamankan pihak kepolisian setelah tertangkap tangan membawa 540g heroin, pada 3 Maret lalu.
Sekedar informasi bahwa barang haram tersebut ditemukan di mobilnya saat kendaraan pribadinya itu dipinjamkan kepada Kahlon, usai sejumlah rekannya itu mengantarkannya ke bandara untuk pergi ke Mumbai. Tapi siapa yang menyangka niat baik Vijender, justru mendapatkan balasan yang tidak menyenangkan ketika rekannya itu menaruh narkoba di dalam mobilnya.
"Saya sangat terkejut. Pasalnya, saat kejadian berlangsung saya sedang berada di Mumbai. Jadi saya tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi saat ini," kilah Vijender seperti dilansir Zeenews, Jumat (9/3/2013).
"Teman-teman saya bisa menggunakan mobil, setelah mereka mengantarkan saya ke bandara, tapi setelah itu saya tidak tahu. Saya tidak mengerti kenapa nama saya terus diseret-seret ke dalam masalah hukum ini, sebab rekan saya pun hingga saat ini belum menghubungi saya," tambahnya.
Kekecewaan yang Vijender lontarkan tersebut sangatlah wajar, sebab namanya telah terseret-seret dalam kasus narkoba. Bahkan dia menantang dengan mengeluarkan pernyataan jika dirinya benar terlibat dalam penjualan narkoba Internasional, bagaimana dia bisa memenangkan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 lalu.
"Jika saya seorang penjual obat (narkoba), bagaimana saya bisa tampil di event-event besar seperti Olimpiade. Padahal itu sangat jelas di mana seorang atlet yang akan mengikuti sebuah turnamen besar maka dia harus menjalani tes doping terlebih dahulu. Meski begitu, saya yakin kejelasan pada akhirnya akan terbuka," pungkasnya.
Sekedar informasi bahwa barang haram tersebut ditemukan di mobilnya saat kendaraan pribadinya itu dipinjamkan kepada Kahlon, usai sejumlah rekannya itu mengantarkannya ke bandara untuk pergi ke Mumbai. Tapi siapa yang menyangka niat baik Vijender, justru mendapatkan balasan yang tidak menyenangkan ketika rekannya itu menaruh narkoba di dalam mobilnya.
"Saya sangat terkejut. Pasalnya, saat kejadian berlangsung saya sedang berada di Mumbai. Jadi saya tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi saat ini," kilah Vijender seperti dilansir Zeenews, Jumat (9/3/2013).
"Teman-teman saya bisa menggunakan mobil, setelah mereka mengantarkan saya ke bandara, tapi setelah itu saya tidak tahu. Saya tidak mengerti kenapa nama saya terus diseret-seret ke dalam masalah hukum ini, sebab rekan saya pun hingga saat ini belum menghubungi saya," tambahnya.
Kekecewaan yang Vijender lontarkan tersebut sangatlah wajar, sebab namanya telah terseret-seret dalam kasus narkoba. Bahkan dia menantang dengan mengeluarkan pernyataan jika dirinya benar terlibat dalam penjualan narkoba Internasional, bagaimana dia bisa memenangkan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 lalu.
"Jika saya seorang penjual obat (narkoba), bagaimana saya bisa tampil di event-event besar seperti Olimpiade. Padahal itu sangat jelas di mana seorang atlet yang akan mengikuti sebuah turnamen besar maka dia harus menjalani tes doping terlebih dahulu. Meski begitu, saya yakin kejelasan pada akhirnya akan terbuka," pungkasnya.
(aww)