Persema kibarkan bendera putih
A
A
A
Sindonews.com - Persema Malang menyerah. Mereka memutuskan untuk tidak melakoni pertandingan kontra PSM Makassar di lanjutan Indonesian Premier League (IPL). Tidak pastinya situasi klub tertua di Malang itu membuat mereka 'lempar handuk' alias menyerah sebelum bertarung.
Kondisi di Persema memang tak memungkinkan untuk melakoni pertandingan. Selain tim yang sudah lama tidak berlatih, klub berjuluk Bledeg Biru juga ditinggal pelatih Slave Radovski. Pantas jika mereka melewatkan laga kontra PSM yang rencana digelar Rabu (27/3) di Stadion Andi Matalatta, Makassar.
Asisten Manajer Persema Dito Arief mengungkapkan, klub masih menunggu perkembangan lebih lanjut soal kepastian di kompetisi. Pihaknya juga sudah mengirimkan surat permohonan penundaan pertandingan kontra PSM, walau mungkin sulit dipenuhi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai operator liga.
''Kami sudah mengirimkan surat permohonan penundaan pertandingan. Kami sangat tidak memungkinkan untuk bertanding di Makassar jika melihat situasi kompetisi. Tim juga sudah lama tidak berlatih sehingga dari berbagai sisi kami tidak siap,” ucap Dito Arief.
Tim sudah libur sejak jelang Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret lalu. Libur latihan itu berlanjut menjadi kevakuman setelah Persema Malang dinyatakan sebagai klub yang tidak sah untuk mengikuti kompetisi hasil unifikasi liga musim depan. Persema masih sangat kecewa dengan hasil KLB tersebut.
Kekecewaan itu berbuntut pada keseriusan klub dalam melanjutkan kiprah di IPL karena dianggap tidak ada gunanya. ''Kami berharap PT LPIS bisa memahami situasi di Persema saat ini. Mundur dari kompetisi memang masih sebatas pertimbangan sambil menunggu perkembangan berikutnya,” tambah Dito.
Dia menambahkan Bledeg Biru bisa kembali bersemangat mengikuti IPL jika ada jaminan bakal bisa berkompetisi musim depan. Walaupun itu tetap saja tidak mudah, karena Persema harus mampu menembus empat besar IPL untuk bisa terangkut di kompetisi level satu berikutnya.
Persema pada Rabu (27/3) dijadwalkan melakoni pertandingan keempatnya musim ini. Di tiga pertarungan sebelumnya Persema hanya sekali menang lawan Bontang FC, serta kalah dari persebaya Surabaya dan PSIR Rembang. Tanda-tanda Persema bakal malas bertanding sudah terlihat sejak seusai KLB lalu.
Sadar bahwa pihaknya dirugikan hasil KLB, manajemen klub yang bermarkas di Stadion Gajayana mencoba melobi PT LPIS. Sayang tidak ada hasil menggembirakan dari komunikasi dengan operator IPL tersebut. Persema pun selanjutnya 'membeku' tanpa ada kegiatan tim.
Sementara, kendati Persema tidak berselera tanding, PSM Makassar masih tetap mempersiapkan diri untuk pertandingan nanti. Pasukan Ramang tidak terpengaruh kabar tidak hadirnya sang lawan di stadion dan berencana tetap datang ke stadion walau mungkin tidak ada lawan yang dihadapi.
PSM dengan tegas menolak permintaan Persema soal pengunduran jadwal pertandingan. CEO PSM Makassar Rully Habibie menyatakan PT LPIS harus menegakkan regulasi. Sedangkna pihaknya sudah mengeluarkan tenaga dan biaya untuk persiapan pertandingan kontra Persema.
''Regulasi harus ditegakkan. Kami tidak mau rugi karena sudah mempersiapkan keperluan pertandingan. PSM sudah menerima surat permohonan Persema untuk penundaan pertandingan, tapi kami menolaknya. Kami dulu pernah mengajukan penundaan jadwal, tapi tak disetujui,” ucap Rully.
Kondisi di Persema memang tak memungkinkan untuk melakoni pertandingan. Selain tim yang sudah lama tidak berlatih, klub berjuluk Bledeg Biru juga ditinggal pelatih Slave Radovski. Pantas jika mereka melewatkan laga kontra PSM yang rencana digelar Rabu (27/3) di Stadion Andi Matalatta, Makassar.
Asisten Manajer Persema Dito Arief mengungkapkan, klub masih menunggu perkembangan lebih lanjut soal kepastian di kompetisi. Pihaknya juga sudah mengirimkan surat permohonan penundaan pertandingan kontra PSM, walau mungkin sulit dipenuhi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai operator liga.
''Kami sudah mengirimkan surat permohonan penundaan pertandingan. Kami sangat tidak memungkinkan untuk bertanding di Makassar jika melihat situasi kompetisi. Tim juga sudah lama tidak berlatih sehingga dari berbagai sisi kami tidak siap,” ucap Dito Arief.
Tim sudah libur sejak jelang Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret lalu. Libur latihan itu berlanjut menjadi kevakuman setelah Persema Malang dinyatakan sebagai klub yang tidak sah untuk mengikuti kompetisi hasil unifikasi liga musim depan. Persema masih sangat kecewa dengan hasil KLB tersebut.
Kekecewaan itu berbuntut pada keseriusan klub dalam melanjutkan kiprah di IPL karena dianggap tidak ada gunanya. ''Kami berharap PT LPIS bisa memahami situasi di Persema saat ini. Mundur dari kompetisi memang masih sebatas pertimbangan sambil menunggu perkembangan berikutnya,” tambah Dito.
Dia menambahkan Bledeg Biru bisa kembali bersemangat mengikuti IPL jika ada jaminan bakal bisa berkompetisi musim depan. Walaupun itu tetap saja tidak mudah, karena Persema harus mampu menembus empat besar IPL untuk bisa terangkut di kompetisi level satu berikutnya.
Persema pada Rabu (27/3) dijadwalkan melakoni pertandingan keempatnya musim ini. Di tiga pertarungan sebelumnya Persema hanya sekali menang lawan Bontang FC, serta kalah dari persebaya Surabaya dan PSIR Rembang. Tanda-tanda Persema bakal malas bertanding sudah terlihat sejak seusai KLB lalu.
Sadar bahwa pihaknya dirugikan hasil KLB, manajemen klub yang bermarkas di Stadion Gajayana mencoba melobi PT LPIS. Sayang tidak ada hasil menggembirakan dari komunikasi dengan operator IPL tersebut. Persema pun selanjutnya 'membeku' tanpa ada kegiatan tim.
Sementara, kendati Persema tidak berselera tanding, PSM Makassar masih tetap mempersiapkan diri untuk pertandingan nanti. Pasukan Ramang tidak terpengaruh kabar tidak hadirnya sang lawan di stadion dan berencana tetap datang ke stadion walau mungkin tidak ada lawan yang dihadapi.
PSM dengan tegas menolak permintaan Persema soal pengunduran jadwal pertandingan. CEO PSM Makassar Rully Habibie menyatakan PT LPIS harus menegakkan regulasi. Sedangkna pihaknya sudah mengeluarkan tenaga dan biaya untuk persiapan pertandingan kontra Persema.
''Regulasi harus ditegakkan. Kami tidak mau rugi karena sudah mempersiapkan keperluan pertandingan. PSM sudah menerima surat permohonan Persema untuk penundaan pertandingan, tapi kami menolaknya. Kami dulu pernah mengajukan penundaan jadwal, tapi tak disetujui,” ucap Rully.
(aww)