Pengprov PSSI seperti anak yang dibuang

Senin, 18 Maret 2013 - 09:47 WIB
Pengprov PSSI seperti...
Pengprov PSSI seperti anak yang dibuang
A A A
Sindonews.com – Pengprov PSSI Jawa Barat pimpinan Bambang Sukowiyono dan 17 Pengprov lainnya yang dulu dibentuk dan dilantik oleh Ketua Umum, Djohar Arifin Husin memilih untuk melakukan colling down pascapenyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3) lalu.

Meski tak mendapatkan hak legalitas hak suara pada KLB PSSI. Pengprov PSSI Jabar akan berbuat yang terbaik demi lembaga yang selama ini dipimpinnya atas arahan Djohar Arifin Husin yang diawal pembentukannya menunjuk Bambang Sukowiwiyono sebagai caretaker setelah munculnya dualisme antara PSSI dan KPSI.

Kini ke-18 Pengprov PSSI yang dibentuk dan dilantik oleh Djohar menjadi tidak jelas arahnya. Sebab, yang membentuk dan melantiknya sendiri justru sudah membelot dan membiarkan anak didiknya terkatung-katung. Suko menyatakan Pengprov PSSI bentukan Djohar Arifin Husin itu merasa kehilangan pegangan atau kehilangan induk dan sosok bapak.

“Kami dulu dibentuk atas permintaan Pak Djohar Arifin Husin untuk menangani lembaga PSSI yang di daerah. Sementara kita sekarang ini kehilangan pegangan kepada siapa kita harus mengadu, sedangkan Pak Djohar sendiri sudah tidak menghiraukan lagi kami-kami sebagai Pengprov yang pernah dia bentuk,” beber Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat, Bambang Sukowiyono dalam rilisnya ke sejumlah media.

Mantan pemain Persib di era 1980’an tersebut memang hadir ke KLB PSSI. Namun, bersama 17 Pengprov lainnya dihadang dan tidak diberi kartu peserta sebagai undangan resmi bagi peserta KLB. Karena itu, ia merasakan ada sebuah pengkhianatan luar biasa di dalam KLB tersebut.

“Kami kan dibentuk oleh PSSI sendiri, KONI juga mengakuinya. Namun ketika kami mendapatkan kasus seperti ini, semua angkat tangan termasuk Pak Djohar,” ungkap sosok yang akrab disapa Suko tersebut.

Pihaknya tetap akan mengambil lamgkah-langkah yang akan membukakan kembali mata sang Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin termasuk melakukan langkah hukum kepada CAS maupun FIFA. Namun, ia tak akan gegabah karena lebih suka untuk menunggu.

“Ya kita upayakan. Bagi saya bukan masalah jabatan, kehilangan jabatan tidak apa-apa. Tetapi, kami merasa dikhianati saja, apa yang kita lakukan di Jawa Barat sangat menguras tenaga, pikiran dan materi yang tidak sedikit, sementara balasannya seperti ini,” kata Suko.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6942 seconds (0.1#10.140)