Hamilton: Pembalap Red Bull punya kesenjangan
A
A
A
Sindonews.com - Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton menilai bahwa perbedaan perlakuakn jelas terlihat di dalam tim Red Bull. Menurutnya, Red Bull sudah memperlihatkan secara gamblang siapa pembalap nomor satu dan nomor dua.
Pernyataan Hamilton ini berkaitan dengan kasus Sebastian Vettel yang melanggar team order di Grand Prix Malaysia, Minggu lalu. Saat itu, Vettel tiba-tiba menyalip rekan satu timnya Mark Webber yang berada di posisi terdepan. Padahal, Vettel sudah diberikan perintah untuk menahan posisi di tempat kedua.
Meski terbukti melanggar, Vettel tak mendapatkan sanksi apapun dari Red Bull. Hal inilah yang membuat beberapa pihak menilai ada perlakuan istimewa terhadap pembalap asal Jerman tersebut.
"Mereka (Red Bull) telah membuat jelas siapa nomor satu dan dua, mereka selalu punya. Dan itu kenapa mereka selalu mendapatkan masalah,"kata Hamilton seperti dilansir Supersports.
"Kami tak punya (pembalap) nomor satu dan dua di sini (di Mercedes). Saya selalu mengatakan, dari momen yang sudah saya katakan kepada tim, bahwa saya ingin kesetaraan."
"Saya bukan pembalap yang datangd an meminta itu (status utama) seperti pembalap lain lakukan. Anda harus bisa melihat diri Anda sendiri di depan kata (dan berkata) Anda menang secara adil,"ia menambahkan.
Pernyataan Hamilton ini berkaitan dengan kasus Sebastian Vettel yang melanggar team order di Grand Prix Malaysia, Minggu lalu. Saat itu, Vettel tiba-tiba menyalip rekan satu timnya Mark Webber yang berada di posisi terdepan. Padahal, Vettel sudah diberikan perintah untuk menahan posisi di tempat kedua.
Meski terbukti melanggar, Vettel tak mendapatkan sanksi apapun dari Red Bull. Hal inilah yang membuat beberapa pihak menilai ada perlakuan istimewa terhadap pembalap asal Jerman tersebut.
"Mereka (Red Bull) telah membuat jelas siapa nomor satu dan dua, mereka selalu punya. Dan itu kenapa mereka selalu mendapatkan masalah,"kata Hamilton seperti dilansir Supersports.
"Kami tak punya (pembalap) nomor satu dan dua di sini (di Mercedes). Saya selalu mengatakan, dari momen yang sudah saya katakan kepada tim, bahwa saya ingin kesetaraan."
"Saya bukan pembalap yang datangd an meminta itu (status utama) seperti pembalap lain lakukan. Anda harus bisa melihat diri Anda sendiri di depan kata (dan berkata) Anda menang secara adil,"ia menambahkan.
(wir)