Persibo seperti mendapat 'durian runtuh'?
A
A
A
Sindonews.com - Persibo Bojonegoro mungkin masih dilumuri masalah. Tapi di lanjutan Indonesian Premier League (IPL), tim berjuluk Laskar Angling Dharma berkesempatan mendapatkan rezeki nomplok. Itu karena situasi tim Persebaya Surabaya yang menyatakan bubar.
Persibo rencananya menantang Persebaya pada Minggu (26/5) di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Namun beberapa hari sebelum pertandingan, tim Persebaya yang belum menerima kejelasan gaji dan kontrak, menyatakan bubar dan diperkirakan tak bisa bertanding lawan Persibo.
Jika Persebaya positif tidak bertanding, maka Persibo mendapatkan kemenangan walk over (WO) untuk dua kali berturut-turut. Sebelumnya Persibo mendapatkan tiga poin gratis ketika pertandingan lawan Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, batal dihelat.
Kendati Persebaya terancam tak bisa bertanding, Persibo menganggap pertandingan bakal digelar. Tim akan tetap diberangkatkan dan didampingi asisten pelatih Bambang Pramudji. Itu karena pelatih kepala Gusnul Yakin belum terlibat tim sebagai buntut belum terbayarnya gaji selama lima bulan.
“Tim rencananya tetap berangkat ke Surabaya dan asumsi kami pertandingan akan tetap dilakukan. Saya belum memastikan berapa pemain yang akan dibawa ke Surabaya, mungkin sekitar 15 pemain. Saya berharap Gusnul Yakin ikut berangkat. Tapi kalau tidak bisa ya kami memakai Bambang Pramudji,” kata Manajer Persibo Nur Yahya.
Jika benar-benar memenangkan laga tanpa mengeluarkan keringat, itu ibarat mendapat 'durian runtuh'. Sebab kondisi Persibo sendiri sebenarnya juga belum layak bertanding. Sejumlah pemain seperti Marcello Cirelli dan Han Ji Ho menyatakan mundur dan mencoba peruntungan di klub lain.
Sekaligus, Persibo bakal mencatat rekor sebagai klub paling banyaki terlibat dalam pertandingan berbuah WO. Sebelumnya sudah tiga pertandingan dilewati dengan kemenangan dan kekalahan WO, yakni lawan Bontang FC, kontra Arema IPL dan terakhir versus Persija Jakarta.
Hingga kini, manajemen Persibo masih terus membujuk Gusnul Yakin agar tetap mendampingi tim ke Surabaya. “Manajemen terus mengupayakan gajinya terbayar walau mungkin tak seluruhnya. Yang pasti manajemen ingin tetap Gusnul sebagai pelatih tim,” kata Nur Yahya.
Gusnul sendiri sebenarnya masih berada di Bojonegoro walau tidak terlibat secara langsung dalam rutinitas tim. Dia mulai enggan melakukan tugasnya karena belum ada tanda-tanda haknya berupa gaji selama lima bulan sama sekali belum diterima. “Saya hanya ingin ada itikad baik dari manajemen,” Gusnul akhirnya angkat bicara.
Pelatih asal Malang tersebut merasa sudah memberikan tenaganya di tengah kondisi tim Persibo yang suram. “Saya sudah mendampingi tim di AFC Cup. Saya juga masih bekerja mempersiapkan tim walau tidak mendapatkan gaji. Tapi lama kelamaan saya juga gelisah kalau tidak ada kepastian,” tuturnya.
Gusnul pun berhasrat tidak akan terlibat rutinitas tim jika manajemen belum membayar gajinya. Walau sempat terlihat di bangku oficial saat Persibo menggelar ujicoba tengah pekan kemarin, Gusnul tidak bergitu berselera memberi pengarahan pada tim. Hanya asisten pelatih Bambang Pramudji yang terlihat mengatur tim oranye.
Persibo rencananya menantang Persebaya pada Minggu (26/5) di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Namun beberapa hari sebelum pertandingan, tim Persebaya yang belum menerima kejelasan gaji dan kontrak, menyatakan bubar dan diperkirakan tak bisa bertanding lawan Persibo.
Jika Persebaya positif tidak bertanding, maka Persibo mendapatkan kemenangan walk over (WO) untuk dua kali berturut-turut. Sebelumnya Persibo mendapatkan tiga poin gratis ketika pertandingan lawan Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, batal dihelat.
Kendati Persebaya terancam tak bisa bertanding, Persibo menganggap pertandingan bakal digelar. Tim akan tetap diberangkatkan dan didampingi asisten pelatih Bambang Pramudji. Itu karena pelatih kepala Gusnul Yakin belum terlibat tim sebagai buntut belum terbayarnya gaji selama lima bulan.
“Tim rencananya tetap berangkat ke Surabaya dan asumsi kami pertandingan akan tetap dilakukan. Saya belum memastikan berapa pemain yang akan dibawa ke Surabaya, mungkin sekitar 15 pemain. Saya berharap Gusnul Yakin ikut berangkat. Tapi kalau tidak bisa ya kami memakai Bambang Pramudji,” kata Manajer Persibo Nur Yahya.
Jika benar-benar memenangkan laga tanpa mengeluarkan keringat, itu ibarat mendapat 'durian runtuh'. Sebab kondisi Persibo sendiri sebenarnya juga belum layak bertanding. Sejumlah pemain seperti Marcello Cirelli dan Han Ji Ho menyatakan mundur dan mencoba peruntungan di klub lain.
Sekaligus, Persibo bakal mencatat rekor sebagai klub paling banyaki terlibat dalam pertandingan berbuah WO. Sebelumnya sudah tiga pertandingan dilewati dengan kemenangan dan kekalahan WO, yakni lawan Bontang FC, kontra Arema IPL dan terakhir versus Persija Jakarta.
Hingga kini, manajemen Persibo masih terus membujuk Gusnul Yakin agar tetap mendampingi tim ke Surabaya. “Manajemen terus mengupayakan gajinya terbayar walau mungkin tak seluruhnya. Yang pasti manajemen ingin tetap Gusnul sebagai pelatih tim,” kata Nur Yahya.
Gusnul sendiri sebenarnya masih berada di Bojonegoro walau tidak terlibat secara langsung dalam rutinitas tim. Dia mulai enggan melakukan tugasnya karena belum ada tanda-tanda haknya berupa gaji selama lima bulan sama sekali belum diterima. “Saya hanya ingin ada itikad baik dari manajemen,” Gusnul akhirnya angkat bicara.
Pelatih asal Malang tersebut merasa sudah memberikan tenaganya di tengah kondisi tim Persibo yang suram. “Saya sudah mendampingi tim di AFC Cup. Saya juga masih bekerja mempersiapkan tim walau tidak mendapatkan gaji. Tapi lama kelamaan saya juga gelisah kalau tidak ada kepastian,” tuturnya.
Gusnul pun berhasrat tidak akan terlibat rutinitas tim jika manajemen belum membayar gajinya. Walau sempat terlihat di bangku oficial saat Persibo menggelar ujicoba tengah pekan kemarin, Gusnul tidak bergitu berselera memberi pengarahan pada tim. Hanya asisten pelatih Bambang Pramudji yang terlihat mengatur tim oranye.
(wbs)