Persegres semakin sulit bangkit
A
A
A
Sindonews.com -Persegres Gresik United rupanya sudah harus berpikir melakukan perubahan jelang pertengahan kompetisi Indonesia Super League (ISL). Penantian untuk bangkit dari keterpurukan bertambah panjang dan itu berpotensi semakin merusak mental tim.
Kekalahan 3-1 di kandang Persib Bandung menyiratkan sebuah fakta bahwa Gresik United membutuhkan sesuatu yang spesial guna mengakhiri krisis prestasi sejauh ini. Klub kebanggaan Ultras terus merosot dan sulit untuk bersaing di papan atas klasemen ISL.
Enam pertandingan tanpa kemenangan, lima kali kalah, jelas sudah jauh dari jalur yang diangankan klub ini sebelumnya. Pelatih Caretaker Gresik United Khusaeri mati-matian memompa semangat timnya untuk bangkit, walau sejauh ini belum mendapatkan hasil berarti.
"Faktor terpenting sekarang ini adalah mental pemain. Kami harus menjaga agar mereka tetap bersemangat dan memiliki harapan untuk menang. Kalau pemain sudah merasa down dan tidak memiliki motivasi, maka jelas situasi tim ini dalam kondisi lebih berbahaya," ungkap Khusaeri.
Asisten Pelatih yang meneruskan tugas Suharno ini dibebani tugas sangat berat. Dengan pengalaman yang masih sangat minim sebagai pelatih di kompetisi level tertinggi, dia dituntut bisa mengobati Laskar Joko Samudro yang tengah terpuruk.
Namun Khusaeri belum menyerah dan memandang tugas itu sebagai pengalaman dirinya dalam menghadapi tekanan sebagai pelatih. "Saya selalu memberikan yang terbaik, walau hasilnya mungkin kurang baik. Ini tugas berat tapi saya harus tetap optimistis," terangnya.
Mantan pemain Petrokimia Putra ini sudah mengawal Gresik United di empat pertandingan terakhir. Khusaeri yang dibantu Suwandi HS hanya mampu memberikan satu angka setelah menahan imbang Persita Tangerang 2-2 di Kuningan. Tiga laga lain lawan Sriwijaya FC, Arema Cronous dan Persib Bandung dilewati dengan kekalahan.
Kendati situasi semakin sulit, sekali lagi manajemen masih belum berhasrat merekrut sosok pelatih anyar dalam waktu dekat. Manajemen menilai rentetan kekalahan tidak mutlak disebabkan faktor kualitas tim, tapi juga kualitas lawan yang dihadapi.
"Kami menghadapi lawan-lawan berat secara berurutan, yakni Sriwijaya FC, Arema dan terakhir Persib. Hanya Persita yang paling memungkinkan kami mendapat angka dan sudah kami wujudkan. Kami masih percaya pada staf pelatih sekarang ini," sebut Thoriq Majiddanor, Manajer Gresik United.
Kesempatan untuk mengganti pelatih sebenarnya sangat besar karena ada beberapa nama yang bersedia meramu tim Laskar Joko Samudro, mulai Nil Maizar hingga Peter Butler. Namun langkah perekrutan pelatih baru tetap ada di manajemen dan sejauh ini belum ada tanda-tanda ke arah sana.
Gresik United yang pada awal musim sempat menepuk dada di papan atas klasemen, kini terus menurun dengan tetap menabung 14 angka. Mereka malah tertinggal oleh tiga klub ISl Jawa Timur lainnya, yakni arema Cronous, Persela Lamongan dan bahkan tim debutan Persepam Madura United.
Kekalahan 3-1 di kandang Persib Bandung menyiratkan sebuah fakta bahwa Gresik United membutuhkan sesuatu yang spesial guna mengakhiri krisis prestasi sejauh ini. Klub kebanggaan Ultras terus merosot dan sulit untuk bersaing di papan atas klasemen ISL.
Enam pertandingan tanpa kemenangan, lima kali kalah, jelas sudah jauh dari jalur yang diangankan klub ini sebelumnya. Pelatih Caretaker Gresik United Khusaeri mati-matian memompa semangat timnya untuk bangkit, walau sejauh ini belum mendapatkan hasil berarti.
"Faktor terpenting sekarang ini adalah mental pemain. Kami harus menjaga agar mereka tetap bersemangat dan memiliki harapan untuk menang. Kalau pemain sudah merasa down dan tidak memiliki motivasi, maka jelas situasi tim ini dalam kondisi lebih berbahaya," ungkap Khusaeri.
Asisten Pelatih yang meneruskan tugas Suharno ini dibebani tugas sangat berat. Dengan pengalaman yang masih sangat minim sebagai pelatih di kompetisi level tertinggi, dia dituntut bisa mengobati Laskar Joko Samudro yang tengah terpuruk.
Namun Khusaeri belum menyerah dan memandang tugas itu sebagai pengalaman dirinya dalam menghadapi tekanan sebagai pelatih. "Saya selalu memberikan yang terbaik, walau hasilnya mungkin kurang baik. Ini tugas berat tapi saya harus tetap optimistis," terangnya.
Mantan pemain Petrokimia Putra ini sudah mengawal Gresik United di empat pertandingan terakhir. Khusaeri yang dibantu Suwandi HS hanya mampu memberikan satu angka setelah menahan imbang Persita Tangerang 2-2 di Kuningan. Tiga laga lain lawan Sriwijaya FC, Arema Cronous dan Persib Bandung dilewati dengan kekalahan.
Kendati situasi semakin sulit, sekali lagi manajemen masih belum berhasrat merekrut sosok pelatih anyar dalam waktu dekat. Manajemen menilai rentetan kekalahan tidak mutlak disebabkan faktor kualitas tim, tapi juga kualitas lawan yang dihadapi.
"Kami menghadapi lawan-lawan berat secara berurutan, yakni Sriwijaya FC, Arema dan terakhir Persib. Hanya Persita yang paling memungkinkan kami mendapat angka dan sudah kami wujudkan. Kami masih percaya pada staf pelatih sekarang ini," sebut Thoriq Majiddanor, Manajer Gresik United.
Kesempatan untuk mengganti pelatih sebenarnya sangat besar karena ada beberapa nama yang bersedia meramu tim Laskar Joko Samudro, mulai Nil Maizar hingga Peter Butler. Namun langkah perekrutan pelatih baru tetap ada di manajemen dan sejauh ini belum ada tanda-tanda ke arah sana.
Gresik United yang pada awal musim sempat menepuk dada di papan atas klasemen, kini terus menurun dengan tetap menabung 14 angka. Mereka malah tertinggal oleh tiga klub ISl Jawa Timur lainnya, yakni arema Cronous, Persela Lamongan dan bahkan tim debutan Persepam Madura United.
(wbs)