Pelunasan gaji, SFC tunggu janji PSSI
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) menunggu janji yang pernah dilayangkan PSSI untuk menyelesaikan masalah penunggakan gaji pemain Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL), beberapa waktu lalu.
Presiden SFC, Dodi Reza Alex, berharap PSSI dapat memenuhi janjinya tersebut. Menurutnya, manajemen klub sepak bola di Indonesia pun merasa bersyukur. ''Jadi, kalau misalkan memang benar ada yang harus dikucurkan ke tiap-tiap klub, itu bisa jadi tambahan bagi klub untuk mempersiapkan diri lagi. Kami akan menunggu (janji) itu, kapan terealisasi,” ujarnya.
Sekalipun tanpa ada kebijakan dari PSSI seperti itu, sambung Dodi, tetap saja manajemen SFC dalam hal PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), tetap akan berjuang sekuat tenaga, bagaimana persoalan gaji pemain ini cepat diselesaikan.
'''Tapi kan, keperluan klub itu besar, bukan hanya gaji, tapi menyangkut semua biaya operasional tim. Saya rasa bukan hanya SFC, tapi semua klub merasakan bagaimana sulitnya mencari dana operasional untuk tiap musim,” ucap putra sulung Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini.
Terlepas dari wacana berupa janji yang dilayangkan PSSI tersebut, manajemen Laskar Wong Kito sendiri sudah, mencari cara untuk mengatasi permasalahan keuangan klub, agar semua permain merasa nyaman dan tetap fokus pada pertandingan.
''Kami harus membuat klub lebih kondusif. Selain dengan cara mencari sponsor, kami juga mencari bapak angkat untuk tiap-tiap pemain. Sejak tidak diperbolehkan lagi menggunakan dana dari APBD, kami harus mandiri,” tukasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Hadiyandra, pernah menyatakan akan berjanji untuk menyelesaikan masalah penunggakan gaji pemain Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL). Janji itu dikemukakan Hadiyandra dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Menurut suksesor Halim Mahfudz itu, pelunasan gaji itu merupakan salah prioritas yang harus dituntaskan dalam rapat Exco, yang berlangsung pekan depan.
PSSI sendiri, ungkap Hadiyandra, mengerti kondisi seperti saat ini sangat sulit untuk cepat diselesaikan. Bukan hanya satu klub, tapi banyak klub yang mengalami krisis finansial. Atas dasar itulah, PSSI harus mendorong untuk bisa diselesaikan secepatnya.
Exco PSSI sendiri, tambah Hadiyandra, dijadwalkan akan menggelar rapat pada 5 April mendatang. Otorita sepakbola tertinggi di tanah air ini akan mengagendakan perihal perkembangan sepak bola Indonesia ke depan, yang salah satunya adalah soal tunggakan gaji klub-klub ISL dan IPL terhadap para pemain, termasuk juga belum terpenuhinya hak mantan pelatih timnas Indonesia, Nil Maizar, serta asistennya, Fabio Oliviera.
Presiden SFC, Dodi Reza Alex, berharap PSSI dapat memenuhi janjinya tersebut. Menurutnya, manajemen klub sepak bola di Indonesia pun merasa bersyukur. ''Jadi, kalau misalkan memang benar ada yang harus dikucurkan ke tiap-tiap klub, itu bisa jadi tambahan bagi klub untuk mempersiapkan diri lagi. Kami akan menunggu (janji) itu, kapan terealisasi,” ujarnya.
Sekalipun tanpa ada kebijakan dari PSSI seperti itu, sambung Dodi, tetap saja manajemen SFC dalam hal PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), tetap akan berjuang sekuat tenaga, bagaimana persoalan gaji pemain ini cepat diselesaikan.
'''Tapi kan, keperluan klub itu besar, bukan hanya gaji, tapi menyangkut semua biaya operasional tim. Saya rasa bukan hanya SFC, tapi semua klub merasakan bagaimana sulitnya mencari dana operasional untuk tiap musim,” ucap putra sulung Gubernur Sumsel Alex Noerdin ini.
Terlepas dari wacana berupa janji yang dilayangkan PSSI tersebut, manajemen Laskar Wong Kito sendiri sudah, mencari cara untuk mengatasi permasalahan keuangan klub, agar semua permain merasa nyaman dan tetap fokus pada pertandingan.
''Kami harus membuat klub lebih kondusif. Selain dengan cara mencari sponsor, kami juga mencari bapak angkat untuk tiap-tiap pemain. Sejak tidak diperbolehkan lagi menggunakan dana dari APBD, kami harus mandiri,” tukasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Hadiyandra, pernah menyatakan akan berjanji untuk menyelesaikan masalah penunggakan gaji pemain Indonesia Super League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL). Janji itu dikemukakan Hadiyandra dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Menurut suksesor Halim Mahfudz itu, pelunasan gaji itu merupakan salah prioritas yang harus dituntaskan dalam rapat Exco, yang berlangsung pekan depan.
PSSI sendiri, ungkap Hadiyandra, mengerti kondisi seperti saat ini sangat sulit untuk cepat diselesaikan. Bukan hanya satu klub, tapi banyak klub yang mengalami krisis finansial. Atas dasar itulah, PSSI harus mendorong untuk bisa diselesaikan secepatnya.
Exco PSSI sendiri, tambah Hadiyandra, dijadwalkan akan menggelar rapat pada 5 April mendatang. Otorita sepakbola tertinggi di tanah air ini akan mengagendakan perihal perkembangan sepak bola Indonesia ke depan, yang salah satunya adalah soal tunggakan gaji klub-klub ISL dan IPL terhadap para pemain, termasuk juga belum terpenuhinya hak mantan pelatih timnas Indonesia, Nil Maizar, serta asistennya, Fabio Oliviera.
(aww)