Pertanda dibolongi lagi

Sabtu, 30 Maret 2013 - 18:58 WIB
Pertanda dibolongi lagi
Pertanda dibolongi lagi
A A A
Sindonews.com —Persibo Bojonegoro terancam kembali menjadi lumbung gol bagi lawannya di AFC Cup. Hanya beberapa hari menjelang pertandingan kontra Sunrey JC Sun di Stadion Manahan, Solo, tim masih juga belum siap dari sisi teknis. Situasi yang mengenaskan bagi Laskar Angling Dharma.

Manajemen sejatinya meminta pemain untuk kembali berlatih pada Jumat (29/3) untuk persiapan laga AFC Cup. Namun ternyata sejumlah pemain masih malas mengikuti sesi latihan sebelum adanya kepastian kontrak. Sejumlah pemain bahkan terang-terangan tidak ingin kembali ke lapangan.

“Saya sudah bosan dengan janji manajemen. Sebelum ada kepastian kontrak, lebih baik nggak latihan,” ungkap kiper Happy Kurniawan. Bek lawas Sigit Mieko juga mengaku belum mendapat pemberitahuan terkait latihan perdana setelah kevakuman selama dua pekan tersebut.

Sebelumnya manajemen meminta pemain kembali berlatih setelah menunjuk CEO lokal dan berencana mengajukan dua opsi terkait status pemain. Namun itu belum memuaskan beberapa skuat tim oranye yang menginginkan adanya kepastian, setelah berbulan-bulan hanya disuguhi janji.

Pelatih Persibo Gusnul Yakin hanya bisa pasrah dengan situasi yang menimpa tim asuhannya. Dengan keterbatasan di segala aspek, diakuinya sulit bagi Persibo untuk bisa bersaing di AFC Cup. Baik dari teknik, strategi, fisik, hingga mental, timnya tengah dalam kondisi sangat buruk.

“Kami sudah lama libur dari latihan dan tentunya kondisinya tidak baik untuk pemain. Sedangkan masih banyak pemain yang belum puas dengan kebijakan manajemen. Saya juga tidak bisa tegas ke pemain karena mereka belum terikat apa-apa dengan klub. Tidak bisa menyebut mereka indisipliner kalau tak mau berlatih,” papar Gusnul Yakin, Jumat (29/3).

Baginya, situasi ini merupakan salah satu momentum terburuk sepanjang karir kepelatihannya. Dia dihadapkan pada tugas memberikan hasil terbaik, sedangkan situasi tim buruk di segala aspek. Dirinya pernah kesulitan melatih Arema Malang satu dekade silam karena keterbatasan kualitas, namun dari sisi lain masih bisa diandalkan.

Sedangkan di Persibo, “Ini situasi paling berat yang pernah saya hadapi. Bayangkan saja, dengan kondisi seperti ini kami harus bertanding di AFC Cup yang lawannya jauh lebih baik. Semua pihak, termasuk supporter Boromania, tentu sudah paham benar apa yang dihadapi timnya,” sambugn Gusnul.

Sunrey JC Sun sebenarnya bukan kekuatan yang superior dibanding New Radiant yang menggebuk Persibo dengan skor 0-7. Namun sekali lagi, problem terbesar bukan dari seberapa besar kekuatan calon lawan, tapi di internal Persibo sendiri yang belum pasti turun dengan kekuatan komplit.

Sangat layak jika Boromania sangat pesimistis timnya bisa membendung kekuatan klub asal Hongkong itu. “Saya malah khawatir Persibo akan menjadi bulan-bulanan lagi, karena situasi di klub lebih parah sekarang. Walau kalah, asalkan tidak dengan skor besar, kayaknya sudah untung,” jelas Reza Pahlevi, salah satu Boromania.

Keikutsertaan Persibo di AFC Cup yang semula dianggap sejarah membanggakan, kini berpotensi menjadi sejarah memalukan. Dari dua kali bertanding, klub kebanggaan Kota Ledre berada di dasar klasemen tanpa satu angka pun. Belum pernah mencetak gol, Persibo sudah dibolongi 10 gol
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7977 seconds (0.1#10.140)