Parah, manajemen patungan hidupi Arema IPL

Rabu, 03 April 2013 - 17:22 WIB
Parah, manajemen patungan...
Parah, manajemen patungan hidupi Arema IPL
A A A
Sindonews.com - Arema IPL tampaknya harus berpikir super keras untuk bisa menghidupi tim dalam semusim ke depan jika tak ingin mengalami krisis finansial. Sebab, klub yang bermarkas di Stadion Gajayana ini tercatat terus merugi dan tidak mendapatkan pemasukan berarti dari pertandingan IPL yang telah dilakoni.
Idealnya, sebuah klub akan memanfaatkan pertandingan home dalam meraup pemasukan, minimal untuk menutup biaya operasional. Tapi yang terjadi di klub berjuluk Singo Edan ini sangat mengenaskan. Pada laga menjamu PSLS Lokhseumawe, klub hanya mendapat pemasukan Rp1 juta.

Itu pemasukan yang sangat buruk untuk sebuah klub profesional dan bahkan lebih parah dibanding klub Persema Malang yang terkenal minim penonton. Padahal untuk membayar biasa operasional pertandingan, Arema harus mengeluarkan dana sekira Rp80 juta.

Tidak adanya pemasukan tiket yang bisa diandalkan ditambah lagi belum adanya penopang dana klub untuk semusim ke depan. Setelah ditinggal Ancora sebagai penyandang dana Arema IPL musim lalu, kini manajemen tidak memiliki sumber dana yang pasti.

Memang ada dua sponsor yang menempel pada klub ini, yakni Oneway dan Optima Kreatif. Tapi itu bukan sponsor yang memberikan kontribusi dalam bentuk rupiah, karena Oneway hanya menyediakan perlengkapan tim, sedangkan Optima Kreatif dalam bidang publikasi.

''Kami memang belum memiliki banyak sponsor. Namun manajemen akan terus berupaya menggali dana dari berbagai sumber. Buktinya sampai sekarang tim masih eksis dan itu menandakan kami masih bisa mengatasi aspek keuangan,” cetus Manajer Arema IPL Harrys Fambudi.

Faktor penonton diakuinya memang tidak bisa menopang biaya operasional klub. Karena itulah pihaknya akan menggali pendanaan dengan mencari sponsor anyar. Hingga saat ini manajemen Arema IPLmasih masih patungan dalam membiayai tim yang dilatih Abdulrahman Gurning.

Masalahnya, untuk mencari sponsor juga mungkin akan semakin sulit dengan sepinya stadion saat pertandingan. Saat lawan PSLS akhir pekan lalu, diperkirakan penonton hanya berjumlah 40 orang jika melihat pemasukan yang diterima panitia pelaksana (panpel) Arema.

Itu pun penonton dibuat kecewa karena Arema tidak sanggup memetik kemenangan. Dua kali pertandingan home, Arema sekali memetik kemenangan lawan Persiraja Banda Aceh dan ditahan PSLS. Untuk laga kontra Persiraja, tiket digratiskan karena tidak sempat mendapat pengesahan dari pemerintah setempat.

Kondisi yang dialami Arema musim ini terbilang drastis dibanding musim lalu. Saat berlaga di IPL 2011-2012, tim arahan Dejan Antonic kala itu masih segar bugar walau minim sponsor. Sebab semua pendanaan ditanggung Ancora selama semusim penuh.

Sekarang terjawab sudah alasan tim asuhan Dejan Antonic membubarkan diri setelah Ancora mundur sebagai investor pada Februari 2013 lalu. Terbukti sangat rumit mengendalikan klub yang minim sponsor tanpa investor jelas, apalagi pendapatan tiket tak bisa diandalkan
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5609 seconds (0.1#10.140)