Dua alasan pemain muda tak lagi mendominasi tenis
A
A
A
Sindonews.com - Petenis Amerika Serikat, Serena Williams, sejak beberapa waktu yang lalu berhasil kembali ke puncak peringkat dunia ketika usianya sudah menginjak 31 tahun. Padahal beberapa dekade belakangan sebelumnya, petenis-petenis muda seperti Martina Hingis, Jennifer Capriati dan Monica Seles mendominasi olahraga tersebut, namun sekarang ini sudah tidak ada petenis perempuan di bawah 20 tahun mampu mencetak prestasi tersebut.
Terkait hal tersebut, beberapa alasan muncul di permukaan, namun menurut mantan petenis nomor satu dunia dan anak ajaib, Tracy Austin, terdapat dua faktor yang mempengaruhi transformasi tersebut. "Pertama, adanya aturan kelayakan usia," ucap Austin, dikutip Super Sport.
Menurutnya, dengan aturan itu, para pemain tidak mendapatkan pengalaman sebanyak saat ini ketika di usia muda. "Mereka mengalami pelambatan dalam melalui jalur mereka untuk melakukan transisi dari junior ke pro, karena terbatasnya jumlah even yang diizinkan untuk mereka bermain."
Dalam aturan usia kelayakan WTA, pemain berusia di bawah 14 dilarang ikut berkompetisi di turnamen, sementara mereka yang berusia antara 14 dan 18 dapat mengambil bagian dalam sejumlah acara, meningkat secara bertahap.
"Saya juga berpikir bahwa fisik begitu berpengaruh besar sekarang, itu membutuhkan waktu yang agak lama untuk beberapa anak-anak muda membentuk fisik dan menjadi cukup kuat untuk bersaing," tutur Austin. "Permainan dalam tenis ini jauh lebih menuntut fisik sekarang."
Pemain muda seperti Steffi Graf, Seles dan Sharapova sering menduduki peringkat nomor satu, namun setelah lebih dari satu dekade pertama mengklaim posisi teratas, 15 kali juara grand slam Serena telah menunjukkan dia masih haus untuk meraup sukses. "Bagi saya, Serena tampak seperti bisa melakukan segalanya dalam beberapa tahun lagi," ucap Austin, yang mengkalim nomor satu dunia untuk kali pertama saat usia 17 tahun pada 1980.
"Dia (Serena) mencoba mengejar sejarah sekarang, mencoba untuk mendapatkan gelar grand slam ke-18, seperti yang dimiliki Chrissie (Evert) dan Martina (Navratilova). Itu memungkinkannya untuk tetap fokus dan lapar."
Di atas Serena, sebagai petenis dengan gelar grand slam tunggal terbanyak, hanya terdapat nama Margaret Court dengan 24 gelar, Graf (22), Helen Wills Moody (19), Navratilova (18) dan Evert (18).
Terkait hal tersebut, beberapa alasan muncul di permukaan, namun menurut mantan petenis nomor satu dunia dan anak ajaib, Tracy Austin, terdapat dua faktor yang mempengaruhi transformasi tersebut. "Pertama, adanya aturan kelayakan usia," ucap Austin, dikutip Super Sport.
Menurutnya, dengan aturan itu, para pemain tidak mendapatkan pengalaman sebanyak saat ini ketika di usia muda. "Mereka mengalami pelambatan dalam melalui jalur mereka untuk melakukan transisi dari junior ke pro, karena terbatasnya jumlah even yang diizinkan untuk mereka bermain."
Dalam aturan usia kelayakan WTA, pemain berusia di bawah 14 dilarang ikut berkompetisi di turnamen, sementara mereka yang berusia antara 14 dan 18 dapat mengambil bagian dalam sejumlah acara, meningkat secara bertahap.
"Saya juga berpikir bahwa fisik begitu berpengaruh besar sekarang, itu membutuhkan waktu yang agak lama untuk beberapa anak-anak muda membentuk fisik dan menjadi cukup kuat untuk bersaing," tutur Austin. "Permainan dalam tenis ini jauh lebih menuntut fisik sekarang."
Pemain muda seperti Steffi Graf, Seles dan Sharapova sering menduduki peringkat nomor satu, namun setelah lebih dari satu dekade pertama mengklaim posisi teratas, 15 kali juara grand slam Serena telah menunjukkan dia masih haus untuk meraup sukses. "Bagi saya, Serena tampak seperti bisa melakukan segalanya dalam beberapa tahun lagi," ucap Austin, yang mengkalim nomor satu dunia untuk kali pertama saat usia 17 tahun pada 1980.
"Dia (Serena) mencoba mengejar sejarah sekarang, mencoba untuk mendapatkan gelar grand slam ke-18, seperti yang dimiliki Chrissie (Evert) dan Martina (Navratilova). Itu memungkinkannya untuk tetap fokus dan lapar."
Di atas Serena, sebagai petenis dengan gelar grand slam tunggal terbanyak, hanya terdapat nama Margaret Court dengan 24 gelar, Graf (22), Helen Wills Moody (19), Navratilova (18) dan Evert (18).
(nug)