Tarung konduktor
A
A
A
Sindonews.com - Pertarungan sengit di lapangan tengah bakal tersaji di pertandingan Persela Lamongan kontra Sriwijaya FC, Minggu (31/3). Laga yang digelar di Stadion Surajaya bakal menjadi pembuktian dua konduktor timnya, Gustavo Lopez di kubu Persela dan Ponaryo Astaman di pihak seberang.
Kedua pemain pantas dijadikan sosok utama dalam pertarungan tensi tinggi demi memperbaiki posisi. Peran keduanya bakal menjadi penting mengingat banyak aspek yang menjadikan keduanya aset terpenting di klubnya masing-masing. Sebagai kapten, mereka adalah pemain dengan kualitas terbaik di timnya.
Gustavo Lopez adalah pemain dengan visi bermain sangat cerdas dan menjadi penentu arah permainan timnya. Semua sudah paham pemain asal Argentina ini memiliki umpan akurat, ketenangan, serta kemampuan sebagai konduktor serangan. Ponaryo Astaman kualitas tak jauh beda dengan Gustavo.
Pemain senior yang kembali dipercaya memperkuat tim nasional (timnas) ini adalah salah satu gelandang terbaik Indonesia. Meski agak bertipikal bertahan, Ponaryo juga memiliki kecerdasan membaca permainan. Dia menjadi sosok penting dalam mengatur alur maupun tempo permainan Laskar Wong Kito.
Pelatih kedua kubu yang berseteru tak lupa memuji keduanya. Pelatih Caretaker Persela Lamongan Didik Ludiyanto mengatakan, Ponaryo menjadi salah satu pemain yang bakal diawasi penuh. Pihaknya tak akan membiarkan Ponaryo bermain nyaman di Stadion Surajaya.
“Sriwijaya FC punya banyak pemain, salah satunya Ponaryo. Dia masih menjadi salah satu gelandang terbaik Indonesia. Lini tengah harus berani berduel agar serangan-serangan Sriwijaya bisa terputus. Saya rasa di sektor ini akan terjadi persaingan ketat,” kata Didik.
Dia yakin kreatifitas dan mobilitas Gustavo Lopez bisa mengimbangi kualitas seorang Ponaryo di lini tengah. “Saya memperkirakan malah Ponaryo yang nanti justru banyak menghadang atau memberi tekanan pada Gustavo. Tidak masalah karena Gustavo tentunya sudah siap menghadapi itu,” tambahnya.
Persela dituntut mati-matian untuk bisa mengalahkan Sriwijaya FC. Bukan hanya persoalan statistik pertandingan sebelumnya, namun terlebih karena kualitas tim tamu mengalami progres mengesankan. Kini mereka bahkan sudah merangsek ke papan atas klasemen sementara ISL.
“Kami selalu ingin memberikan yang terbaik untuk supporter, walau kadang tak sesuai keinginan. Semoga apa yang kami persiapkan bisa dilakukan di lapangan dan mendapatkan hasil sesuai harapan. Dengan dukungan supporter LA Mania, tim ini pasti bisa,” tegas Didik yang mengintruksikan timnya memberlakukan pressure ketat.
Pelatih Sriwijaya FC juga memberikan garis bawah pada sosok Gustavo Lopez. Kendati menyebut ada beberapa pemain Persela yang berpotensi menjadi bahaya, Kas mengakui Gustavo adalah tokoh utama di tim Persela. “Bola selalu menuju ke dia, untuk kemudian diumpankan ke depan,” ucap Kas Hartadi.
Plot seperti itulah yang coba diantisipasi dengan memagari kreatifitas Gustavo Lopez, terutama dalam melepas umpan. Kas yakin jika pemain dengan ciri khas bando di kepalanya itu kesulitan melepas umpan, baik melalui open play atau bola mati, maka duet Mario Costas dan Samsul Arif juga menghadapi masalah.
Centre back seperti Abdul Rahman dan Dong Won Lee juga diserahi misi mengantisipasi serangan udara dari sayap. Alasannya, “Biasanya Pewsela cenderung memanfaatkan serangan sayap dengan crossing ketika lini tengah macet. Ini juga perlu diperhatikan bek,” tandas Kas Hartadi.(kukuh setyawan)
Prakiraan Formasi Pemain:
Persela Lamongan (4-4-2):
Khoirul Huda (gk), Gilang Angga, Roman Golian, Han Sang Min, Dedi Indra (belakang), Inkyun Oh, Gustavo Lopez, Fajar Handika, Jimmy Suparno (tengah), Mario Costas, Samsul Arif (depan).
