Schumacher konsumsi doping seperti makan pasta
A
A
A
Sindonews.com - Pembalap sepeda asal Jerman, Stefan Schumacher, yang pernah menjalani hukuman larangan berkompetisi selama dua tahun karena doping, mengaku rutin menenggak obat meningkatkan performa, seperti memakan pasta, setiap selesai latihan.
Atlet berusia 31 tahun itu diketahui melakukan doping pada Oktober 2008, ketika sampel yang diambil dalam Tour de France di bulan Juli, terbukti mengandung CERA, sebuah zat yang dilarang. Dia juga positif doping saat di Olimpiade 2008 Beijing.
Menggunakan Obat, menurut Schumacher, merupakan salah satu bagian dalam latihan di timnya. "Saya mengambil EPO, hormon pertumbuhan, dan steroid," tegas mantan pembalap dari tim Gerolsteiner kepada Der Speigel, yang dikutip CBN Sport.
"Saya memasukkannya ke dalam sistem tubuh saya. Saya tidak bangga akan hal itu, tapi itulah yang terjadi. Doping menjadi bagian integral dari rutinitas sehari- hari, seperti sepiring pasta setelah pelatihan."
Pengakuan penggunaan doping itu merupakan yang pertama bagi Schumacher, yang sekarang mengikuti balap sepeda bersama tim dari Denmark, Christina Watches-Onfone.
Atlet berusia 31 tahun itu diketahui melakukan doping pada Oktober 2008, ketika sampel yang diambil dalam Tour de France di bulan Juli, terbukti mengandung CERA, sebuah zat yang dilarang. Dia juga positif doping saat di Olimpiade 2008 Beijing.
Menggunakan Obat, menurut Schumacher, merupakan salah satu bagian dalam latihan di timnya. "Saya mengambil EPO, hormon pertumbuhan, dan steroid," tegas mantan pembalap dari tim Gerolsteiner kepada Der Speigel, yang dikutip CBN Sport.
"Saya memasukkannya ke dalam sistem tubuh saya. Saya tidak bangga akan hal itu, tapi itulah yang terjadi. Doping menjadi bagian integral dari rutinitas sehari- hari, seperti sepiring pasta setelah pelatihan."
Pengakuan penggunaan doping itu merupakan yang pertama bagi Schumacher, yang sekarang mengikuti balap sepeda bersama tim dari Denmark, Christina Watches-Onfone.
(nug)