Sriwijaya FC (4-4-2):
Ferry Rotinsulu (gk), Mahyadi Panggabean, Abdul Rahman, Dong Won Lee, Achmad Djufrianto (belakang),. Ramdani Lestaluhu, Ponaryo Astaman, Hilton Moreira, Fachrudin (tengah), Tantan, Eddie Foday B.(depan)
Kedua pemain pantas dijadikan sosok utama dalam pertarungan tensi tinggi demi memperbaiki posisi. Peran keduanya bakal menjadi penting mengingat banyak aspek yang menjadikan keduanya aset terpenting di klubnya masing-masing. Sebagai kapten, mereka adalah pemain dengan kualitas terbaik di timnya.
Gustavo Lopez adalah pemain dengan visi bermain sangat cerdas dan menjadi penentu arah permainan timnya. Semua sudah paham pemain asal Argentina ini memiliki umpan akurat, ketenangan, serta kemampuan sebagai konduktor serangan. Ponaryo Astaman kualitas tak jauh beda dengan Gustavo.
Pemain senior yang kembali dipercaya memperkuat tim nasional (timnas) ini adalah salah satu gelandang terbaik Indonesia. Meski agak bertipikal bertahan, Ponaryo juga memiliki kecerdasan membaca permainan. Dia menjadi sosok penting dalam mengatur alur maupun tempo permainan Laskar Wong Kito.
Pelatih kedua kubu yang berseteru tak lupa memuji keduanya. Pelatih Caretaker Persela Lamongan Didik Ludiyanto mengatakan, Ponaryo menjadi salah satu pemain yang bakal diawasi penuh. Pihaknya tak akan membiarkan Ponaryo bermain nyaman di Stadion Surajaya.
“Sriwijaya FC punya banyak pemain, salah satunya Ponaryo. Dia masih menjadi salah satu gelandang terbaik Indonesia. Lini tengah harus berani berduel agar serangan-serangan Sriwijaya bisa terputus. Saya rasa di sektor ini akan terjadi persaingan ketat,” kata Didik.
Dia yakin kreatifitas dan mobilitas Gustavo Lopez bisa mengimbangi kualitas seorang Ponaryo di lini tengah. “Saya memperkirakan malah Ponaryo yang nanti justru banyak menghadang atau memberi tekanan pada Gustavo. Tidak masalah karena Gustavo tentunya sudah siap menghadapi itu,” tambahnya.
Persela dituntut mati-matian untuk bisa mengalahkan Sriwijaya FC. Bukan hanya persoalan statistik pertandingan sebelumnya, namun terlebih karena kualitas tim tamu mengalami progres mengesankan. Kini mereka bahkan sudah merangsek ke papan atas klasemen sementara ISL.
“Kami selalu ingin memberikan yang terbaik untuk supporter, walau kadang tak sesuai keinginan. Semoga apa yang kami persiapkan bisa dilakukan di lapangan dan mendapatkan hasil sesuai harapan. Dengan dukungan supporter LA Mania, tim ini pasti bisa,” tegas Didik yang mengintruksikan timnya memberlakukan pressure ketat.
Pelatih Sriwijaya FC juga memberikan garis bawah pada sosok Gustavo Lopez. Kendati menyebut ada beberapa pemain Persela yang berpotensi menjadi bahaya, Kas mengakui Gustavo adalah tokoh utama di tim Persela. “Bola selalu menuju ke dia, untuk kemudian diumpankan ke depan,” ucap Kas Hartadi.
Plot seperti itulah yang coba diantisipasi dengan memagari kreatifitas Gustavo Lopez, terutama dalam melepas umpan. Kas yakin jika pemain dengan ciri khas bando di kepalanya itu kesulitan melepas umpan, baik melalui open play atau bola mati, maka duet Mario Costas dan Samsul Arif juga menghadapi masalah.
Centre back seperti Abdul Rahman dan Dong Won Lee juga diserahi misi mengantisipasi serangan udara dari sayap. Alasannya, “Biasanya Pewsela cenderung memanfaatkan serangan sayap dengan crossing ketika lini tengah macet. Ini juga perlu diperhatikan bek,” tandas Kas Hartadi.(kukuh setyawan)
Prakiraan Formasi Pemain:
Persela Lamongan (4-4-2):
Khoirul Huda (gk), Gilang Angga, Roman Golian, Han Sang Min, Dedi Indra (belakang), Inkyun Oh, Gustavo Lopez, Fajar Handika, Jimmy Suparno (tengah), Mario Costas, Samsul Arif (depan).
Sriwijaya FC (4-4-2):
Ferry Rotinsulu (gk), Mahyadi Panggabean, Abdul Rahman, Dong Won Lee, Achmad Djufrianto (belakang),. Ramdani Lestaluhu, Ponaryo Astaman, Hilton Moreira, Fachrudin (tengah), Tantan, Eddie Foday B.(depan)
(wbs)